Friday 17 February 2023

Bab 5 Buku LI-nya FPPTI yang baru: saltik; kalimat yang tidak nyambung, tidak efektif, dan....

Karyo: Lanjut, Jo?

Paijo: Gass, Kang.

Bab 5 terdiri dari 18 halaman, mulai dari 103-120, judulnya Diseminasi Pengetahuan Baru. Bab ini merupakan bab yang hampir terakhir, sebelum penutup. Oia, postingan ini merupakan lanjutan dari postingan sebelumnya, yang ada di sini.


Oke, saya akan coba ulas per halaman.

  1. Pada halaman 103 terdapat pemborosan kata “mampu” dan “dapat” yang muncul bersamaan, jejeran, alias berdampingan. Selain itu, pada halaman ini juga muncul kata “Pelatih”, padahal di bagian lain menggunakan kata “Pengajar”. Agaknya karya ini bentuknya kumpulan, lalu penyelaras bahasa kurang optimal perannya. Atau, mungkin tidak ada penyelaras bahasa.
  2. Halaman 104 terdapat kata “praktek”, padahal di KBBI tertulis “praktik”. Juga kata “researchgate” dengan “r” kecil. Jika ini dimaksudkan sebagai nama, maka seharusnya “R”. Reseachgate pada halaman ini disandingkan dengan jurnal, prosiding, dan repositori. Sudah tepatkah? Menurut saya tidak tepat.
  3. Lanjut halaman 105, ya. Pada halaman ini tertulis “pos-tes”, “mempraktekkan”, awalan point dengan huruf kecil: “refleksi”, “Waving” yang pada bagian lain tertulis “weaving”,  “praktek” muncul lagi.
  4. Halaman 106 saya lihat ada kalimat-kalimat yang tidak efektif, tidak nyambung dengan kalimat sebelumnya. Ada kata “peserta” dan “penelitian” yang muncul pada sebuah kalimat secara tiba-tiba, serta penulisan “di” yang tidak tepat. Bagian ini membahas pentingnya diseminasi karya ilmiah, namun tidak disertai referensi. Okelah, mungkin memang tidak mengutip. Ketidakkonsistenan tanda titik juga muncul di halaman ini.
  5. Lanjut ke halaman 107. Terdapat kata “dalam” pada kalimat pertama, yang rasanya kurang pas. Kemudian kata “mengkomunikasikan”, adanya perulangan frasa  dalam kalimat, definisi tanpa disertai referensi, kalimat yang membingungkan, penulisan “peer review” yang tidak konsisten.
  6. Halaman 108 juga saya cermati. Penulisan nama (bukan istilah) kenapa ditulis miring, ya? Misalnya Elsevier. Pada bagian ini terdapat kalimat yang menghadap-hadapkan jurnal “berbayar” dan “open access”. Agaknya itu tidak tepat. Penulisan “open access” sebagai istilah pun keliru, karena ditulis dengan diawali huruf kapital.
  7. Oke, mari lanjut ke halaman 109. Muncul kata “diatas”, yang seharusnya “di atas”. Sederhana, sih. Tapi fatal untuk sebuah buku level nasional yang ditulis banyak orang. Lanjutkan. Pada halaman ini juga ditulis ResearchGate yang dicetak miring. Ada pula “academia.edu” yang penulisannya kurang tepat. Academia.edu yang sudah ditulis itu, kemudian diulang di kalimat yang sama, namun dengan menulis url. Jika konteksnya penyebutan nama, mestinya tetap nama.
  8. Pada halaman 110 terdapat penulisan urutan langkah yang tidak konsisten dalam penempatan tanda “.” (titik). Penulisan “researchgate” dan “academia.edu” yang tidak konsisten di halaman sebelumnya, berlanjut pula di halaman ini.
  9. Halaman 111 ada tanda baca yang tidak tepat. Misalnya terdapat kalimat yang seharusnya menggunakan “,” serta penulisan tanda “.” pada akhir point. Penulisan url Sinta juga tidak konsisten dengan halaman lainnya.
  10. Penggunaan tanda baca, dan ketidakkonsistenan penulisan alamat Sinta juga muncul di halaman 112.
