Saturday 31 May 2014

, ,

Dua tahun di Perpustakaan FT UGM

Perpustakaan FT UGM
Dua tahun, sejak Mei 2012 saya bekerja di Perputakaan FT UGM. Melanjutkan tulisan sebelumnya, maka ini adalah beberapa catatan tahun kedua saya di FT UGM.

Tahun pertama, saya gunakan untuk menata SDM dengan sebaik-baiknya serta beberapa percobaan kegiatan sebagai pengganti kegiatan sirkulasi yang selama sebelumnya menjadi tumpuan utama dan bahkan satu-satunya.

Tahun kedua, beberapa kegiatan perpustakaan mulai dirapihkan dengan jadwal yang lebih teratur. Workshop atau lokakarya, saya akui menjadi kegiatan khas utama di perpustakaan ini. Pada tahun 2014 sampai bulan Mei (lebih kurang 5 bulan), perpustakaan telah menyelenggarakan 40-an kelas workshop. Mulai awal tahun kami membuka workshop tanpa biaya dengan materi Mendeley, Zotero, Prezi dan X-Mind. Untuk Mendeley, kami telah tembus sebagai Mendeley Advisor sehingga dalam penyelenggaraan workshop kami mendapat dukungan dari Mendeley.org. Lumayan, kami mendapatkan blocknote, pena, marker, kaos, laser pointer, post-it paper dari Mendeley Amsterdam untuk dibagikan kepada peserta workshop.

Layanan membantu pencarian artikel bagi yang kesulitan juga meningkat. Seorang alumni yang ada di Belanda bahkan juga terang-terangan berminat membantu. Perbaikan website, pengayaan informasi pada web, membangun aplikasi pendukung (LibX), sosialisasi berbagai layanan juga lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Kegiatan dengan mahasiswa, penggunaan jejaring sosial untuk masuk ke komunitas mahasiswa, "menjual" perpustakaan FT kepada pemustaka dari luar FT UGM juga menunjukkan grafik meningkat. Mengenalkan perpustakaan FT UGM bagi mahasiswa/civias non FT UGM menjadi salah satu misi saya.Perpustakaan FT UGM harus dapat menempatkan diri ditengah-tengah warga UGM, tidak hanya warga FT UGM.

Penetapan lantai 3 perpustakaan sebagai Zona Merah yang diperuntukkan untuk kegiatan belajar mandiri tanpa diskusi ternyata menimbulkan suasana perpustakaan yang lebih nyaman. Kelemahan tata suara (akustika) ruang dapat diminimalisir dengan aturan ini.

Namun ternyata beberapa catatan masih harus kami berikan perhatian. Adanya pelanggaran download artikel (menggunakan mesin dalam jumlah di luar kewajaran) sehingga mengakibatkan adanya database yang diputus sementara, berbagai layanan yang meski disambut baik ternyata belum tersosialisasikan kepada mahasiswa secara keseluruhan, pengembangan ruang belajar private di lantai 3 yang terhambat, dan berbagai hal lainnya.

Pembinaan koleksi di perpustakaan FT saya akui belum optimal. Untuk koleksi jurusan, akhirnya saya sampaikan agar tetap dikelola pengelola jurusan. Sedangkan terkait pengembangan kemampuan SDM jurusan atau hal yang kiranya dapat dibantu fakultas, akan kami kerjakan.


Selanjutnya, meski beberapa kegiatan mulai menampakkan hasil, pekerjaan rumah terkait positioning perpustakaan belum muncul.
Sambil belajar, saya menemukan konsep research library. Bagi saya ini menarik untuk dijadikan brand perpustakaan. Segala yang dilakukan selama ini dapat dikumpulkan dan dirumuskan menjadi konsep research library, dan pustakawannya harus memenuhi kualifikasi research librarian

Masih banyak PR tentunya, karena konsep yang matang, lengkap dengan strategi SDM dan lainnya belumlah tersusun dengan baik.
--------
Anggaran perpusakaan FT UGM juga tak tergolong banyak. Saya sendiri memang menahan untuk meminta banyak. Membangun dasar/fondasinya dahulu menjadi konsen yang harus diselesaikan.
-------
Tahun ke-3 semestinya dimulai dari Mei 2014 ini. Masih ada 6 bulan sampai akhir tahun. Masih ada banyak hal yang harus dilakukan. Target tahun 2014 harus dikejar terlebih dahulu...berikutnya 2015 dan seterusnya sambil menunggu Pak Dekan jenuh dengan saya...

