Saturday 14 May 2022

Tiga calon rektor, seandainya saya anggota MWA, saya akan pilih siapa?

Sumber ini
Enam bakal carek UGM  2022-2027 mengerucut menjadi 3. Pengerucutan ini dilakukan  oleh SA aka Senat Akademik. Tiga ini kemudian disebut sebagai calon rektor (carek).

Tiga carek tersebut (urut abjad nama) Prof. Bambang Kironoto (FT), Prof. Deendarlianto (FT), Prof. Ova Emilia (FKKMK).

Tiga carek ini, nanti akan diserahkan ke MWA untuk "diadu", dan disusutkan menjadi 2. Semacam semi final. Dua carek hasil semi final, akan difinalkan. Pemenangnya menjadi rektor terpilih 2022-2027.

Dari informasi di akhir berita ini, 3 carek di atas memperoleh nilai di atas 6.600. Prediksi saya, nilai ketiganya tidak jauh terpaut.

Nilai di atas, jika dirunut pada peraturan MWA nomor 3 tahun 2016 pasal 16, terdiri dari 5 bagian . Jelasnya bisa dilihat di bawah ini (nomor 2 a s.d. e).


****
Rekan-rekan, siapapun yang jadi rektor, agaknya akan muncul beberapa rekor.

Pertama, jika Prof. Bambang atau Prof. Deen terpilih, maka FT UGM akan mencatatkan diri sebagai fakultas pertama yang menempatkan dosennya sebagai rektor 3x berturut-turut.
Kedua, jika Prof. Ova yang terpilih, maka beliau akan jadi rektor perempuan pertama yang terpilih melalui proses pemilihan sejak awal.

Nah, jika saya jadi anggota MWA, saya akan pilih siapa?

*****

Sebenarnya ini pilihan sulit. Saya punya dua prinsip pada Pilrek tahun ini. Pertama ingin kepemimpinan UGM berpindah ke soshum. Atau minimal tidak lagi FT UGM. Kedua: saya juga tidak pada jalur yang sepakat jika ada seorang Dekan yang belum menyelesaikan jabatannya, malah pindah melamar jabatan yang lebih tinggi.

Sehingga saya harus berhitung. Dan....

Sepertinya, jika saya anggota MWA, saya akan memberatkan pertimbangan kedua. Tidak akan memilih  yang masih menjadi dekan aktif. Kenapa? Ya.. saya akan berikan kesempatan kepada beliau untuk menyelesaikan jabatan struktural yang pernah dilamarnya (atau dia bersedia mengembannya). 

Saya kira, penyelesaian sesuatu yang pernah diminta, merupakan bagian dari integritas dan konsekuensi yang harus ditunjukkan oleh para akademisi, sebagai contoh praktik baik untuk semuanya. 

Ibarat sudah minta minum susu, setelah diberi maka dia harus minum sampai habis. Tidak boleh  tergoda pada tawaran secangkir coklat panas + pisang goreng, kemudian mengembalikan sisa susu yang sudah diminum.

*****

Dari asal carek, yaitu FT-FT-FK(KMK), saat semi final di MWA akan menghasilkan kemungkinan 3 formasi final. Pertama FT1-FT2, kemudian FT1-FK, terakhir FT2-FK.

Atau jika dituliskan namanya: Bambang-Deen, Bambang-Ova, serta Deen-Ova.

Berdasar pertimbangan yang saya jabarkan di atas, karena berdasar info ini Prof. Ova masih menjabat dekan,  maka jika finalnya Bambang-Ova, tentu saya akan pilih Bambang. Jika finalnya Deen-Ova, maka saya akan pilih Deen. Sekali lagi, ini karena saya ingin yang aktif jadi Dekan, habiskan dulu masa jabatannya. Aja di lepeh.

Bagaimana jika finalnya Bambang-Deen?

***

Prof. Panut (lahir 1960), saat terpilih menjadi rektor tahun 2017 pada usia 57 tahun. Prof. Dwikorita (lahir 1964), ditetapkan menjadi rektor pada 2014 pada usia 50 tahun. Prof. Pratikno (lahir 1962) terpilih tahun 2012 pada usia 50 tahun. Prof. Sudjarwadi (lahir 1947) terpilih sebagai rektor pada 2007 saat usia 60 tahun . Prof. Soffian Efendie (lahir 1945) terpilih sebagai rektor tahun 2002 pada usia 57 tahun. Prof. Ichlasul Amal (lahir 1942) menjadi rektor pada 1998 saat usia 56 tahun. 


Pada pilrek 2022 ini, jika Prof. Bambang terpilih, maka beliau (lahir 1963) akan terpilih pada usia 59 tahun. Jika Prof. Deen yang terpilih, maka (lahir 1972) akan terpilih pada usia 50 tahun. 

Melihat tua-muda, dan juga presentasi serta komitmen integritas yang disampaikan pada penjaringan aspirasi bakal carek UGM 2022, jika saya anggota MWA akan memilih Prof. Deen. Secara usia, sejak periode tahun 1998, usia 50 tahun merupakan usia paling muda menjadi rektor.

Pada jaman (yang katanya) VUCA ini, rektor muda sangat diperlukan. Dia bisa jadi jembatan generasi muda dan generasi tua. Update isu terkini tentu juga lebih mudah. 

*****

Tentu saja, siapapun yang terpilih saya tetap akan kerja-kerja-kerja sebaik-baiknya. Juga tetap membaca, dan bergembira.

Oia. Jangan lupa. Menteri punya 35%  suara.

Dan, harap diingat pula, bahwa saya saat ini bukan anggota MWA. 😆


Salam sejahtera!

Share:

1 comment:

  1. Heem... semoga UGM mendapatkan rektor baru ... atas ridla Allah swt.

    ReplyDelete

Terimakasih, komentar akan kami moderasi