Sunday 27 October 2019

, ,

Wajah Jurnal UGM di Scopus #1: Gama IJB

Catatan: analisis di bawah ini diperoleh dari dataset dari Scopus, tanpa proses pengurangan, pengeditan, pengecekan apapun. Sangat mungkin dataset memuat data yang dobel (misal: nama, institusi, dll.). 
Analisis ini merupakan analisis pribadi, sebagai bagian dari latihan menulis dan melakukan analisis bibliometrik. Ada beberapa visualisasi yang belum disertakan, dan analisis masih berpeluang untuk dilakukan lebih mendalam. Kami menerima koreksi dan atau pertanyaan terkait.

Gama IJB menempati ranking 11 di Sinta. Ranking ini tertinggi diantara jurnal lain yang diterbitkan UGM. Oleh karena itu, menarik untuk menganalisis Gama IJB.

Di Scimago, Gama IJB memiliki h-indeks 6. Sedangkan di Sinta, h-indeks Gama IJB mendapat skor tinggi: 28. Scimago mengelompokan scope Gama IJB menjadi 2: bussiness and international management, serta  economics and econometric. Keduanya memiliki kategori quartile 3 di tahun 2018.

Berikut ini merupakan analisis yang kami buat berdasarkan dataset  jurnal Gama IJB  yang terindeks Scopus. Dengan menggunakan strategi pencarian "Gadjah Mada International Journal of Business" sebagai Source Title, pada hari Sabtu sore, 26 Oktober 2019.

Hasil pencarian memperlihatkan ada 147 dokumen terindeks Scopus sejak 2010. Beberapa grafik berikut dapat memperlihatkan wajah Gama IJB di Scopus.



Pergerakan dokumen per tahun
Dokumen per tahun konsisten pada angka belasan. Maksimal 16 dokumen pada tahun 2011 dan 2015. Tahun 2019, sampai data ini diambil, ada pada angka 10 dokumen. Angka ini tentunya masih akan bertambah, bahkan meskipun sudah masuk di tahun 2020.

Jenis dokumen
Jenis dokumen yang terbit terbagi 3. Paling  banyak kategori artikel sebanyak 141 dokumen. Selain itu ada pula kategori editorial dan review.

5 penulis terproduktif
Hartono J (Akuntansi FEB UGM), merupakan penulis yang paling produktif menulis di Gama IJB, dengan jumlah 6 dokumen. Disusul oleh Ciptono (Manajemen FEB UGM), Purwanto (FEB UGM), Utama (FEB UGM), dan Abd. Majid (Unsyiah Aceh).



Negara asal penulis
Sebagai jurnal yang terbit di Indonesia, tidak mengherankan jika penulisnya banyak berasal dari Indonesia, khususnya dari UGM (lihat grafik berikutnya). Namun, Malaysia patut diperhatikan. Malaysia memiliki 44 dokumen yang terbit di Gama IJB. Lebih detail bisa dilihat di visualisasi VV pada bagian berikutnya.
Institusi asal penulis
Dari 5 institusi paling banyak kontribusi pada Gama IJB, ada data yang menarik. Ternyata 3 institusi asal penulis yang menempati top five ini justru berasal dari Malaysia. Tiga institusi tersebut yaitu: UKM, UUM, dan IIUM.


VISUALISASI VOSVIEWER

Penulis minimal 1 dokumen
Tampilan di atas memperlihatkan semua penulis, dengan minimal memiliki 1 dokumen di Gama IJB. Terlihat ada beberapa nama yang memiliki jejaring dengan penulis lainnya. Ada pula yang hanya menulis sendirian saja. Vosviewer mendeteksi ada 300 nama penulis.