Bumi Sambisari,
tanggal pungkasan, bulan kelima
tahun duaribu empatbelas

Alasan saya masuk jurusan Ilmu Perpustakaan


http://lpmpjogja.org/map/image/20402128.jpg
Gerbang SMK 1 Wno
Selepas SMA (tepatnya SMK 1 Wonosari, jurusan Manajemen Bisnis) tahun 2000 saya pernah mengenyam jurusan Ilmu Komputer di UAD. 
Sebenarnya nilai komputer atau pemrograman saya waktu itu bagus *sekarang sudah lupa lagi*.
Fisika dan Matematikalah yang kemudian menggiring saya keluar. Selain itu, kegalauan dengan biaya kuliah yang saya rasa mahal untuk ukuran orang tua saya juga jadi alasan. Meskipun sebenarnya orang tua saya pasti akan mengusahakan juga jika dibutuhkan.
Setelah keluar dari UAD (sekitar tahun 2001 awal) saya melancong 3 bulan di Jakarta (daerah Gandul, Depok) mengikuti paman yang menjadi tukang batu. Menjelang UMPTN saya kembali ke Jogja dan mendaftar di D3 Ilmu Perpustakaan UGM.

Ada beberapa alasan kenapa saya mengambil jurusan ini.
  1. Jurusan ini ada di FISIPOL. Tahun 2001 yang masih riuh aroma reformasi membawa saya kepada pemahaman bahwa FISIPOL UGM menjadi fakultas menarik untuk dimasuki.
  2. Sebelum lulus SMK, wakil kepala sekolah saya mengatakan kepada saya, kurang lebihnya demikian "lulusan ilmu perpustakaan itu banyak dibutuhkan, namun tak banyak yang mau masuk di jurusan ini". Beliau adalah Drs. Abdul Rachim  yang saat saya menuliskan ini beliau sudah pensiun sebagai guru di SMK 1 Wonosari.
  3. Tahun 2000 saya mendaftar UMPTN dan tidak diterima. Pengumuman UMPTN saya ketahui dari koran Kedaulatan Rakyat. Pada koran tersebut tertulis sebuah berita yang menyebutkan bahwa di Indonesia kekurangan pustakawan utama.
Tiga alasan di ataslah yang kemudian membawa saya mendaftar di  D3 Ilmu Perpustakaan UGM pada tahun 2001. Saat ini, prodi D3 Ilmu Perpustakan UGM ini telah dibubarkan. Seingat saya, dengan sadar dan percaya diri saya hanya mendaftar 1 prodi ini di tahun 2001. Saya yakin, tak banyak yang mendaftar sehingga saya bisa diterima....
Dan ternyata benar, diterimalah saya di D3 Ilmu Perpustakaan UGM.

Ada cerita terkait perpustakaan ketika saya masih duduk dibangku SMK. Waktu itu pada saat mata pelajaran "Hukum Bisnis", saya protes kepada guru karena kelas lain telah mendahului beberapa bab dan kelas saya tertinggal.
Mungkin karena marah, akhirnya saya diusir dari kelas untuk belajar di perpustakaan.

Mungkin itu juga pertanda.

