Monday 18 April 2022

Wajah publikasi Prof. Jonner, guru besar baru bidang Ilmu Perpustakaan

Paijo kembali melanjutkan petualangannya. Setelah sebelumnya mencoba menyajikan publikasi 3 guru besar ilmu perpustakaan di Indonesia, kali ini Paijo hendak menelisik wajah publikasi per guru besar. Khususnya guru besar baru.

Dimulai dari Prof. Jonner Hasugian. Paijo melacak publikasi Pak Jonner dari beberapa sumber, di antaranya seperti tertulis di bawah ini. 

  1. Repo USU dengan kata kunci Jonner Hasugian, tahun dokumen antara 2010-2019
  2. Repo USU dengan kata kunci Jonner Hasugian, tahun dokumen antara 2020-2021
  3. Repo USU dengan kata kunci Jonner Hasugian, tahun dokumen antara 2020-2022
  4. Laman Google Scholar Jonner Hasugian https://scholar.google.com/citations?user=Miyd7poAAAAJ&hl=id&oi=ao
  5. Sumber lainnya, termasuk profil Scopus.
Hasil rekapnya disajikan pada tabel di bawah, atau klik ini untuk tampilan layar penuh. Oia, hanya ditampilkan publikasi antara 2010-2022, dengan asumsi paper/publikasi rentang tahun inilah yang digunakan sebagai syarat meraih guru besar. Data yang mengarah ke tugas akhir mahasiswa, kami keluarkan.

Kemudian, jika paper tidak menyebut secara jelas tahun terbit, maka identitas tahun diperoleh dari tampilan di laman repo. Sebenarnya bisa jadi tahun yang tampil bukan tahun publikasi dokumen, melainkan tahun upload ke repo. Tapi biarlah... wong ini cuma iseng saja, kok.

Ada pula paper yang tidak memiliki kata kunci. Untuk paper seperti ini, maka kata kunci ditambahkan sendiri. Ya, tentu sangat subyektif. Tapi tidak apa-apa. Kata kunci tambahan juga disertakan pada tabel di bawah. Bisa dikoreksi jika keliru.

Beberapa informasi di atas menjadi batasan dari analisis pada tulisan ini.

****



Berdasar daftar di atas, jika dikategorikan berdasar jenis publikasi, Pak Jonner memiliki 4 publikasi jurnal, 2 prosiding, 16 yang (kami) kategorikan repository, 1 laporan penelitian, dan 2 buku.

Dari 4 publikasi jurnal, 2 di antaranya jurnal nasional; serta 2 jurnal internasional yang salah satunya masih terindeks Scopus dan sisanya tak lagi diindeks Scopus (discontinued).

Kata kunci publikasi. Versi online klik di sini

Pak Jonner, pada pidato guru besarnya menyampaikan tema bibliometrik. Jika dilihat pada daftar publikasi di atas, melalui sebaran kata kunci, bibliometrik memiliki angka kemunculan 3. Hal ini berarti ada 3 karya publikasi Pak Jonner terkait bibliometrik. 

Bibliometrik memiliki angka kemunculan yang sama dengan repository dan information resources. 

Untuk link strength, bibliometrik kalah dengan information resources. Juga kalah dengan library use, gratification obtained, gratificatuon sought. Padahal 3 kata kunci terakhir ini occurrences (kemunculannya) lebih rendah dari bibliometrik. Hal ini berarti kajian bibliometrik yang dilakukan masih kurang variasi areanya (tidak banyak berhubungan dengan keyword lain).

Angka kemunculan 11 kata kunci teratas, dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Kemunculan kata kunci

Tiga karya Pak Jonner terkait bibliometrik yaitu:Analisis Bibliometrika terhadap Publikasi Hasil Penelitian AIDS di Indonesia, buku berjudul Bibliometrika, dan Analisis Sitiran Terhadap Disertasi Program Doktor (S-3) Ilmu Kedokteran Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Oia, satu lagi, yang agaknya juga berkaitan dengan bibliometrik: Faktor Dampak Jurnal dan Pengindeksan (Journal Impact Factor and Indexing). 


Kesimpulan
Karyo: "Trus kesimpulanmu apa, Jo?"
Paijo: "Aku tidak mau menyimpulkan, Kang!"

Agaknya Paijo tidak membuat kesimpulan. Dia lebih ke ingin menyajikan data, semampu dia. Idep-idep buat latihan nulis. 


Share:

0 komentar:

Post a Comment

Terimakasih, komentar akan kami moderasi