Monday 13 June 2016

, ,

Mengelola data riset menggunakan Mendeley Data

Seri: scholarly communication librarian.

Saya menemukan istilah data riset secara tidak sengaja. Tepatnya ketika menulis buku tentang Mendeley. Ketika itu saya menuliskan calon judul buku tersebut  "manajemen data riset"... Eh, setelah dipikir kok tidak tepat. Waktu itu ketemu juga dengan Pak Alfa Narendra (mahasiswa S3 Teknik Sipil UGM), yang kemudian diskusi kami menjadikan judul buku saya menjadi Manajemen Dokumen..

Nah, ketika ngulak-alik web perpustakaan di luar negeri terkait istilah manajemen data riset tersebut, ketemulah saya dengan DRM (data research management). Eh, ternyata telah banyak perpustakaan yang membantu pengelolaan data riset mahasiswanya.
Pertanyaan saya, carane piye?

Pff, ternyata berbayar bro.



Okelah, takdir membawa saya ke Mendeley Data. Waktu itu masih Beta. Berikut ulasan (sangat) singkatnya.

Ketika meneliti, peneliti dihadapkan pada berbagai data yang harus disimpan dan diolah. Data ini dapat berupa file spreadsheet, hasil wawancara atau sekedar dokumen pedoman wawancara. Data tersebut sebenarnya juga dapat digunakan oleh orang lain.  Nah, bagaimana agar data tetap tersimpan dan mudah ditemukan, serta citable oleh orang lain yang membutuhkan?

Mendeley, selain membangun Reference Management Software, juga membuat portal pengelolaan data riset. Portal dapat dibuka di http://data.mendeley.com. Login? tentu saja, gunakan akun mendeley atau elsevier yang telah anda miliki. Buat baru jika belum punya.

Put your research data online today

Untuk akses menemukan kembali, data akan diberi atribut DOI. Keren, kan?

Langkah penggunaan 
Pertama adalah upload data dan file.
Pata tahap ini, kita diminta mengisi metadata: judul, kontributor, file, kategori, deskripsi data, steps to reproduce dan related link serta upload file. Boleh lebih dari satu file, lho. Menariknya ada opsi lisensi open yang bisa dipilih. Artinya, file yang diunggah ya... yang boleh diakses orang lain. Jangan yang rahasiah...
Eh, ada seting embargonya juga sehingga memudahkan kita jika akan melakukan kontrol waktu akses pada data.
Pada panel kanan, bisa dilihat preview tampilan jika data tersebut dikutip.
metadata, lengkap dengan DOI

informasi versi, visibility dan terakhir disimpan

lisensi yang tersedia
Ketika diklik SHARE, maka akan muncul URL yang dapat dibagikan pada orang lain agar bisa mengakses data yang dimiliki. Share yang dilakukan sebelum publish akan expire jika telah dilakukan publish atau membuat versi baru. Coba lihat metadatanya, ada versioning yang menunjukkan versi terakhir dari data. Cakep, kan?


 Berikutnya, adalah publish. Selesai.

 


Setelah dipublikasikan, DOI yang tersemat pada data akan memudahkan dalam pencarian. DOI ini terbaca di DOI.ORG. Namun sampai artikel ini ditulis saya masih gagal melakukan pencarian by DOI ini di Mendeley. Agaknya ini masalah teknis saja. Justru di Zotero, berhasil meski metadata pengarang tidak terbaca dengan sempurna (saya mencoba satu data). Di Zotero dibaca sebagai artikel jurnal.  Kode DOI memiliki akhiran angka, yang menunjukkan versi data. Misal 10.17632/9x4vd92rcj.1 untuk versi pertama, dan 10.17632/9x4vd92rcj.2 untuk versi kedua.

Data riset ini, jika dikutip, ditulis dengan format apa ya?

Dokumen yang memiliki dua versi, juga bisa dibandingkan
perbandingan data. klik untuk memperbesar tampilan



Tulisan terkait:
Data management plan (before, during and after research) (klik)
Data management course Dari Univ Minesota https://sites.google.com/a/umn.edu/data-management-workshop-series/module2



Share:

1 comment:

Terimakasih, komentar akan kami moderasi