Sunday 4 December 2022

MWA UGM Unsur Tendik: apa saja janjinya, dan bagaimana pelaksanaannya?

MWA unsur tendik UGM periode 2021-2026 dipilih oleh tenaga kependidikan. Artinya, semua tendik UGM diberi kesempatan mendaftar dan kemudian memilih calonnya.

Pemilihan diawali dengan curah gagasan, atau semacam kampanye calon, yang dilaksanakan pada 6 April 2021.

Enam calon diminta menyampaikan ide/gagasan, kemudian dilanjutkan sesi tanya jawab. Rekaman curah gagasan dapat dilihat di sini.

Setelah curah gagasan usai, pemilihan berlangsung. Total terdapat 1.536 suara masuk. Nur Budiyanto memperoleh suara terbanyak, total suara 325 suara (21,15%). Jumlah ini mengungguli 5 calon lainnya.  Ia pun berhak menjadi anggowa MWA unsur tendik.

Berikut ini daftar lengkap perolehan suaranya.



Berita resminya ada di sini.

***

Apa saja pandangan calon anggota MWA unsur tendik saat curah gagasan?

Oke. Kita coba cek.

Ada beberapa point yang saya catat, dari sesi curah gagasan sesi anggota MWA terpilih dari unsur tendik. 

  1. Pada konteks tendik, anggota MWA unsur tendik terpilih menggarisbawahi bahwa gagasan (pengembangan UGM) ada pada semua tendik di UGM. "Dari ujung Fakultas Teknik sampai dengan ujung Fakultas Peternakan, dari Sekolah Pascasarjana sampai Sekolah Vokasi," demikian ungkapnya. (Ada pada rentang waktu 1:03:15)
  2. "Gagasannya tersebar di teman-teman tendik semuanya, tinggal sebetulnya bagaimana mewadahi aspirasi tesebut, bagaimana membikin wadah yang membuat teman-teman tendik ini nyaman untuk menyampaikan aspirasinya, nyaman untuk menyampaikan ide dan gagasannya". (Ada pada rentang waktu  1:03:40)
  3. Menjadi tugas siapapun yang nanti terpilih menjadi anggota MWA adalah mengawal menyampaikan ide dan gagasan teman-teman tendik (Ada pada rentang waktu 1:04:00)
Pada sesi tanya jawab, berikut beberapa gagasan anggota MWA unsur tendik terpilih yang saya catat.
  1. Mendorong kebijakan umum untuk menghilangkan kotak-kotak di UGM. Tentu "kotak" dalam hal ini bermakna kiasan. Selengkapnya silakan cek pada rekaman paparan.
  2. Membuat saluran aspirasi, agar aspirasi nyaman disampaikan.
  3. Mengawal karier tendik agar semakin luas.
  4. Dengan pengalaman yang dimiliki, akan berusaha mendorong kebijakan umum berpihak pada tenaga kependidikan. Masukan tendik sangat diperlukan.
  5. Ada kegiatan tendik yang mengarah pada pemahaman pada jati diri UGM

Saya menggarisbawahi, bahwa anggota MWA terpilih unsur tendik ini hendak merangkul tendik dengan segala idenya, membuat salurannya, mewadahi, dan menyampaikan.

Hasil akhirnya: ide tersampaikan, karir tendik semakin luas, kebijakan universitas berpihak pada tendik, dan adanya kegiatan tendik yang mengarah pada penguatan pemahaman jati diri UGM.

***

Nah, bagaimana implementasi janji tersebut?

Saya menyoroti tugas awal MWA, yaitu pemilihan rektor, untuk menguji janji-janji di atas.

Sebagai tendik UGM, sebatas yang saya tahu, saya tidak melihat  terobosan MWA unsur tendik saat pemilihan rektor pada tahun 2022, dalam kapasitasnya sebagai wakil tendik, dikaitkan dengan visi atau janjinya saat curah gagasan.

Hal ini berbeda dengan MWA unsur mahasiswa, yang berani menyelenggarakan forum mahasiswa untuk memilih rektor baru. Silakan baca di sini.

Ada usaha membangun hubungan antara mahasiswa yang duduk di MWA dengan unsur yang diwakilinya. Artinya, siapapun nama carek pilihan unsur mahasiswa pada pilrek, anggota MWA unsur mahasiswa tidak masuk kotak suara dengan cek kosong. Dia ada bahan pertimbangan dari mahasiswa, konstituen yang diwakilinya.

Nah. Saya tidak melihat ini dilakukan oleh MWA  unsur tendik.

Lalu, janji atau gagasan berikutnya, terkait membangun saluran aspirasi. Adakah?

Saya belum melihat adanya usaha membangun komunikasi anggota MWA unsur tendik dengan tendik yang diwakilinya.

Itu, sih, yang saya rasakan.

Semoga saya salah. Namun, jika benar demikian, semoga ada perbaikan.



Share:

0 komentar:

Post a Comment

Terimakasih, komentar akan kami moderasi