Sunday 22 May 2022

Me-review OPAC UIN Sunan Kalijaga, sebagai perpus yang pernah dapat MURI, ini catatan saya...

Kawan...

Malam-malam saya penasaran dengan katalog Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga. Ya. Sebagai perpustakaan terbaik se Indonesia, tentu menarik belajar dari Perpus UIN SK. Alamat OPAC-nya ada di https://opac.uin-suka.ac.id/.

Kenapa saya sebut perpustakaan terbaik? Karena dapat rekor dari MURI, pada 2012 (10 tahun lalu) sebagai pelopor penggunaan RFID di perpustakaan. 

Nah, apa yang saya peroleh dari proses review ini? Ndak banyak sih. Saya coba perlihatkan di bawah ini. 

tampilan depan

Hmm, menarik, ya. Ala Google. Cuma ada satu kolom pencarian saja. Simple, sederhana. 

Saya coba tuliskan kata kunci psikologi sosial. Saat menampilkan hasil, tampilannya halus. Leerrrr. 

Hasil pencarian

Paling atas, pada laman hasil pencarian dilengkapi dengan definisi dari kata kunci yang ditulis. Definisi (seperti tertulis) diambilkan dari Kamus Bahasa Indonesia. Sayangnya, tidak ada keterangan kamus mana yang datanya diambil. Tapi, ya... cukuplah buat bahan informasi awal.

Berikutnya...

Terdapat fitur similar. Namun setelah saya klik dari hasil agaknya yang muncul hanya bergantian saja urutannya. Hmm, saya belum menemukan kelebihan fitur ini.

Berikutnya....

Info ketersediaannya koleksi ndak ada. Info ketersediaan ini sebenarnya sangat bermanfaat bagi pemustaka. Berbagai perpustakaan justru mencantumkannya di katalog.  Ketika UIN Sunan Kalijaga justru tidak mencantumkan, ini menarik.

Apakah tren menghapus info ketersediaan ini akan diikuti perpustakaan lain? 

Tentu kemungkinan itu ada. Sebagai acuan tren, tentu banyak yang melihat untuk pembanding. Dan tentu saja, keputusan tidak adanya ketersediaan koleksi di katalog ini telah melalui kajian ilmiah.


Berikutnya...

Informasi koleksi, pada setiap judul, ditampilkan dalam bentuk narasi. Nilai plusnya, jadi terasa ada interaksi yang dekat dengan mesin.

Namun, saya merasa model ini jadi bertele-tele. Coba saja, kita malah harus membaca runtut untuk dapat informasi. Boros waktu. Saya kira lebih tepat justru dalam bentuk point-point. Mata melihat, langsung dapat.

Berikutnya...

Apa pentingnya informasi "... menjadi koleksi perpustakaan sejak 2 Januari 2015" bagi pemustaka?


Berikutnya...

Tidak saya temukan URL yang mengarah ke tiap koleksi. URL yang tampil dan dibuka hanya https://opac.uin-suka.ac.id/?.

Hal ini mengakibatkan kesulitan jika hendak memberi rekomen koleksi buku pada orang lain. Tidak bisa ngirim URL. Harus sekrinsut.

Tentu saja, ini juga boros waktu.

Berikutnya...

Saya tidak menemukan pembagian halaman dari hasil pencarian. Jadi, berapapun hasilnya akan tampil pada 1 halaman.

Ini menarik. Saat Google menerapkan pembagian halaman, OPAC UIN Sunan Kalijaga justru tidak. 

Berikutnya...


Agaknya masih ada beberapa pilihan kata yang harus diubah. Tidak baku. 



***

Namun demikian, sebagai sebuah perpustakaan yang ada di universitas yang memiliki Prodi Perpustkaaan sejak S1, S2, sampai S3, tentu saja tampilan di atas sudah melewati kajian ilmiah sesuai kebutuhan pemustaka.


[[ selesai ]]








Share:

1 comment:

  1. Tampilan halaman depan meminjam tampilan Bing ditahun 2012 pada saat OPAC nya dibuat. Background abu-abu nya disebut material kain linen, yang adalah wallpaper OS X Lion tahun 2011.
    Kekuatan opac ini ada pada pendekatan pencariannya, yang tidak akan terasa hanya dengan memasukkan kata kunci psikologi sosial atau perpustakaan sekolah. Opac ini sangat membantu pengguna saat memasukkan mix signal seperti metopen sugiyono atau kata kunci phonetic seperti syarh fath qodir atau natural language seperti pandangan imanuel kan tentang etika.
    Algoritma pencarian OPAC ini mungkin yang pertama di Indonesia dimana setiap koleksi diberi nilai ranking terkait relevansinya dengan kata kunci, lalu kemudian ditampilkan dari atas hingga ke bawah sesuai besaran rankingnya.
    Desain pencarian ini dipilih karena pemustaka lebih terbiasa berinteraksi dengan mesin pencarian umum seperti google yang memiliki upaya untuk memberi Jawab lewat temuan teratas.
    Desain pencarian ini lebih memberi benefit ketimbang hasil pencarian opac perpustakaan yang umumnya tidak berurutan relevansinya.

    ReplyDelete

Terimakasih, komentar akan kami moderasi