Total penulis tersebut terbagi dalam 121 cluster penulis. 92 di antaranya merupakan cluster yang berjejaring. Artinya ada 92 kelompok penulis yang berpasangan (menulis bersama). Total dari 92 klaster tersebut adalah 271 penulis. Sisanya, sebanyak 29 penulis merupakan single author (penulis jomblo).
Penulis berjejaring
Gambar di atas menunjukkan salah satu cluster penulis yang berjejaring, dan dianggap dominan oleh vosviewer. Penulis di atas fokus (bisa dianggap pula sebagai yang paling berpengaruh) pada nama Hartono J, yang berjejaring dengan beberapa klaster kecil: Utomo dkk, Hanafi dkk, dan Amilia dkk. 

author 1 overlay

Jika semua penulis ditampilkan pada mode overlay, akan terlihat penulis baru yang muncul pada tahun terakhir. Misalnya Mahatma T, Muftiadi,  dan nama lain yang berwarna kuning.

Keyword all
Visual di atas memperlihatkan sebaran kata kunci yang ditentukan oleh penulis. Ada beberapa kluster kata kunci yang dominan, misalnya Indonesia. Hal ini berarti topik penelitian yang ada pada Gama IJB banyak dikaitkan dengan kasus di indonesia. Uniknya, ada juga nama negara Malaysia sebagai kata kunci dan memiliki beberapa tautan/hubungan dengan kata kunci lainnya. 

Kata kunci lain yang menjadi fokus klaster yaitu: corporate governance, customer satisfaction, enterpreneurial orientation.

Keyword Indonesia
Gambar di atas memperlihatkan jejaring kata kunci Indonesia. Terlihat pembahasan tentang Indonesia pada Gama IJB terkait dengan bussiness enterprises, abusive supervision, company performance, consumer motivation, local food, dan lainnya. 

Beberapa kata kunci yang belum terhubung dengan Indonesia, merupakan kata kunci yang masih berpeluang dilakukan riset.

keyword minimal 2

Jika keyword yang ditampilkan hanya yang minimal 2x digunakan, kita bisa melihat beberapa kata kunci yang muncul dan berjejaring. Malaysia dan Indonesia memiliki angka kemunculan yang sama: 9. Namun, visual di atas memperlihatkan Malaysia justru ada di tengah, dan Indonesia ada di pinggir.

Hal ini menunjukkan bahwa justru kajian dengan minimal 2 dokumen tentang Malaysia lebih dominan dalam jejaring antar keyword daripada kata kunci Indonesia. Kajian tentang Malaysia terkait dengan transparancy, smes, customer satisfaction, knowlege sharing, absortive capacity, job satisfaction, juga tentang organizational commitment.

overlay all keyword
Pada mode overlay, terlihat kata kunci yang memperlihatkan tren kajian di Gama IJB. Kata kunci warna kuning muncul pada kisaran tahun 2018. Sementara warna lainnya muncul sesuai dengan kode warna pada angka tahun di kanan bawah.
Negara jejaring
Visual di atas memperlihatkan nama negara asal penulis. Ada negara yang sendirian ada juga yang berjejaring. Dari visual di atas dapat kita lihat beberapa nama negara yang penulisnya mengisi Gama IJB. 

Nama negara yang sendirian (ada di luar titik sentral), mengindikasikan penulis dari negara tersebut tidak menulis bersama co-author dari negara lain, bahkan bisa juga malah hanya sendirian.

Sementara itu, pada titik tengah, terdapat beberapa nama negara yang berjejaring. Lebih detail, silakan lihat visual di bawah ini.
Negara berjejaring.

Selain dengan Malaysia dan Australia, penulis dari Indonesia juga berjejaring dengan penulis dari US, UK, Senegal, New Zaeland, Canada, Norway, dan China. 

Sementara itu, penulis dari Malaysia menulis bersama penulis dari Indonesia dan Australia, serta memiliki jejaring justru dengan Egyp, Saudi Arabia dan Tanzania. 

Ada negara yang bersama Indonesia namun tidak bersama Malaysia, ataupun sebaliknya. 

Dengan data di atas, dapat dijadikan gambaran, dengan negara mana saja penulis dari Indonesia bisa membuka peluang menulis bersama. 



Kesimpulan:
belum dibuat kesimpulan :)

Ngahad Kliwon 27 Sapar Wawu 1953 AJ.
Share:

1 comment:

Terimakasih, komentar akan kami moderasi