Sunday 8 June 2014

,

Pengalaman kedua: Delapan tahun di Perpustakaan Teknik Geologi UGM

belajar bersama di perpus TGL UGM
Setelah magang di Perpustakaan Fisipol UGM, saya diterima bekerja di Perpustakaan FT UGM dan ditempatkan di Perpustakaan Jurusan Teknik Geologi UGM mulai 1 Juli 2004.

Ada dua rekan kuliah seangkatan saya, Dwi Riswanto dan Bagus yang juga diterima. Bagus ditempatkan di Teknik Sipil sementara Dwi di Arsitektur.
Kami bertiga mengambil surat penggilan sambil menyempatkan melihat perpustakaan yang akan kami tempati. Kami menyambangi perpustakaan-perpustakaan tersebut, tentunya dengan wajah sumringah dan langkah yang mantap..
Setelah semua dilihat (3 perpustakaan), saya  iri. Perpustakaan Arsitektur dan Sipil lebih bagus dari pada perpustakaan Teknik Geologi. Dari sisi
surat cinta dari pak Dekan  FT UGM
luas perpustakaan, fasilitas, dan sepertinya juga kenyamanan, perpustakaan Teknik Arsitektur dan Teknik Sipil lebih bagus.
Tapi takdir tak boleh ditolak. Saya harus mulai bekerja di tempat ini.

-------*---------
Seiring waktu, berbagai pengalaman saya dapatkan di perpustakaan mungil seluas 70m2 ini. Ternyata dengan kekurangan yang saya lihat pada pertama kali itu, saya betah 8 tahun di Jurusan Teknik Geologi. Jika tidak diminta pindah, sepertinya saya akan lebih lama lagi di jurusan ini.

------*-----

Di Perpustakaan Teknik Geologi saya berpartner dengan Pak Ngudi Raharjo. Orangnya unik namun terbuka dan mendukung kemajuan. Berbagai percobaan saya di perpustakaan didukungnya. Sebuah komputer rusak karena sering saya otak-atik dalam berbagai percobaan. :)

Ada beberapa hal yang membuat saya sempat grogi ketika bekerja di Perpustakaan Teknik Geologi. Beberapa diantaranya: ketika pertama kali sendirian jaga perpustakaan karena ada teman yang ijin tidak masuk, dan  ketika diprotes mahasiswa karena dianggap tidak adil dalam melayani.
Tapi, lepas dari semua itu... bekerja di perpustakaan ini menyenangkan.

Pada masa awal bekerja, saya ingin tahu lebih tentang jurusan tempat saya bekerja. Saya coba googling, bahkan semangat mencari tahu itu sampai menggiring saya mencari mailing-list dosen di jurusan ini. Saya menemukannya. Dari sanalah saya mendapatkan banyak informasi tentang dosen-dosen muda yang sedang menyelesaikan program doktor di luar negeri. Sayapun mencoba menyapa dosen-dosen ini...


Rasa bosan pernah saya rasakan serta keinginan mencari pekerjaan yang lebih mapan, sebagai PNS misalnya pernah saya rasakan. Puncaknya adalah ketika memutuskan mendaftar sebagai PNS di Magelang Jawa Tengah, namun gagal karena sepatu, foto dan akta kelahiran.

Begini cerita singkatnya:
Hari itu, saya ijin kerja ke pak Ngudi. Saya berangkat ke Magelang naik sepeda motor diantar seorang kawan. Menjelang sampai di lokasi, saya baru sadar ternyata tidak membawa foto. Foto kilat menjadi jalan keluarnya dan kemudian langsung menuju ke tempat pendaftaran. Sampai di tempat pendaftaran, terdapat tulisan yang mewajibkan pendaftar memakai sepatu, sedangkan saya hanya memakai sandal. Solusipun muncul di depan mata. Ada penjual soal ujian yang menyewakan sepatu.  Namun, ketika melihat di papan pengumuman, pendaftar diwajibkan membawa akta kelahiran asli. Akta saya ada di kampung Nglipar Gunungkidul. Tak mungkin saya ambil dan kembali lagi ke lokasi pendaftaran, saya menyerah. Akhirnya saya pulang..... dan hanya saat itulah saya mendaftar PNS di luar UGM. Di perjalanan pulang, saya ingat kata almarhum ibu saya "wis orasah ndaftar liyane, neng UGM wae. Cedak". (sudah tidak usah mendaftar di tempat lain, di UGM saja, lebih dekat)

---*-----
Sejak saat itu,  saya putuskan  saya di sini, di UGM saja.

Pada saat bekerja di perpustakaan ini pula saya mendapat kesempatan ikut bertugas di stasiun lapangan Geologi Bayat Klaten. Melihat apa yang dilakukan mahasiswa Geologi lebih dekat, serta merasakan ke lapangan mencari batu :). Bahkah atas kebaikan seorang staf dosen, saya pertama kali merasakan naik pesawat terbang juga ketika bekerja di sini.

Kesempatan pertama mendapatkan projek membuat web juga saya alami di sini. Web Intenasional Fieldwise Seminar (fws.ugm.ac.id -  sudah tak aktif) saya kerjakan bersama Rachmad Resmiyanto (sekarang dosen UAD). Selain itu, juga diminta mengelola web jurusan, membangun web perpustakaan serta membuatkan web seorang staf.

