Tuesday 30 June 2015

, ,

Library Guide Perpustakaan FT UGM

Pada tulisan sebelumnya, saya pernah menulis Subject Plus (http://www.purwo.co/2015/05/subjectplus-membuat-pathfinder-daring.html). Pada tulisan ini saya akan utarakan konsep Library Guide yang menggunakan Subject Plus, di Perpustakaan FT UGM.

Konsep LibGuide 


LibGuide yang memanfaatkan SP ini ditujukan untuk memandu mahasiswa dalam menemukan informasi yang bermanfaat untuk kegiatan akademiknya. LG dipisahkan dari website perpustakaan FT UGM. Konsep ini sepertinya jamak dilakukan oleh berbagai perpustakaan.

subject guide
Isi dari LG terdiri dari video, audio, tautan ke sumber informasi berdasar subyek, kata kunci atau mata kuliah. LG menyatukan dan mensistematiskan berbagai informasi dan sumberdaya yang dimiliki perpustakaan, agar mahasiswa mudah menemukan apa yang dibutuhkannya. Video dan audio termasuk rekaman kegiatan ilmiah yang diselenggarakan perpustakaan. Subyek dan informasi pendukungnya dapat diperoleh dari proses diskusi bersama mahasiswa dan dosen di perpustakaan.

Misalnya subyek Petrologi, maka dalam LG akan berisi informasi buku wajib yang harus dibaca ketika belajar mata kuliah petrologi, artikel terkait, slide dosen (dapat diambilkan dari url di Elisa), video tentang petrologi (dari sumber terpercaya).  Jika isinya topik riset, maka dilengkapi dengan buku, artikel, video dan sumber informasi lainnya. Dapat pula dilengkapi RSS dari sumber informasi online yang dilanggan UGM. Setiap isian dilengkapi dengan pustakawan subject spesialis yang dapat membantu menemukan sumber informasi tersebut. Nah, dalam pengisian ini akan terasa pentingnya kolaborasi antara pustakawan-staf dosen-mahasiswa.

LG akan diisi oleh staf perpustakaan FT UGM, dan tidak menutup kemungkinan juga staf perpustakaan jurusan di FT UGM. Konsep akan berkembang menyesuaikan kebutuhan dan dinamika yang ada.

Baca juga:
http://www.purwo.co/2015/07/embedding-librarianship-in-lms.html
http://www.purwo.co/2015/07/pustakawan-perpustakaan-ft-harus-masuk.html

Monday 22 June 2015

, , ,

Kegiatan sebagai Mendeley Advisor selama 2014/2015

Selama semester 2 2014/2015, sebagai Mendeley Advisor, saya melaksanakan pelatihan Manajemen Dokumen Ilmiah menggunakan Mendeley. Gambar di samping merupakan dokumentasi sederhana kegiatan tersebut.

Selain kegiatan pelatihan, terkait Mendeley juga dilaksanakan kuis dengan hadiah kaos Mendeley yang dilaksanakan di Perpustakaan FT UGM. Kegiatan pelatihan Mendeley dilaksanakan di  beberapa tempat di Jogjakarta, terutama di Perpustakaan FT UGM sebagai tempat utama saya bekerja, Perpustakaan UAJY, Perpustakaan AMIKOM, serta kegiatan pelatihan bersama Komunitas SLiMS Jogjakarta. Peserta pelatihan terdiri dari mahasiswa dari berbagai universitas di Jogjakarta serta beberapa pustakawan dari luar Jogjakarta.

