Saturday 27 December 2008

, , ,

LyX Untuk Dokumentasi Senayan

Tanggal 25-27 Desember 2008 ini diadakan Senayan Developers Day #2. Sebagaimana sebelumnya, SDD kali ini juga di adakan di Perpustakaan Pendidikan Nasional Jakarta. Ada beberapa target dalam SDD kali ini,


  1. Dokumentasi Senayan berdasar Senayan3-Stable7

  2. Migrasi dari ISIS ke Seyanan

  3. Migrasi dari Athenaeum ke Senayan

  4. dan --ada rencana nih-- kumpul para Dharma Wanita Senayan, maksudnya adalah berkumpulnya para personil pengembang senayan serta para Istri dan anak-anaknya




Bagi saya, yang mempunyai kemampuan coding minimalis buanget, dokumentasi adalah pekerjaan yang mesti dilaksanakan. Berbeda dari SDD #1, kali ini pembuatan dokumentasi menggunakan LyX

Tampilan awal LyX

Ada beberapa kemampuan yang terekplorasi dalam SDD kali ini, maklum saya sendiri belajar LyX dengan otodidak. Butuh fotur ini, cari pelajari. Alhamdulillah dari beberapa kebutuhan dalam penulisan dokumentasi Senayan, LyX sangat cukup. Bahkan banyak kemampuan LyX yang belum kami gunakan.

Hasil dokumentasinya, ditunggu saja uploadnya.

Selain itu, terimakasih juga buat Om Arie yang sudah mengajari ngoprek dan modifikasi Senayan.

Tuesday 23 December 2008

, , , ,

OPAC Geologi UGM with Senayan

Setelah sekian lama OPAC perpustakaan geologi menggunakan template dan coding dari bukunya Bunafit Nugroho, akhirnya saya berhasil (meski belum sempurna) mengimport data dari SIPISIS ke Senayan stable 6.



Migrasi ini menggunakan manual yang masih belum 100% jadi, yang ditulis oleh Hendro Wicaksono. Untuk tag-tag lainnya saya import dengan model PRINT DARI SIPISIS dan di restore ke Mysql lewat perintah di phpmyadmin atau perintah konsolenya mysql.



Pada dasarnya semua data dapat masuk ke mysql. Kekurangsempurnaan terjadi pada data pengarang. Karena Senayan menggunakan model master file, dimana tidak dimungkinkan adanya perulangan data, maka data pengarang hanya akan masuk pada data record yang lebih dulu. Untuk record berikutnya yang pengarangnya sama, tag pengarang akan kosong.



Namun demikian, bagi saya yang utama saat ini adalah adanya kesesuaian antara judul dan jumlah/kode item. Karena inilah yang dibutuhkan pertamakali dalam proses sirkulasi.



untuk melihat OPACnya, silakan intip di sini http://geologi.ugm.ac.id/lib/

berikut previewnya:
OPAC Senayan Geologi UGM

Monday 1 December 2008

,

File Presentasi Putu Laxman Pendit, Ph.D (29 Nov 2008)

Berikut adalah file presentasi Putu Laxman Pendit, Ph.D ketika diskusi Ilmu dan Penelitian: Ilmu Perpustakaan dan Informasi di UIN Sunan Kalijaga, 29 November 2008.

Download http://iapsuka.wordpress.com/files/2008/12/diskusi-penelitian-di-uin-suka1.pps

atau lewat

Download http://upload.ugm.ac.id/download.php?file=5774Diskusi Penelitian di UIN SUKA.pps.zip

salam

Tuesday 28 October 2008

, ,

Openbiblio versi Indonesia ++

Saudara Arif Surachman telah memodifikasi Openbiblio 6.0 dengan mengubah bahasa pengantarnya menjadi bahasa Indonesia. Berikut ini beberapa penambahan saya berkaitan dengan modifikasi yang mas Arif lakukan.
Penambahan yang saya lakukan adalah:

1. Mengubah Tag MARC yang tadinya masih berbahasa Inggris
2. Mengubah format desimal uang, yang sebelumnya masih berformat dollar amerika.
3. Mengubah $ menjadi Rp.
4. Memodifikasi file installan .sql menjadi bahasa indonesia, sehingga kode sumber ini dapat langsung diinstall dan otomatis berbahasa Indonesia (termasuk Rp., desimal, dan Tag isian MARC nya)

silakan download di sini

Semoga bermanfaat, dan mohon tanggapannya :)
salam

Catatan: Postingan ini sekaligus sebagai pelengkap postingan sebelumnya

Monday 27 October 2008

, ,

Beberapa Tips Membuat Openbiblio menjadi bahasa Indonesia

Openbiblio merupakan Aplikasi Opensource berbahasa asli Bahasa Inggris. Pemakaian di Indonesia, khususnya di sekolah-sekolah menengah atau sekolah dasar kadang kesulitan, dan pustakawan ingin mengaplikasikan yang berbahasa Indonesia.