  11. Pada halaman 113,  muncul pula ketidakkonsistenan dalam mengakhiri point. Selain itu, ada 1 kalimat yang boros, hanya mengulang apa yang sudah sebut sebelumnya. Halaman ini membahas jurnal internasional dan jurnal internasional bereputasi, menggunakan rujukan tahun 2016. Agaknya lebih baik lagi rujukannya ditampak PO PAK Dikti 2019.
  12. Lanjut halaman 114. Terdapat penulisan “Quartile journal”, huruf “Q” kapital, sementara “j” kecil. Penulisan SCIMAGOJR juga tidak konsisten. Pada halaman ini terdapat kata sapaan orang ke-2: “Saudara”, yang sepertinya tidak sinkron dengan bagian lainnya. Saltik juga ada pada halaman ini. Penulisan jurnal dan conference yang bersandingan (padahal keduanya beda). Lho kok beda? Ya bedah, dong. Jurnal itu bahasa Indonesia, sementara conference bukan. Mbok ya pakai yang sama-sama bahasa Indonesia saja. Selain itu ada juga penulisan “Questionable Journal”.
  13. Halaman 115. Pada halaman ini, penulis buku cukup berani menuliskan alamat web Beallslist dan Scholarlyoa. Okelah, mungkin mereka punya pertimbangan, namun paling tidak harus ada landasan ilmiahnya. Lanjut… Ada yang fatal di halaman ini, yaitu penulisan ciri jurnal (dan konferensi) yang diragukan, namun kalimat awalnya tidak lugas dalam menjelaskan. Terdapat kalimat kalimat penjelas setelahnya, namun juga tidak lugas.
  14. Halaman 116. Pada halaman ini, sub bab 5 dimulai dengan kalimat yang menurut saya rancu atau minimal maknanya sulit ditangkap. Begini kalimat itu, “Diseminasi karya ilmiah pada jurnal ilmiah perlu pemahaman yang jelas tentang ruang lingkup karya ilmiah yang kita miliki. Menelusuri jurnal ilmiah sesuai bidang ilmu karya ilmiah yang kita milili”. Beberapa saltik juga ada pada halaman ini.
  15. Halaman 117. Saltik ada juga di halaman ini, selain itu terdapat kalimat yang agaknya bagian dari alur/proses namun ditulis terpisah. Pada halaman ini, mak bedunduk muncul “OJS”.
  16. Halaman 118. Terdapat kalimat penjelas langkah submission sangat tidak efektif. Juga ada potongan kalimat ini, “… maka penting baginya untuk memiliki profil penulis atau ID Unik Penulis.” Apa dasar huruf “U” dan “P” ditulis kapital?
  17. Pada halaman 119 muncul lagi kata “Saudara”. Saltik juga tetap muncul di halaman ini, juga ketidakkonsistenan penulisan nama yang kadang diawali huruf kapital, kadang kala tidak.

 Total 17 halaman, ya. Semua ada catatannya.

Karyo: Weh. Setiap halaman kamu baca, Jo? Kamu mengambil alih tugas editor.  Njuk oleh bayaran piro? Trus apa tulisanmu di atas sudah benar semua tanpa salah.

Paijo: Weh, ya ndak bayaran, tho. Ini kerja probono. Aku bukan proyektor, Kang. Hh. Dan tentu saja, tulisanku pasti ada salahnya. Tugas sidang pembaca untuk mengoreksinya. 

Karyo: Wuih, gayamu, Jo. 

Eh, terlewat. 

Terakhir, halaman 120 yang hanya terdiri dari setengah halaman. Namun, apakah lolos dari coretan saya? Tidak. Silakan cek, ya. :)

Gass. Total 18 halaman.

                                                                                                                                                  

Share:

3 comments:

  1. Waduh detail banget nih bos. Pancen, sampeyan wis cocok jadi editor bos. He..2.

    ReplyDelete
  2. Coba konfirmasi ke mang ivan lanin 😀

    ReplyDelete
  3. Saya jadi pengen beli mas kalo sampean review terus wwkwkkw

    ReplyDelete

Terimakasih, komentar akan kami moderasi