Baca juga: http://www.purwo.co/2015/05/buku-panduan-mendeley-dan-zotero.html

Kompetensi dan Peran Pustakawan FT UGM

Pada tulisan sebelumnya saya menulis kompetensi pustakawan tingkat fakultas FT UGM,  di http://www.purwo.co/2015/02/kompetensi-teknologi-wajib-untuk.html, berikut saya kerucutkan lagi

Pembagian dua peran utama
Gambar di atas adalah pembagian peran pustakawan dalam dua peran utama. Pengelolaan kegiatan tradisional, dan pengembangan. Kegiatan tradisional merupakan kegiatan perpustakaan yang umum dilakukan dan selama ini menjadi tumpuan pustakawan dalam memenuhi kewajibannya. Kegiatan pengembangan selalu dinamis, berubah menyesuaikan diri dengan keadaan sekitar dalam bentuk kegiatan kreatif.
Pekerjaan terkait angka kredit


Gambar di atas merupakan gambaran pekerjaan yang dapat dilaksanakan oleh pustakawan terampil, di perpustakaan FT UGM dalam rangka memenuhi angka kreditnya. Terlihat selain kegiatan sirkulasi, pengolahan dan layanan referensi, masih banyak hal yang dapat dilaksanakan oleh pustakawan terampil. Kegiatan tersebut berpotensi untuk dilaksanakan reguler sehingga dapat pula menjadi sarana memenuhi angka kredit pustakawan.

Sunday 21 June 2015

,

Ikut organisasi, berinteraksi dengan mahasiswa dari berbagai jurusan: wajib bagi (mahasiswa) calon pustakawan


M: "Selamat siang pak, saya dari luar (jurusan ini) dan ingin membaca TA di Teknik Geologi".
P: "dari mana Mbak?".
M: "dari UIN Pak, jurusan Fisika".
P: "oo, mahasiswanya pak Rosyid ya"
M: "iya pak, kok tahu pak Rosyid pak?"
Kemudian saya cerita tentang Pak Rosyid. Sebenarnya saya belum pernah bertemu dengan beliau, kawan saya Rachmad Resmiyanto yang pernah menjadi mahasiswa bimbingannya pernah cerita tentang Pak Rosyid ini. Saya sedikut tahu tentang ekonofisika serta beberapa teori peluang dari cerita kawan Rachmad ini ketika beliau bimbingan dengan Pak Rosyid. Kawan saya ini memang sangat teguh menggeluti ilmunya. Pernah dia menyarankan saya untuk meneliti (untuk skripsi saya) perpustakaan dengan menggunakan teori fisika. Sedikit pengetahuan tentang ekonofisika dan teori peluang ini kadang saya gunakan untuk memancing diskusi dengan mahasiswa. Interaksi saya dengan kawan Rachmad ini saya lakukan ketika masih mahasiswa. Beliau adalah Mahasiswa Jurusan Fisika MIPA UGM, yang saat ini menjadi dosen di UIN Sunan Kalijaga.

M: "selamat siang mas, saya ingin meminta surat bebas pustaka"
P: "baik bu, boleh lihat KTMnya bu?"
P: "dari jurusan Arsitektur ya bu, wah disertasinya tentang apa bu?"
M: "tentang kajian ruang di keraton mas"
P: "wah menarik sekali bu, bagaimana hasil peletiannya bu?"
Si Mahasiswa  kemudian bercerita tentang hasil penelitiannya. Sambil membuatkan surat bebas pustaka, saya juga menimpali informasi yang beliau sampaikan. Setelah  selesai, saya berikan surat bebas pustaka kepada beliau. Si Mahasiswa ini juga mengundang saya dalam sidang terbuka disertasinya.

Saya yakin, bukan hanya saya saja yang pernah mengalami hal tersebut di atas. Banyak pustakawan lain dengan variasi cerita yang berbeda pernah mengalaminya.

Hasilnya, saya merasakan ada kesan positif (mungkin juga ada yang menganggap saya sok tahu). Namun demikianlah, saya meyakini bahwa interaksi pustakawan dengan bidang ilmu lain sangat penting. Minimal untuk membuka diskusi dengan mahasiswa, kemudian melanjutkan dengan diskusi tentang berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan penelitian dalam bidang ilmu tersebut. Pengetahuan ini tentunya akan bermanfaat bagi pustakawan untuk mengetahui tingkat perkembangan ilmu pengetahuan dan mempersiapkan berbagai sumber informasi yang diperlukan mahasiswa.

