Friday 10 March 2023

Tentang pilihan rektor UGM 2022-2027, catatan rangkuman saya

Tanpa ba-bi-bu, ini catatan rangkuman saya.

Pra final MWA
  1. Terdapat 7 pendaftar. Enam dari internal, 1 orang dari eksternal (namun tercatat sebagai alumnus). Kondisi ini mengalami penurunan dibanding pendaftar periode sebelumnya. Misalnya 2007 terdapat 10 pendaftar, 2012 yang lolos jadi bakal calon ada 7, 2017 ada 9 pendaftar.
  2. Pada tahap verifikasi berkas, 1 orang pendaftar dari eksternal gagal lolos
  3. Enam bakal calon yang lolos terdiri dari 2 dekan aktif (KH dan KKMK), 2 dari FT, dan 2 mantan dekan (FH dan FPt).
  4. Melihat bakal calon di atas, maka jago saya: FH, dan FPt. Alasannya:
    • saya menganggap dekan aktif harus menyelesaikan dulu jabatan yang diembannya (apalagi itu diemban dengan meminta), maka 2 dekan aktif saya coret; ibarat orang minta minum susu ya harus dihabiskan dan jangan tergiur coklat panas kemudian sisa air susu dikembalikan. Ini masalah integritas yang paling sederhana;
    • saya menganggap perlu perpindahan kepemimpinan UGM ke luar FT. Maka 2 bakal calon dari FT saya coret. Tersisalah FH dan FPt.
  5. Dari enam bakal carek, ada dua potensi rekor:
    • terpilihnya rektor perempuan pertama hasil pilihan dari awal,
    • potensi hattrick FT UGM (3 rektor berturut-turut).
  6. Para bakal calon rektor, datanya dipampang di seleksirektor.ugm.ac.id. Termasuk CV dan video profilnya. Dari yang saya lihat, ada yang serius membuat video, ada juga yang (mungkin karena tersentil kualitas video lainnya) mengganti video profilnya. Sayangnya, di channel tersebut jejak video itu sudah tidak lengkap. Namun, jangan khawatir, jejak video itu masih ada di sini, tampil saat masing-masing bakal calon memulai presentasi.
  7. Dua statemen bakal carek yang bagi saya menarik: keputusan UGM dipengaruhi pihak luar, dan kebebasan akademik yang menurun



Saat final MWA
  1. Ada 3 calon yang masuk final: Ova Emilia (Dekan FKKMK), Deendarlianto dan Bambang Agus Kironoto (FT).
  2. Karena jago saya tidak masuk final, maka saya otak-atik lagi pilihannya. Saya tidak memilih yang potensial menang. Karena saya bukan/tidak bertaruh. Saya mencoba melihat mana yang layak saya pilih. Akhirnya saya lebih memilih FT. Bagi saya, dekan yang aktif (FKKMK) atau masih menjabat, harus menyelesaikan amanahnya. Bukankah ini tindakan mulia dan berintegritas? wkwkwk
  3. Namun, yang terpilih ternyata Prof. Ova, dekan FKKMK. Calon yang tidak saya jagokan. 
  4. Berbeda dari pilrek tahun sebelumnya (2017) dan seingat saya juga 2012; tahun 2022 ini saya tidak menemukan live streaming. Ini catatan menarik bagi saya. Jika benar, maka ada kemunduran. Tingkat transparansinya menurun.
  5. Dari berita beredar, sepertinya di MWA hanya 1 putaran, dengan perolehan angka: Ova 21, Deen 3, Bambang 1. Kenapa tidak ada final mempertemukan 2 calon? mungkin karena pemenang memperolah kemenangan telak. Kemudian disepakati tidak dilanjutkan. Cukup sudah. Atau, bisa jadi calon peringkat 2 menyatakan menerima, dan menyudahi saja prosesnya. Karena tidak ada live streaming, maka kemungkinan yang saya sampaikan di atas itu hanya tebakan saja.
  6. Angka perolehan di atas, menandakan Prof. Ova menang telak. Khusus analisis "kemanangan telak" ini ada di sini.
  7. Akhirnya UGM memiliki rektor perempuan yang dihasilkan dari proses pilihan sejak awal (bukan menggantikan).
  8. Prof. Ova menjadi rektor ke-3 UGM yang berasal dari FKKMK. Rektor UGM yang pertama dari FKKMK Prof. Sardjito, sekaligus rektor pertama UGM. Rektor UGM berikutnya dari FKKMK Prof. Jacob, atau rektor ke-7 UGM
  9. Prof. Ova merupakan rektor ke-17 UGM. Angka cantik hasil penyandingan dari angka 1 (Prof. Sardjito), dan 7 (Prof. Jacob).
  10. Fakultas Teknik UGM gagal membuat hattrick.

Catatan akhir
  1. Saya bukan orang yang punya hak pilih, lho.
  2. Saya mencoba melihat fenomena, kemudian menganalisisnya dengan pisau analisis saya secara pribadi. Latihan. Ini latihan nulis, dan mempertajam analisis.
  3. Yang membaca, jangan nesu, lho. Ini wujud kebebasan akademik. Saya memang blak-blakan.😅
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Terimakasih, komentar akan kami moderasi