Saudara Arif Surachman telah menerjemahkan Openbiblio menjadi Bahasa Indonesia. Namun demikian, ada beberapa hal yang perlu dirubah lagi supaya format openbiblio menjadi sesuai dengan kebutuhan kita. Beberapa diantaranya adalah:



1. Format Mata uang

2. Satuan mata uang

3. Tag MARC yang masih berbahasa Inggris



Berikut ini saya lampirkan beberapa file yang perlu di update. Update ini merupakan tambahan dari aplikasi yang sudah diterjemahkan Sdr. Arif Surachman yang bisa diunduh di sini.



File update bisa diunduh di file-indonesia (silakan ekstrak dulu)



Hal yang perlu di update adalah:

1. Gantilah file formatFuncs.php di folder /function dengan file formatFuncs.php terlampir (untuk merubah $ menjadi Rp.

2. Gantilah file biblio_fields.php di folder /catalog dengan file biblio_fields.php terlampir (Untuk tampilan Isian MARC)

3. Gantilah structure tabel usmarc_subfield_dm, member_account, mbr_classify_dm, collection_dm di database anda dengan file terlampir





Semoga bermanfaat dan selamat mencoba



salam
, ,

Perilaku Informasi Pemakai Perpustakaan di Perpustakaan Teknik Geologi UGM

Pendahuluan



Perpustakaan mengemban berbagai fungsi diantaranya adalah penyimpanan, pendidikan, penelitian, informasi dan tamasya budaya (Qalyubi dkk, 2003:15-17). Kesemua fungsi itu selalu berkaitan dengan informasi yang disediakan perpustakaan untuk para pemakainya. Hal ini menuntut perpustakaan untuk selalu memberikan informasi kepada pemakai. Dengan demikian, koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan seharusnya dapat menjawab kebutuhan informasi para pemakai. Dalam Online Dictionary of Library and Information Science (http://lu.com/odlis/) disebutkan bahwa pemakai perpustakaan (patron) adalah setiap orang yang menggunakan sumberdaya dan pelayanan perpustakaan, meskipun tidak selalu terdaftar sebagai peminjam. Siklus kegiatan perpustakaan akan selalu menempatkan pemakai pada posisi yang penting.



Pencarian dan penggunaan informasi merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia. Mencari dan menggunakan informasi adalah bagian tetap dalam kehidupan manusia (Johnstone dan Tate, 2004). Pemakai perpustakaan melaksanakan kegiatan tersebut dalam rangka mendapatkan informasi di perpustakaan. Hal ini menunjukkan bahwa perpustakaan mempunyai peran besar dalam pemenuhan kebutuhan informasi. Sebagaimana dikemukakan oleh Wersig dalam Belkin dan Vickery (1985), manusia membutuhkan informasi karena adanya problematic situation (situasi yang penuh masalah, situasi ruwet) (Pendit, 1992:75). Ini merupakan situasi yang pasti terjadi dalam diri setiap manusia. Situasi ruwet ini mendorong manusia untuk menyelesaikannya dengan mengonsumsi informasi. Setiap individu maupun sekelompok manusia sangat dimungkinkan mempunyai perbedaan perilaku informasi. Heinström (2003) mengemukakan dalam penelitiannya bahwa terdapat perbedaan dalam pencarian informasi yang terkait dengan karakter individu. Karakter individu yang ditelaah oleh Heinström adalah neurotisme, ekstrovert-introvert, keterbukaan pada pengalaman, keterbukaan terhadap kesepakatan dan sifat berhati-hati. Heinström menyimpulkan bahwa setiap individu ternyata tidak selalu memakai cara yang sama dan umum dalam setiap pencarian informasi. Meskipun keteraturan pola penemuan informasi telah banyak dikemukakan, ada pengecualian yang tidak selalu tertulis pada pola tersebut, salah satunya adalah perbedaan kepribadian. Pendapat Heinström ini diperkuat oleh Wilson (1999). Wilson bahkan memasukkan aspek sosial budaya, ekonomi politik serta peran sosial manusia sebagai aspek yang mempengaruhi perilaku penemuan informasi. Perbedaan aspek di atas, akan menghasilkan pola pikir yang mempengaruhi perilaku informasi individu. Maka, dapat disimpulkan bahwa ada banyak hal yang dapat mempengaruhi perbedaan perilaku informasi antara satu individu dengan individu lain, atau pun satu kelompok dengan kelompok lainnya. Pada akhirnya ini akan berimbas pada munculnya keragaman perilaku informasi dalam perpustakaan, yang menuntut pustakawan untuk menerapkan strategi yang berbeda pula dalam menghadapi pemakai perpustakaan.