Mengetahui berbagai perkembangan bidang ilmu, terutama yang digeluti oleh mahasiswa yang dilayani harus dilatih secara terus menerus. Pengalaman organisasi yang digeluti oleh pustakawan, mulai dari sejak mahasiswa juga akan berpengaruh. Jika ketika mahasiswa, pustakawan sudah terbiasa berinteraksi dan berdiskusi dengan mahasiswa lain dari jurusan lain tentang berbagai hal, maka wawasan mahasiswa perpustakaan ini akan bertambah dan berguna ketika mereka menjadi pustakawan.

Jadi jangan sepelekan ikut organisasi di kampus.

Saturday 20 June 2015

, , , , ,

Beberapa foto tentang buku "Manajemen Dokumen Ilmiah menggunakan Zotero dan Mendeley"

Terimakasih kepada berbagai pihak yang tertarik untuk memiliki panduan mengelola dokumen ilmiah menggunakan Zotero dan Mendeley yang saya susun. Semoga bermanfaat.

Bersama Dekan FTI UKDW (Foto by Umi Proboyekti)

Bersama Iswanto (dosen UMY/Mahasiswa S3 FT UGM)

Lasa Hs, pustakawan senior

Imam Budhi, ketua FPPTI

Win Muldian, Staf Perpustakaan DIKBUD dan pegiat literasi

Bersama Tri Susiati, Presiden FPPTI DIY


Friday 19 June 2015

, ,

Ikut seminar internasional, dengan biaya lokal

Rekan pustakawan... tentunya kita ingin ikut seminar atau workshop internasional untuk meningkatkan kompetensi kita. Namun kesempatan dan biaya kadang menjadi kendala. Jalan keluar dari masalah tersebut adalah ikut webinar, salah satunya webinar di Elsevier.
Silakan klik http://libraryconnect.elsevier.com/library-connect-webinars, url tersebut berisi berbagai rekaman webinar yang pernah diselenggarakan oleh Elsevier.

Di bawah ini salah satu rekaman seminar di LibrariConnect.

Wednesday 17 June 2015

,

Mendeley di Android (Rilis 15/6/2015)

Setelah sekian lama hanya bermain di Linux, Windows, Mac dan iPad, akhirnya Mendeley juga bermain di Android. Tanggal 15/6/2015 aplikasi Mendeley for Android resmi dirilis di GooglePlay. Klik di sini.
Fitur pada aplikasi ini tak jauh berbeda dengan Mendeley pada OS lainnya. Pada GooglePlay tertulis:
  • Read & annotate PDFs
  • Sync annotations & documents across all your devices
  • Save PDFs to your Mendeley library from other apps or your web browser
  • Use Mendeley offline during your commute, and sync when you have connection
  • Search your library for keywords in the Title, Authors, Publication or Abstract
  • Edit document details (Title, Authors, Publication details, etc…)
  • Download or remove PDFs on demand, to easily manage device storage space
  • All features are available on your Tablet or Phone
Video resmi tentang Mendeley di Android  dapat dilihat di klik.
Sumber: https://lh3.googleusercontent.com/pjiUL_nfKGuD-NUdNucsBbMRzZ7Qq-mdBSDrL52VVx2f84B2iSSgVInLBG0ZC-hnMbV5=h900