Friday 30 May 2014

,

Menghilangkan tombol download pada pdf.js SLiMS

Buka viewer.html yang ada di /js/pdfjs/web
Cari baris 
<button id="download" class="toolbarButton download" title="Download" tabindex="15" data-l10n-id="download"><span data-l10n-id="download_label">Download</span></button>
Ganti class menjadi hidden, sehingga menjadi   
<button id="download" class="hidden" title="Download" tabindex="15" data-l10n-id="download"><span data-l10n-id="download_label">Download</span></button>  
Untuk tombol lain, anda bisa menyesuaikan.
Catatan: penghilangan tombol download pada pdfjs SLiMS tidak otomatis memutus proses download dokumen. Jika akses dilakukan dengan mesin download (misal IDM), maka file .pdf tetap akan dapat diunduh.

Semoga bermanfaat

    Thursday 22 May 2014

    ,

    Makalah Manajemen Sitiran - Seminar GMLF 2014

    Mendeley merupakan aplikasi manajemen data riset. Secara umum anda dapat menggunakan mendeley untuk
    1. Mencari artikel/data
    2. Menyimpan artikel/data digital maupun hanya metadatanya saja
    3. Berbagi artike/data
    4. Membuat catatan pada dokumen
    5. Membaca dokumen .pdf
    6. Mempromosikan artikel/tulisan
    7. Membuat daftar pustaka
    8. dan berbagai aktifitas lainnya.
    Selain Mendeley, ada juga Zotero yang memiliki fungsi serupa. Keduanya dapat disandingkan dan mampu melakukan sincronisasi data. Lebih lanjut, silakan unduh  tulisan terlampir.


    Download klik

    Wednesday 7 May 2014

    Mengedit metadata .pdf di Ubuntu

    Installing PDFTK:
    sudo apt-get install pdftk
     
    Edit Existing Meta-Data:
    pdftk book.pdf dump_data output report.txt

    You can then edit the data in report.txt which we can later upload back to the pdf. The text file will contain key value pairs like:
    InfoKey: Title
    InfoValue: Coders At Work
    InfoKey: Author
    InfoValue: Peter Seivel
    InfoKey: Subject
    InfoValue: Programming 
     
    Update PDF Meta-Data:
    pdftk book.pdf update_info report.txt output bookcopy.pdf
     
    sumber: http://jkwiens.com/2010/01/04/changing-pdf-metadata-on-ubuntu/ 

     
    ,

    LibX: plugin untuk pencarian koleksi perpustakaan

    LibX merupakan perangkat untuk membuat plugin pada browser firefox dan chrome. A browser plugin for direct library acces, demikian tertulis dalam web libx, http://libx.org.
    Dengan LibX ini, kita dapat membuat plugin sederhana yang memudahkan pemustaka mencari koleksi yang dibutuhkan.
    Untuk membuat plugin, kita cukup masuk ke LibX.org, kemudian masuk ke Build New Edition. Anda bisa juga langsung masuk ke http://libx.org:8080/editionbuilder/src/zul/

    Membuat plugin dengan LibX bisa menggunakan pilihan Build New Edition atau mencari yang telah ada, kemudian menyalin dan memodifikasi.



    Contoh yang saya buat ada di http://lib.ft.ugm.ac.id/web/blockquote-page/perangkat-ti/lib-x-pencarian-yang-menyenangkan/ merupakan hasil salin dari University of Missouri. 
    Hasil salin kemudian saya modifikasi sesuai kebutuhan. Penyesuaian halaman Summon dan seting pencarian Summon khusus yang memuat teks penuh, serta penambahan pencarian ke katalog induk FT UGM yang dibangun menggunakan UCS (slims.web.id). Sementata Google, Googlebook dan Googlescholar tetap dipertahankan.


    Update:
    Ada beberapa perubahan tujuan LibX perpustakaan FT UGM. Untuk memasang langsung, silakan ikuti sesuai jenis browsernya:
    Chrome http://libx.org/releases/gc/libx2-latest.crx?edition=F3B40900
    Firefox http://libx.org/releases/ff/libx2-latest.xpi?edition=F3B40900

    Ketika browser sudah terpasang LibX, maka pencarian istilah yang ada di web, menjadi mudah. Lihat gambar di bawah ini.

    Kata-kata cukup diblok, lalu klik kanan. maka akan muncul pilihan LibX dan arah pencarian.