Perilaku informasi juga merupakan hal penting dalam pembangunan dan penerapan sistem informasi. Menurut Wilson dalam Pendit (2003:28), selama ini para perancang sistem informasi selalu menyamakan kebutuhan informasi dengan bagaimana seorang pemakai berperilaku ketika berhadapan dengan sebuah sistem informasi. Pertanyaan utama dalam penelitian tentang pengguna sistem informasi adalah “Bagaimana seseorang menggunakan sebuah sistem informasi? dan bukan “Apa kebutuhan informasinya serta perilaku pencarian informasinya?”. Kenyataan ini mengakibatkan adanya jurang antara produksi informasi oleh sistem informasi dan tujuan penggunaan informasi itu (Johnstone dkk, 2004). Sistem informasi akan lebih sangkil jika pembangunannya dibentuk berdasarkan pemahaman tentang interaksi manusia-informasi pada kalangan penggunanya. Namun demikian, pembangunan sistem informasi ---saat ini dan yang telah banyak digunakan--- banyak yang tidak dipengaruhi oleh telaah atas perilaku informasi manusia (Fidel dan Pejtersen, 2004). Pemakai perpustakaan Teknik Geologi UGM terdiri dari mahasiswa, dosen, karyawan, baik dari dalam maupun dari luar lingkungan jurusan Teknik Geologi UGM, serta masyarakat umum. Beberapa jenis pemakai tersebut tidak semuanya tercatat sebagai anggota perpustakaan. Observasi awal yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa para pemakai perpustakaan mencari informasi dengan aneka ragam cara. Misalnya, dengan langsung mendatangi rak koleksi, menelusur lewat katalog terpasang, ataupun dengan terlebih dahulu menanyakan koleksi yang dicari kepada petugas perpustakaan.



Selain mencari pada koleksi-koleksi tercetak, para pemakai juga mencari informasi melalui internet. Dari pemantauan awal yang dilakukan peneliti, informasi yang dicari melalui internet ini sangat beragam. Dengan strategi penemuan yang dipahami masing-masing individu, mereka mencari informasi geologi dan nongeologi. Namun demikian, juga terjadi diskusi tentang strategi penemuan yang dipakai, baik antara sesama pemakai maupun menanyakan kepada pustakawan. Koleksi yang dicari pun beragam, mulai dari buku daras perkuliahan, surat kabar, jurnal maupun majalah National Geographic. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan informasi pemakai perpustakaan beragam mulai dari kebutuhan informasi perkuliahan sampai informasi populer. Setelah menemukan koleksi ataupun informasi yang dibutuhkan, pemakai ada yang meminjam, memfotokopi, membaca di tempat atau jika informasi itu ditemukan di internet, mereka unduh terlebih dahulu kemudian disalin dalam media rekam. Ritme kunjungan para pemakai perpustakaan selama ini dapat dipolakan. Secara umum, pada jam-jam tertentu di luar kuliah mereka akan mengunjungi perpustakaan. Hal ini biasanya terjadi setelah kuliah berlangsung. Meskipun ada juga mahasiswa yang mengunjungi perpustakaan tidak selalu sesudah kuliah berlangsung. Tentunya ada latar belakang yang menjadi dasar kenapa mereka mengunjungi perpustakaan, baik latar belakang kebutuhan informasi, maupunlatar belakang pengetahuan akan konsepsi sebuah perpustakaan, sehingga beragam perilaku informasi muncul. Pada hakikatnya, perilaku ini merupakan wujud kebudayaan. Hal ini selaras dengan makna bahwa kebudayaan mencakup segala kesadaran, sikap dan perilaku hidup manusia (Endraswara, 2006b: 21).
, , ,

Pelatihan Openbiblio di UIN Sunan Kalijaga

Sudah beberapa kali saya, Heri dan Mas Arif di minta menjadi tentor pelatihan Opensource perpustakaan di UIN Sunan Kalijaga, kemudian untuk terakhir ini ditambah dengan Afzan dan Tarto.

Pertama adalah pengenalan tentang Opensource, disusul Openbiblio, kemudian Senayan, GDL, Jaringan dan desain Grafis.

