Tuesday 3 June 2014

,

Pengalaman pertama saya: Perpustakaan FISIPOL UGM

http://pusfisip.ugm.ac.id/misc/img/perpus.gif
Perpustakaan FISIPOL UGM, adalah guru pertama saya selepas lulus dari D3 Ilmu Perpustakaan UGM.

Awal April 2004 saya diterima magang kerja di Perpustakaan Fisipol UGM bersama  Dwi Riswanto.
Saya masih ingat, ujian untuk diterima magang adalah membuat rencana strategis perpustakaan Fisipol UGM.
Perpustakaan masih menempati gedung sekip yang poluler dengan sebutan BPA Sospol. Saya magang  sampai Juni 2004, persis 3 bulan. Pada awal magang, saya bersama Dwi Riswanto berkelakar, "berapa lama kita akan di sini?". Kami bersepakat maksimal 3 bulan.

Di perpustakaan inilah saya belajar ilmu perpustakaan yang sesungguhnya. Kenapa? karena saya disuguhi berbagai kerja kepustakawanan secara serius pertama kali ya di sini. Sebelumnya saya pernah diminta mengurusi perpustakaan lembaga mahasiswa, namun sepertinya saya tak begitu serius. Ketika kuliahpun saya asal saja, modal belajar dan pinjam catatan ketika akan ujian. Jangan tanya tentang klasifikasi, membuat katalog, analisis subyek dan lainnya. Bisanya hanya waktu ujian, sebelum dan sesudahnya sudah lupa.

Membuat buku induk, memindah metadata ke worksheet sekaligus menyusunnya, diberi tanggungjawab kerapihan rak buku, menjaga tas pengunjung, fotokopi pesanan mahasiswa, menjadi petugas bagian referensi, sampai bersama-sama ikut membersihkan perpustakaan pernah saya alami di Perpus Fisipol.
Melayani sirkulasi dengan model manual yang sempat membuat saya gugup. Ketika merasa ada kesalahan pencatatan, sampai di kos masih ingat dan khawatir jika benar salah dan bukunya tak kembali. Input data ke pangkalan data ISIS yang njlimet menjadi pengalaman berkesan untuk saya.

Honor magang waktu itu Rp150.000/bulan, jadi selama 3 bulan saya mendapat Rp450.000. Sebulan Rp150.000 tentunya jauh dari cukup untuk hidup di Jogja, jika dirata-rata sebulan 30 hari, maka sehari Rp5000. Ditambah beban kos setahun Rp800.000, maka saya tetap menerima uang saku dari orang tua ketika pulang kampung (hua hua...). Beruntung ketika musim ujian saya diberi jatah lembur.

Ada 3 orang baru di perpustakaan Fisipol waktu itu: Heri Abi, Arif Nurohman dan Endah Yuni. Ketiganya telah memegang SK (Surat Keputusan) kerja. Endah sebenarnya seangkatan dengan saya, sementara Heri dan Arif kakak angkatan saya. Endah bekerja di Perpus Fisipol sejak dia ikut program magang ketika mahasiswa. Waktu pendaftaran program magang itu, saya gagal karena telat datang wawancara. Saya kira  juga karena tak layak dan tidak meyakinkan. Saya tipe orang yang seadanya dalam berpakaian waktu kuliah, asal memenuhi syarat (baju/kaos berkerah). Penampilan saya mungkin tidak meyakinkan untuk diterima magang di perpustakaan UGM.

Saat ini, Heri Abi pindah ke Perpustakaan ISI sementara Arif dan Endah menjadi suami-istri dan bekerja di Universitas Jendral Soedirman Purwokerto.

Belajar CDS ISIS, dikenalkan dengan trend perpustakaan digital serta berbagai perkembangan terbaru bidang perpustakaan saya alami di Perpustakaan Fisipol UGM. Semua staf yang ada, turut mewarnai pengalaman kepustakawanan saya.

Terimakasih tak terhingga untuk semuanya...

Selama magang, tentunya melihat rekan yang sudah mendapat stempel pengesahan dalam bekerja (SK) terasa iri. Tak bisa dipungkiri. Suatu ketika, pulang magang  pukul 14.00 sore, saya tidak kembali ke kos, namun bersama Dwi Riswanti, muter-muter melihat berbagai perpustakaan yang prospektif untuk "dilamar". Perpustakaan UNWAMA (Wangsa Manggala) kampus wates, yang sekarang menjadi Univ. Mercu Buana menjadi salah satu yang kami sasar.

Hingga pada suatu ketika... Pagi itu, hampir tiga bulan magang ketika Pak Agus, seorang staf Perpustakaan Fisipol, membawa berita bahwa perpustakaan FT UGM membuka lowongan. Bisa dibayangkan betapa senangnya saya, seorang yang baru lulus dan masih magang mendengar lowongan pekerjaan.

Akhirnya kami mendaftar, dan mengikuti prosesi ujian. Takdir, saya dan Dwi Riswanto akhirnya diterima. Saya ditempatkan di Teknik Geologi sementara Dwi ditempatkan di Teknik Arsitektur. Beberapa waktu kemudian Dwi mendaftar PNS dan diterima di Perpusda Kulonprogo sementara saya masih setia dengan Teknik Geologi UGM, sampai tahun 2012. 
Share:

7 comments:

  1. Pengalaman yg sangat berkesan dan jadi terharu, semoga tambah sukses sobatku. salam dari kami arif dan endah sekeluarga (purwokerto).

    ReplyDelete
  2. kak bagaimana mendaftar PNS seorang tamatan perpustakaan? daftar online dari website atau gimana kak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. silakan cari lowongan dulu, Mbak. lalu ikuti petunjuknya

      Delete
  3. Mbak saya ingin jadi pustakawan. Tapi saya sendri lulusab sarjana pendidikan, apakah bisa???

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bagi saya, siapapun bisa jadi pustakawan.

      Delete
  4. Kisah penuh perjuangan....

    ReplyDelete
  5. "experience is the best teacher" kata buku sidu yang saya kenal dari jaman sd, pengalaman yang joss mas :)

    ReplyDelete

Terimakasih, komentar akan kami moderasi