Keberuntungan berikutnya adalah, ketika ada 2 slot pegawai honorer SK Rektor UGM di jurusan ini kosong. Ketika itu ada 1 staf yang meninggal dan 1 mengundurkan diri. Dari dua slot itu, satu slot diberikan kepada saya untuk menggantikan. Sehingga ketika rekan pustakawan seangkatan saya di FT UGM masih SK Dekan, saya mendapatkan SK Rektor. Allah memberikan kemudahan kepada saya..

Sangat beruntung pula, karena manajemen jurusan terbuka pada perubahan dan mendorong staf untuk maju. Akhirnya sayapun memutuskan untuk melanjutkan S-1. Ketika kuliah S1 ini saya berfikir jika dulu saya diterima di Magelang, maka alangkah beratnya perjalanan Magelang-Jogja untuk kuliah setelah bekerja. Allah memberikan kemudahan kepada saya..

Setelah lulus S-1, keberuntungan berikutnya saya dapatkan. Edaran kesempatan mendapatkan beasiswa studi lanjut dari UGM berpihak pada staf honorer. UGM membuka kesempatan bukan hanya untuk PNS, namun honorer dengan masa kerja minimal 5 tahun pun diperbolehkan ikut memperebutkan beasiswa. Akhirnya saya mendaftar. Pada proses ini banyak pihak di Jurusan Teknik Geologi UGM yang berbaik hati pada saya dan membantu proses administrasi.
Beasiswa S2 ini saya anggap sebagai anugrah besar yang jika ukur dengan uang, saya rasa lebih besar daripada selisih gaji dan selisih kenyamanan sebagaimana yang pertama kali saya duga daripada rekan yang ditempatkan di perpusakaan jurusan lain di FT UGM. Allah memberikan kemudahan kepada saya...

---------*---------
Mahasiswa di Jurusan ini, terutama mahasiswa pascasarjananya berasal dari berbagai negara ASEAN. Maka kemampuan bahasa inggris untuk melayani mereka menjadi wajib. Kami akhirnya bersepakat, bahwa selain untuk melayani mahasiswa asing ini, kita juga bisa memanfaatkan keberadaan mereka untuk belajar bahasa inggris. Maka kami memberlakukan "english day" di perpustakaan. Mahasiswa dihimbau berbicara dengan bahasa inggris ketika berinteraksi di perpustakaan.... Meski hasil TOEFL saya tak begitu tinggi, namun tingkat percaya diri kami (pengelola perpusakaan) naik. ...

Ikut mendapat jatah jaga gedung juga pernah saya alami di jurusan ini. Ketika itu untuk jaga gedung pada hari libur (malam dan siang) dibebankan pada staf. Di tempat lain mungkin ini berat, tapi saya lakukan dengan tanpa beban. Ketika mendapat tugas ini justru dapat digunakan untuk bisa saling lebih mengenal antar staf. Ikatan emosional dengan kawan lainpun akhirnya saya rasakan bisa lebih baik lagi. 
----*----
Masa-masa  bekerja di perpustakaan ini, adalah masa saya kehilangan 3 anggota keluarga, yaitu: adik, ibu dan nenek saya.
Setelah ibu saya meninggal, ada peristiwa yang berkesan untuk saya. Setelah saya masuk kerja, sore itu saya hendak pulang. Di parkiran motor, hp saya berdering. Ternyata ibu Ketua Jurusan menelepon saya. "Bisa bertemu sebentar mas?", demikian beliau berkata.
Akhirnya kami bertemu di ruang tunggu dosen. Ternyata beliau hendak menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya ibu saya. Sederhana, namun dengan cara itu saya disadarkan untuk bangun dari kesedihan. Kehangatan hubungan dengan karyawan dan dosen juga saya alami di jurusan ini.

Saya pernah kecewa dengan staf lain, pernah pula kecewa pada dosen bahkan pada pengurus jurusan ini. Atau juga kecewa kepada mahasiswa.

Kekecewaan kecil yang saya rasakan ketika awal masuk bekerja, lambat laun hilang. Kekecewaan yang saya rasakan tidaklah lebih besar dari anugerah atau kenikmatan yang diberikan Allah kepada saya. Bahkan, kekecewaan itu hanya bagian kecil saja dari berbagai kenikmatan yang ada.

Dengan kata lain saya ingin mengatakan, "saya bersyukur, tak apa saya ditempatkan di perpustakaan yang pada awalnya saya anggap tidak sebagus perpustakaan jurusan lain, namun apa yang saya dapatkan di sini adalah sesuatu yang luar biasa. justru saya mendapatkan banyak wahana dan kesempatan untuk pengembangan diri dan pengembangan perpustakaan".
----*----
Perpustakaan Teknik Geologi UGM menjadi tempat berproses kedua saya dalam hal kepustakawanan dan kepribadian. Mulai dari pematangan mental, ujian moral, emosi, serta keterampilan berkaitan dengan perpustakaan baik soft maupun hardskill.

Sebenarnya masih banyak cita-cita saya terkait perpustakaan Teknik Geologi, namun takdir berkehendak lain. Tepat pada hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2012 saya diminta pindah ke Perpustakaan FT UGM.

Untuk rekan pustakawan yang merasa ditempatkan di perpustakaan yang kurang bagus, jangan sesali. Namun justru tempat itu akan menjadi wahana luas berproses, menempa serta menguji kemampuan.

Bumi sambisari,
hari ke delapan, bulan ke enam tahun duaribu empatbelas
delapan tigapulih menit pagi


Share:

1 comment:

  1. selama 8 tahun bekerja diperpustakaan? apa tidak terlintas untuk mencoba mengambil pns bg?

    ReplyDelete

Terimakasih, komentar akan kami moderasi