Baca juga: http://www.purwo.co/2015/05/buku-panduan-mendeley-dan-zotero.html

Sunday 14 June 2015

,

Belajar Mendeley bersama Pustakawan

Foto by Risti
Sabtu (13/6) saya berkesempatan mengisi pelatihan Mendeley untuk teman-teman pustakawan. Acara ini diselenggarakan di Univesity Hotel Jogjakarta oleh Komunitas SLiMS Yogyakarta.
Materi Mendeley dasar disampaikan pada acara ini, mulai dari install, mendaftar di mendeley web, input dokumen, mengolah dokumen, melengkapi metadata, berbagi dokumen, mencari dokumen di mendeley dan di mendeley web serta penggunaan Mendeley pada aplikasi pengolah kata.
Semua peserta belum pernah mengenal Mendeley sebelumnya, harapannya mereka dapat mendalami Mendeley dan berbagai keterampilan pengelolaan dokumen ilmiah pada para pemustaka di perpustakaannya masing-masing.
Peserta memberi respon positif pada pelatihan ini. Terdapat peserta yang akan menindaklanjuti pelatihan ini dengan pelatihan serupa di perpusakaannya masing-masing bagi mahasiswa dan dosen.
Tentunya ini menarik, karena kebutuhan mengelola dokumen referensi dengan baik dan benar telah dirasakan para pustakawan dan dianggap oleh mereka sebagai peluang untuk memberikan variasi layanan pada pemustaka. 


Foto by Maryanto
Foto by Eddy Subratha

Tersedia buku panduan penggunaan Mendeley dan Zotero sebagai aplikasi Manajemen Dokumen Ilmiah, klik di sini.

Thursday 11 June 2015

Mencuri ilmu untuk menjadi pustakawan kreatif

Perpustakaan kita masih mengedepankan layanan PINJAM - KEMBALI koleksi? Ah itu bukan perpustakaan, itu tempat sewa buku yak, ada dendanya juga jika terlambat.

Perpustakaan bukan sekedar tempat pinjam dan kembali buku. Jika anda pustakawan, dan anda masih duduk di belakang meja menunggu pengunjung datang, jika sepi merasa galau... maka sepertinya makna pustakawan perlu disegarkan kembali. [1]

Ssst, ojo ngono. Saya juga kadang kesepian di perpustakaan.

Berusaha menjadi kreatif dalam mengelola perpustakaan itu penting. Namun untuk menjadi kreatif perlu usaha, tidak hanya berpangku tangan. Berikut beberapa tips yang saya kira tak ada salahnya anda coba untuk mewujudkan perpustakaan kreatif.

lihat perkembangan perpustakaan lain dan dunia profesional di luar perpustakaan
Melihat ndak harus studi banding berkunjung, namun bisa mengintip dari web berbagai perpustakaan yang maju, kemudian jadikan model. Lihat perkembangan perpustakaan tersebut, cari layanan yang dilakukan perpustakaan tersebut selain sirkulasi. Lihat pula perkembangan dunia profesi di luar kepustakawanan.

pahami lingkungan organisasi, cari peluang.
Bekerja di perpustaakaan, wajib mengetahui karakter organisasi yang menaunginya. Pada perpusakaan kampung/desa pun juga demikian. Mengetahui lingkungan organisasi, melihat berbagai kekurangan, masalah yang ada akan memunculkan ide terkait peran perpustakaan.
Syukur kita dapat menemukan masalah penting yang perlu dicari solusinya, lalu cari peran perpustakaan untuk ikut memecahkan permasalahan tersebut.

menyatu dengan bidang ilmu yang digeluti pemustaka (dikelola perpustakaan)
Menyatu dengan bidang ilmu itu penting. Jika kita mengelola perpusakaan bidang A namun kita tak menyukai bidang tersebut, maka pengembangan akan terhambat. Bukan satu-satunya penghambat.. namun akan berpengaruh.
Akan lebih baik jika kita bekerja di perpustakaan yang memiliki tantangan unik, dan bidang ilmunya kita sukai. Jika senang sastra, maka bekerja di perpsutakaan sastra,jika senang filsafat maka bekerja di perpustakaan filsafat. Pasti sangat menarik. Kita bisa menceburkan diri dalam ilmu yang digeluti mahasiswa, ikut diskusi, ikut membaca bukunya dan seterusnya.
Dalam hal ini, penempatan staf perpustakaan memegang peranan penting. Penempatan semestinya juga memperhatikan bidang ilmu yang disenangi pustakawan.

