Saturday 18 February 2023

Bab 2 buku LI-nya FPPTI yang baru, apa catatan saya?

Oke, sekarang masuk ke Bab 2.

Kenapa tidak urut Bab 4?

Bab 4 halamannya cukup banyak, sehingga berpotensi membuat saya lelah fisik dan pikiran. Saya cari yang sedikit halamannya saja.

Bab 2 berjudul Penelusuran Sumber Informasi yang Reflektif, dimulai dari halaman 25 sampai 43. Total 19 halaman.

Halaman 25 kita mulai dari bagian tujuan instruksional. Bagian ini terdiri dari 10 baris, kurang lebih 70 kata, yang hanya dimuat dalam 1 kalimat. Bayangkan saat membaca, agaknya kesulitan ambil nafas. Terengah-engah.

Halaman 26 terdapat saltik “post tes”. Lanjut di halaman 27 muncul “praktek”, “weaving” yang pada bagian glosari (?) ditulis “Waving”.

Eh, kenapa di akhir glosari saya beri tanda tanya?

Coba cek di KBBI, ya.

Pada halaman ini juga muncul “dimana”. Agaknya ada pengaruh “where” dalam bahasa Inggris. 

Pada halaman 28 masih muncul “praktek”, bahkan lebih dari 1 kali. Ada pula ketidakkonsistenan penulisan huruf pada kata yang mengawali tahapan. 

Pada halaman 29  muncul “dimana”, serta penggunaan yang kurang tepat pada kalimat.

Kalimatnya begini, “Ada beberapa pengertian topik,  dimana berasal dari Bahasa Yunani, yaitu topoi yang artinya inti utama…(dst)”.

Keanehan lain terdapat pada kalimat ini, “Dari dua definisi tersebut memiliki kesamaan, yaitu topik merupakan pokok pembicaraan atau permasalahan yang dibahas.”

Halaman 30 muncul domain Rama dan Garuda yang menginduk ke ristekdikti. Muncul juga kata “peserta”, yang kurang sinkron dengan “Saudara” di Bab 5. 

Masih di halaman 30, penjelasan tentang Contribution terasa rancu. Lihat tangkapan layar di bawah ini.


Pada halaman 31 terdapat awal kalimat, “Berdasarkan tahapan di atas tadi, …”. 

Kemudian ada penyebutan “Misalnya:” untuk mengawai tabel. Alangkah lebih oke jika langsung disebut nomor tabelnya.

Pada halaman 32 terdapat 2 kalimat yang harusnya ada pada paragraf yang sama, namun dipisah.

Kemudian ada kalimat, “Dari pencarian menggunakan website xxxx, misalnya ditemukan kata kunci pencarian dari kata-kata di atas adalah:”. Aneh, ndak?

Halaman 33 terdapat kata “form” tanpa cetak miring. Sederhana, sih. Tapi tetap keliru.

Pada halaman ini masih saja muncul “dimana” yang dekat dengan “where” sebagai penghubung dalam ungkapan bahasa Inggris.

Penyebutan informasi dalam tabel dengan tanpa menyebut tabel juga terjadi di halaman 33.

Bukankah menyebutnya nomor tabel merupakan hal dasar dalam menulis ilmiah?

Lanjut ke halaman 34. Muncul “sintaks”. Cek di KBBI, ya.

Halaman 35 muncul kata “frase” ketika menjelaskan tanda petik dua dalam strategi pencarian. Kalimat lengkapnya silakan lihat pada gambar di bawah ini.


Jika dicari di KBBI, frasa (pakai a) berarti gabungan dari dua kata atau lebih. Cek di KBBI.

Halaman 36 masih terdapat kata “sintaks”, juga “dibawah”. Pada halaman 37 ada kekeliruan penulisan “sciencedirect” pakai “s”. 

Halaman 38 terdapat 3 kata “adalah”, yang dipakai untuk menyebutkan contoh. Menurut saya, lebih tepat menggunakan “yaitu”, atau “misalnya”.  Coba cek arti “adalah” di KBBI. Pada halaman 38 juga terdapat kalimat yang rancu, bahkan ada 2. 

Begini kalimat itu:

1. Informasi tentang sumber primer yang disusun secara sistematis supaya mudah diakses.

2. Sumber tersier (..) merupakan memuat informasi berupa saringan, rangkuman atau kumpulan dari sumber primer dan sekunder.

Halaman 39 terdapat tabel yang tanpa nama dan nomor. Tentu ini beda dengan tabel sebelumnya. Muncul pula “adalah”, serta kalimat yang belum selesai. Begini kalimat itu, “Sumber referensi ini ada yang tercetak atau biasa disebut dengan buku referensi.”

Selain tercetak tidak disebutkan.

Masih di halaman 39, terdapat definisi “data” namun tanpa referensi. Hal serupa ada di halaman 40, yang terdapat definisi kearifan lokal tanpa referensi.

Halaman 40 juga terdapat “disini”, juga pengulangan “dilakukan” dalam 1 kalimat. Halaman 41 juga terdapat pengulangan kata “melihat” dalam 1 kalimat, kemudian diulangi pada kalimat berikutnya.

Halaman 42 terdapat kata “rate” yang dipetik. Apakah ada maksud khusus dari “rate” ini hingga perlu diapit tanda “? Mungkin lebih tepat dicari istilah pengganti saja. 

Halaman 43 terdapat contoh soal dan jawabannya.

Contoh soal itu begini,  “Carilah semua website tentang korupsi dari semua website berdomain pendidikan universitas”.

Soal di atas tidak diakhiri oleh tanda baca apapun. Di bawah soal terdapat jawaban: intitle:korupsi site:edu

Apakah jawaban tersebut sudah mewakili perintah pencarian ke “semua”?

Bagimana dengan domain *.ac.id?

*****

Paijo: sudah kumplit 19 halaman, Kang?

Referensi:

https://ivanlanin.wordpress.com/2009/12/15/di-mana/ 


Share:

1 comment:

  1. Aku moco reviewmu juga mumet. Jadi lebih baik nggak usah baca … bukunya. 😀😀 Tambah mumet ntar. Belajar langsung ke tempatmu aja piye bro?

    ReplyDelete

Terimakasih, komentar akan kami moderasi