Friday 15 September 2017

Sinta: indikator produktifitas ilmuwan Indonesia

Purwo.co - SINTA (Science and Technology Index) yang beralamat di sinta.ristekdikti.go.id, setelah versi pertama, beberapa waktu lalu dirilis versi kedua. SINTA, sebagaimana ditulis di webnya, merupakan sistem informasi penelitian, yang menyajikan informasi sitasi dari berbagai ilmuwan dengan berbagai keahliannya.

Web sinta sudah responsif, sehingga nyaman dibuka di gadget.

Sinta menampilkan berbagai informasi, yang dihimpun dari Google Scholar dan Scopus.  Terdapat tiga informasi utama dalam SINTA, yaitu penulis, afiliasi (organisasi), dan jurnal.
Laman profile Prof. Panut Mulyono (Rektor UGM)


Informasi terkait penulis, menampilkan informasi ranking penulis yang terdapat di SINTA berdasar skor SINTA. Saat tulisan ini dibuat, ranking pertama adalah Suharyo Sumowidagdo, dari LIPI dengan SINTA score 278. Cukup jauh, menyusul pada peringkat kedua Suryadi Ismadji dari Universitas Katolik Widya Mandala dengan skor 86. Tentunya, peringkat ini tetap akan dinamis, sembari data masuk dalam SINTA.

Pada masing-masing profil penulis, terdapat informasi h-index di Scopus dan Google Scholar, jumlah artikel, book chapter dan conference papers yang pernah ditulis, jumlah dokumen di Scopus dan Google Scholar lengkap dengan sitasinya dan pertumbuhannya tahun demi tahun, serta lima dokumen tertinggi sitasinya. Selain itu, SINTA juga menampilkan area keahlian dari si pemilik profil.

Fitur menarik, Sinta menampilkan jejaring penulis dalam visual yang nyaman dilihat. Si pemilik profil dapat melihat siapa saja yang berjejaring dan bagaimana polanya.
Jejaring Prof. Panut Mulyono

Sayangnya, belum ada informasi kontak pada profil penulis.

Informasi berikutnya terkait afiliasi atau organisasi. Saat tulisan ini dibuat, UGM menempati posisi teratas dengan skor 18,763 disusul IPB dengan skor 14,544. Jika dilihat detail afiliasi, akan diperoleh informasi jumlah penulis yang terverifikasi SINTA dari institusi tersebut, grafik pertumbuhan jumlah dokumen terindeks Scopus dan Google Scholar berdasar tahun serta jumlah sitasinya. Serta jumlah artikel jurnal, book chapter dan conference papers dari institusi tersebut.
Lima Institusi score tertinggi 


Informasi terakhir terkait jurnal. Jurnal yang terdeteksi di SINTA dikategorikan dalam skor S1 sampai S6. Informasi jurnal yang ditampilkan SINTA memuat skor, h-index dan jumlah di sitasinya, keterangan diindeks oleh Scopus (jika telah terindeks Scopus), grafik statistik sitasi  berdasar tahun, alamat web, email, dan nomor telepon, informasi editor jurnal, serta artikel yang diurutkan berdasar jumlah disitirnya berdasar data di Google Scholar.
6 jurnal score tertinggi


Saat tulisan ini dibuat, peringkat pertama jurnal diraih oleh Telkomnika yang memperoleh skor S1, dengan h-index 22, dan sitasi 3.348.

Angka yang ada di SINTA, baik terkait penulis, afiliasi dan juga jurnal tentunya memiliki makna, serta aturan penghitungan tertentu. Angka yang muncul, dapat menjadi tolok ukur produktifitas, dan posisi jurnal, afiliasi dan penulis di tengah masyarakat ilmiah. Indikator ini, tentunya menjadi indikator mandiri bangsa Indonesia, yang menggabungkan angka yang muncul di Google Scholar dan Scopus.


Namun, jangan sampai hanya berhenti pada angka-angka tersebut. Kemanfaatan ilmu para ilmuwan, juga harus melampaui angka-angka di SINTA. Artinya juga harus menciptakan angka-angka di tengah masyarakat luas, bangsa Indonesia yang selalu menantikan karya dan kontribusi para ilmuwan untuk kemaslahatan ummat manusia.


Share:

5 comments:

  1. Maaf, sy kurang setuju kalau web SINTA sdh dikatakan responsif krn belum sesuai dengan konsep desain web yg responsif. Sy masih belum merasa nyaman dg tampilannya ketika dibuka di gadget (smartphone).

    ReplyDelete
  2. Mohon informasi sinkronisasi account dan atau list publikasi dari Research gate, google scholar, ORCID ke Sinta

    ReplyDelete
  3. Aneh mas, ada dua hal yang mau saya tanyakan. Pertama mengapa ditempat saya yang peringkat 1 malah belum pernah punya publikasi Scopus satupun, sementara yang punya scopus malah peringkatnya jauh dibawah? apakah mungkin peringkat yang atas-atas royal di google scholar sementara para penghasil scopus gak terlalu perduli dengan google scholar mereka.

    Kedua, bagaimana jika akun google scholar yang ditautkan ke profil salah? bagaimana cara updatenya? dan bagaimana cara update google scholar supaya ditarik ke akun sinta?

    terima kasih bantuannya.

    ReplyDelete

Terimakasih, komentar akan kami moderasi