ajak semua pihak, dan curi ilmu dari mereka. ilmu ini nanti bisa untuk modal melayani pemustaka
Ndak akan bisa kita mengelola perpustakaan sendirian. Ajak orang lain. Jika di perguruan tinggi, ajak dosen muda, dekati mahasiswa, organisasi mahasiswa dan lainnya.  Ajak guru, orang tua siswa dan lainnya. Jangan menunggu mereka datang, datangi tempat mereka berkumpul dan ikut diskusi yang mereka lakukan.
Ingat! mengajak orang melakukan kegiatan bukan berarti pustakawan menjadi EO lho.
Minta para dosen mengisi tema-tema aktual yang dapat memecahkan permasalahan mahasiswa/pemustaka.... rekam dan curi ilmunya. Maka ketika ada mahasiswa lain bertanya tentang hal yang sama, kita bisa menggunakan ilmu curian tadi untuk menjawanb dan membimbing mahasiswa.

pertemukan berbagai ide pemustaka dalam wadah virtual atau fisik.
Pertemukan berbagai ide dalam diskusi tentang suatu topik, maka topik akan dikupas dari berbagai sudut pandang. Dalam hal ini (jika berhasil) maka sebagai pustakawan mampu mengeluarkan pengetahuan mahasiswa untuk berdialektika dengan mahasiswa lain. Jangan lupa, curi ilmunya.


Berbagai hal di atas tentunya harus dibarengi dengan softskill dan hardskill pustakawan yang selalu diasah.

[1] kalimat itu agak terpengaruh dengan judul artikel Ulil Absar Abdalla yang pernah heboh, "Menyegarkan kembali pemahaman Islam" http://islamlib.com/gagasan/islam-liberal/menyegarkan-pemahaman-islam/

Monday 8 June 2015

,

Install PDF Index di Zotero secara manual

Rekan sekalian,
Kadang kala kita kesulitan install pdf indexing di Zotero karena masalah koneksi atau lainnya. Untuk mengatasinya, kita dapat melakukan instalasi secara manual. Caranya
  1. Unduh file yang dibutuhkan, silakan unduh di klik
  2. Ekstrak file.zip yang anda unduh tersebut
  3. Copykan ke folder data Zotero.
  4. Selesai
penempatan file
 

Monday 1 June 2015

, ,

Pelatihan SLiMS SMS Gateway + Manajemen Dokumen Ilmiah

Komunitas SLiMS Jogjakarta kembali mengadakan acara. Kami ini pelatihan membahasa SMS Gateway di SLiMS + Manajemen Dokumen Ilmiah.
SMS Gateway akan disampaikan oleh Heru Subekti, pegiat SLiMS dari Trenggalek. Pada materi ini membahas syarat SMS Gateway di SliMS, fitur, instalasi dan praktik menggunakan SMS Gateway.

Sementara pada Manajemen Dokumen Ilmiah, akan dibahas pengelolaan dokumen ilmiah baik digital maupun tercetak menggnakan aplikasi Mendeley.Sesi ini akan disampaikan oleh Purwoko (SLiMS Developer dan Mendeley Advisor).

Siapapun dapat mengikuti acara ini. Materi pertama berguna bagi pustakawan untuk meningkatkan kemampuan ITnya. Materi kedua juga bermanfaat bagi pustakawan, karena akan menambah kompetensi untuk memberi layanan kepada mahasiswa. Selain itu manajemen dokumen ilmiah juga berguna bagi dosen, mahasiswa dan siapapun yang memiliki dokumen untuk dikelola.
Acara akan dilaksanakan tanggal 13 Juni 2015, 08.00 s.d. selesai di University Hotel  Jogjakarta.
Yang tertarik dapat mendaftar di http://goo.gl/o6XdFm.