Thursday 12 October 2023

Produktivitas publikasi para dekan dan pimpinan di UGM

Latar belakang
Jujur, ini diawali dengan penasaran dan keisengan saja. Awalnya hanya ingin tahu produktifitas publikasi para dekan di UGM, khusus publikasi yang terindeks Scopus. 

Kenapa?

Karena dekan kan pimpinan tertinggi fakultas, mestinya bisa jadi contoh baik dalam publikasi, dong. 

Kenapa cuma di Scopus? Karena itu yang paling mudah dapat datasetnya.

Oia, ini saya lakukan sebagai bentuk pengembangan profesi saya sebagai pustakawan, yang salah satunya mengumpulkan data, lalu menyajikan. 

Pertanyaan penelitian
  1. Seperti apa profil publikasi para dekan di UGM?
  2. Bagaimana jejaring kepenulisan antar dekan di UGM?
  3. Maunya sih sekalian memetakan topik risetnya. Tapi untuk pertanyaan nomor 3 ini, mungkin nanti harus lebih serius, dan dipublikasikan di paper saja. :)
Metode penelitian
Pertama saya kumpulkan data nama dekan di UGM. Sumbernya dari sini, lalu dikonfirmasi ke web fakultas, terutama untuk dekan yang berganti karena satu dan lain hal. Misal FKKMK yang dekan-nya jadi rektor, juga di FKH yang berganti karena berhalangan tetap.

Nama dekan yang dimaksud, merupakan dekan periode 2021-2026. Lepas dari apapun jabatan sebelumnya, saya ingin tahu, seberapa produktif mereka di dunia publikasi. Ya... misalnya saat menjabat menjadi agak turun publikasinya, maka bisa dilihat pada batasan tahun 2021 ke bawah.

Ditemukan 25 nama, yang terdiri dari nama dekan dari 18 fakultas dan 2 sekolah, serta 5 pimpinan (rektor dan wakil rektor).

Nama tersebut dipakai untuk modal pencarian di Scopus. Pencarian dilakukan pada tanggal 11 Oktober 2023 malam, setelah pulang dari bekerja. Data performa publikasi di Scopus diambil, termasuk dataset publikasinya. Data angka dibuat tabel lalu disajikan menggunakan Lookerstudio. 

Dataset masing-masing nama disatukan menggunakan Excel, lalu dilakukan pembersihan data nama menggunakan Openrefine. Setelah itu, dipetakan menggunakan Biblioshiny.

Penyatuan dataset menggunakan Excel ini sebenarnya kurang valid, sih. Semestinya pencarian dilakukan menggunakan gabungan ID Scopus. Okelah, ini nanti saya lakukan dipenelitian berikutnya, sebagai koreksi.

Disklaimer: ada 3 dekan yang publikasinya belum berhasil saya unduh datasetnya, yaitu dekan filsafat, dekan fisipol, dan dekan fakultas hukum. Serta ada 1 nama yang belum ditemukan ID Scopusnya, yaitu Arie Sujito. Saat dicek di Sinta, juga kosong. Kemungkinan memang belum punya ID Scopus.

Hasil penelitian
Produktifitas per tahun (klik untuk memperbesar gambar)

Gambar di atas menunjukkan produktifitas publikasi dekan tiap tahun. Terlihat, paling awal publikasi adalah Ova Emilia, yaitu di tahun 1991. Paper Ova berjudul Approaches to learning of students in an Indonesian medical school. Sayangnya, berdasar visualisasi pada gambar, Ova off dari 1991 s.d. 2011, baru di tahun 2012 mulai muncul publikasinya lagi.

Sementara itu, pendatang baru di dunia publikasi terindeks Scopus adalah Satibi, dengan paper paling tua tahun 2016 berjudul National health coverage system: Pharmacists and JKN participant satisfaction in primary health facilities

Lalu, siapa dekan paling banyak tulisannya?

Kuwat Triyana menempati urutan pertama dalam hal produktifitas, dengan total 180 paper dan h-indeks 25; disusul Budi S. Daryono dengan 125 paper dan h-indeks 9.

Terkait h-indeks, ada yang menarik. Meskipun Kuwat Triyana memiliki h-indeks tertinggl (25), namun jika dihitung persen atas jumlah paper, nilainya hanya 13,89%. Artinya, dari total 125 papernya, yang memiliki dampak secara merata dari sisi hitungan sitasi, hanya 13,89% saja.

Tertinggi dari sisi %, khususnya untuk pemilik paper di atas 10 ada pada Suryono dengan h-indeks 8 dari 19 paper, atau sekitar 42.11%.

Budi Setiadi Daryono, dengan total paper 125 (tertingi nomor 2) hanya mencatatkan h-indeks 9, atau sekitar 7.2% saja dari total paper. Lebih rendah dari Kuwat Triyana.

Lebih lengkap, jawaban atas pertanyaan penelitian pertama, terkait profil publikasi para dekan  bisa dilihat di sini. (Kami sajikan dalam LookerStudio)

-----------------####------------------

Jejaring penulis (klik untuk memperbesar gambar)

Gambar di atas menunjukkan klaster dari jejaring kepenulisan (co-author). Saya tandai nama dekan dengan titik merah. Network disajikan dengan setting 150 nama menggunakan aplikasi Biblioshiny.

Nah, dari situ dapat kita lihat jejaring para dekan dalam publikasi. 

Budi Setiadi, Kuwat Triyana, Mahendradata, Selo Sulistyo, Satibi, Budi Guntoro, Jaka Widada, Eni Hermayani memiliki klaster yang saling terhubung. Namun, hubungan ini agaknya (maafkan, belum saya pentelengi) tidak langsung, melainkan melalui co-author lainnya.

Sementara itu Teguh Budipitojo, Suryono, Wening Udasmoro, dan Setiadi hanya ada di 1 klaster terpisah saja.  Bahkan, dengan seting ditampilkan hanya 150 penulis, Wening Udasmoro terhubung dengan Setiadi saja.


Ada yang unik dari jejaring  Ova Emilia, yang berasal dari FKKMK. Ova berjejaring dengan Danang Sri Hatmoko melalu A Hidayat. 

Saya penasaran. Setelah saya telisik, ternyata A Hidayat yang menjadi partner Danang dan Ova merupakan orang yang berbeda. Bersama Danang Sri Hatmoko ada Agung Hidayat (ID 57215037004), sementara bersama Ova Emilia ada Asri Hidayat (ID 57224770220).

Ini kelemahan Biblioshiny, yang tidak bisa membedakan nama orang yang sama untuk orang yang berbeda.

----------------------##------------------------

Oke, pertanyaan penelitian sudah terjawab, ya.

Di bawah ini beberapa gambar lainnya, hasil olah dataset. 

Jejaring kata kunci (klik untuk memperbesar gambar)


Kata kunci urut occurrence (klik untuk memperbesar gambar)



Jejaring negara penulis (klik untuk memperbesar gambar)

Jejaring negara penulis (klik untuk memperbesar gambar)

----------------------###-------------------
Catatan:
  • untuk network negara dan topik, akan kami perbaiki dengan melalukan query menggunakan gabungan ID Scopus.
  • Itung-itung buat proyek iseng berikutnya. Siapa tahu bisa tembus jurnal, ya.... meski cuma Q4 lumayan, lah.
  • Menarik juga mengumpulkan ID Scopus guru besar per bidang ilmu, kemudian disajikan dibandingkan dengan kelompok guru besar di universitas lainnya.



--------------
Sambisari, tanggal 12 bulan ke 10, tahun 2023
Pukul 06.23 pagi