Thursday 7 April 2022

Menelisik motivasi para calon rektor UGM

Sumber foto: UGM
Jumlah pendaftar (bakal) calon rektor UGM bervariasi tiap periode.

Jika dilihat dari periode sebelumnya, bakal calon periode ini menurun jumlahnya.  Tahun 2002, paling tidak ada 3 calon. Tahun 2007, menurut data ini, ada 10 orang. Tahun 2012, menurut data ini, ada 7 pendaftar.

Sebelum pemilihan 2022, yaitu proses pemilihan tahun 2017, menurut data ini, pendaftar sebanyak 9 orang.

Tahun 2022 ada 7 pendaftar. Artinya ada penurunan 2 angka. Dari 7 ini kemudian tersisa 6 bakal calon rektor UGM yang lolos administrasi. Kesemuanya dari internal UGM, satu-satunya calon dari luar UGM gagal melanjutkan.

Dengan skema terbuka bagi semua warga negara Republik Indonesia, tentu jumlah ini--setidaknya menurut saya-- kurang menggembirakan.

Apa yang menjadikan internal UGM kurang greget mendaftar? Dan apa yang membuat eksternal juga kurang berbondong-bondong mendaftar?

Tentu jawabnya bisa bermacam. Atau minimal terkaannya bisa bermacam. Bisa karena tidak menarik sama sekali. Atau alasan peluangnya kecil. Kecilnya peluang seorang calon, bisa dilihat dari komposisi MWA maupun suara menteri.

Mungkin banyak yang sadar diri. Berat. 

Entahlah.

***

Nah. Dari proses yang berjalan di 2022, pansel telah memajang profil beserta motivasi masing-masing carek di laman Seleksi Rektor. Profil yang dipasang, merupakan profil calon yang lolos seleksi administrasi.

Saya coba, iseng, mengambil data narasi motivasi masing-masing carek dari laman seleksi rektor, lalu saya masukkan NVIVO. Sekaligus upaya mengingat fitur di NVIVO, saya coba sajikan hasilnya di bawah ini.

Secara enteng-entengan, kita lihat satu per satu. 

*****

Prof. Ali Agus


Di atas merupakan kata yang yang paling banyak muncul pada paparan motivasi Pak Agus. "Amanah" menjadi kata paling banyak muncul.


Kata amanah dari Pak Agus terkait dengan cara pandang dirinya pada jabatan rektor. "Amanah tidak patut diminta," katanya. Juga "jabatan adalah amanah".


Prof. Bambang Kironoto


Pak Bambang banyak bicara tentang pengembangan.  Kata ini merupakan bagian dari semacam visi/komitmennya jika dipercaya menjadi rektor. 
Kata "pengembangan" yang disampaikan terkait dengan manajemen, leap frogging, tridharma, agile university governance. Agaknya, Pak Bambang memanfaatkan kesempatan menulis motivasi untuk menyisipkan point visi misinya. Ini menarik.


Prof. Deendarlianto

Sementara itu, Prof. Deen menempatkan "kepemimpinan" sebagai kata yang banyak disebut. 
Kepemimpinan yang disodorkan Pak Deen dikaitkan dengan tawaran model kepemimpinan yang akan diterapkannya jika dipercaya sebagai rektor. Kata kepemimpinan ini berhubungan dengan adaptif, humanis, dinamis.


Prof. Ova Emilia


"Komitmen" menjadi kata yang paling banyak ditulis Bu Ova dalam motivasinya. Disusul kata "pengembangan.
Kata "komitmen" yang disampaikan Bu Ova, yaitu  komitmen jika terpilih sebagai rektor. Ada lima komitmen Bu Ova, yaitu terkait mencetak, memperkuat, meningkatkan, membangun, dan mendorong.


Prof. Sigit Riyanto



Pak Sigit banyak menulis kata "kesempatan" pada motivasinya. 
Agaknya, kata "kesempatan" ini digunakannya untuk menyampaikan apa saja yang selama ini sudah pernah dilakukan. Mengemban (amanah), mengajar, membimbing, membantu. 

Terkait pencalonannya, kata "kesempatan" dikaitkan dengan tantangan dan juga mengabdi (sebagai rektor). 


Prof. Teguh Budipitojo


Kata "hewan" muncul sebagai kata paling banyak disebut Pak Teguh. Kata ini ternyata banyak disebut saat Pak Teguh bercerita tentang dirinya.
Jika dicari kata lain yang terkait dengan motivasi/visi misi, maka ditemukan kata inovatif.
Kata inovatif yang disampaikan Pak Teguh, berkaitan dengan kata "merancang". 



******

Kesimpulan

Para bakal  calon ada  yang masih samar dalam menyebutkan program. 

Hal ini wajar. Mungkin ada semacam program kunci yang enggan diketahui publik sebelum dipaparkan di depan SA.

Namun ada juga yang sudah menyampaikan point-point, atau sebut saja kata kunci, yang akan dilakukan jika terpilih jadi rektor. Mungkin dimaksudkan agar publik tahu bahwa dirinya benar-benar siap.


Kesimpulan? Ya itu tadi, rekap kata-kata paling banyak muncul: amanah, pengembangan, kepemimpinan, komitmen, kesempatan, dan inovatif. 

Kalau disatukan menjadi: kesempatan untuk memimpin pengembangan dengan inovatif, komitmen, dan amanah.

Kesimpilan mendalam?

Maaf, tulisan ini (awalnya) saya kerjakan pukul 23.28 malam. Pas ngantuk-ngantuknya. Kesimpulannya saya serahkan pada masing-masing pembaca saja. 

[[ selesai ]]

Sumber:


Share:

1 comment:

Terimakasih, komentar akan kami moderasi