Ahad kemarin sesi Cataloging untuk Openbiblio. Tak disangka, ternyata kebagian kelas C, kelas yang selalu kebagian terakhir ketika praktik.

Apesnya, ada yang menyeletuk "Mas Install Xamppnya gimana, belum berhasil mas?" Ternyata karena kebagian terakhir, instalasi xampp selalu numpuk. Ada beberapa xampp sebelumnya hingga jadi crash. Sehingga harus melototin dimana letak xamm yang dipanggil, serta mendisable.

Openbiblio memang aplikasi sederhana yang dapat digunakan sebagai sarana otomasi perpustakaan. Fiturnyapun lengkap. Modifikasinya pun mudah. Paling tidak :) kita dapat menyesuaikan tampilan standarnya dengan perpustakaan kita. Mengubah $ menjadi Rp., menyesuaikan penulisan angka dengan format uang rupiah, mengubah menjadi bahasa Indonesia.

bersambung ....

Saturday 25 October 2008

30-an Anak SMU masuk ke perpustakaan Geologi...

Perpustakaan Teknik Geologi UGM, selama ini pada umumnya melayani kalangan mahasiswa Teknik Geologi UGM, atau lebih luas adalah kalangan perguruan tinggi baik UGM maupun luar UGM. Bahkan sesekali kalangan umum juga ada yang menyempatkan diri mendatangi Jurusan Teknik GEologi UGM. Paling banyak adalah mencari literatur tentang geologi.

Namun selama satu bulan, terhitung sejak tanggal 22 Oktober 2008 sampai dengan 14 November 2008, tiap sore sesuai jadwal pada jam 15.00 sd 16.30 30-an siswa SMU akan berkunjung ke perpustakaan Teknik Geologi UGM secara rutin.

Hal ini dikarenakan Jurusan Teknik Geologi UGM dipercaya untuk membina persiapan Olimpiade Ilmu Kebumian 2009 di Korea. "Di perpustakaan, peserta diharapkan dapat mencari sendiri apa yang mereka butuhkan, melengkapi apa yang diberikan dikelas atau dilapangan" ujar Dr. Donatus Hendra Amijaya (Koordinator Persiapan Olimpiade Kebumian).

Para peserta ini terdiri dari siswa SMU di Jawa dan juga luar Jawa. Tercatat dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Riau menjadi bagian dari peserta.

Selama persiapan ini, para siswa akan dibekali dengan berbagai materi kegeologian sebagai persiapan Olimpiade nantinya. Selain belajar dikelas, peserta juga akan diajak untuk memahami langsung ilmu geologi di lapangan.
,

Ngoprek Ubuntu

Akhir-akhir ini, gairah ngoprek linux saya besar. Apalagi di tempat kerja mendapat hibah komputer baru dari program A3. Kumputer dengan spec Core 2 duo, terbesar dari komputer yang ada di kantor. Lainnya bervariasi, dari P4 sampe Core Duo.

Awalnya, komputer ini saya test dengan Fedora 9, maklum saya pengen buat server kecil-kecilan untuk beberapa aplikasi perpustakaan dan juga untuk mengunggah file-file kuliah mahasiswa. Selain itu pengen membuat server untuk pelayanan skripsi dan tugas akhir lainnya. Maksudnya supaya file-file daftar pustaka, bab pendahuluan dan juga abstrak dapat dinikmati mahasiswa dengan lebih leluasa.

Selama ini file-file tersebut, juga file digital dari beberapa jurnal pelayanannya sangat manual. Download kemudian disimpan di komputer kerja saya. Untuk pencarian saya gunakan indexing nya Adobe PDF Reader. Selama ini sudah sangat membantu, tapi tidak efektif.

bayangkan saja, jika pas banyak yang meminta file-file ini, saya harus search satu-satu perpintaan itu.

Nah, Kabarnya Fedora bagus untuk server. Pertama saya gunakan FC 9 Live CD, jalan beres. Tapi ketika saya install, kok keyboardnya tidak kedetek. Lha dalah.....

Pilihan berikutnya adalah Ubuntu. Selama ini saya akrab dengan HH, maka saya install ubuntu HH.

Namun kemudian, terbesit ingin memvariasi juga linux di kantor. Hmmm, akhrinya... Lontara saya pilih. Masih satu keluarga juga dengan Ubuntu.

Wednesday 24 September 2008

, , , , ,

Gambaran Sistem Informasi Perpustakaan di wilayah UGM

Berikut ini beberapa link (sebagian ada yang internal) yang menunjukkan aplikasi yang dipakai sebagai sistem informasi perpustakaan di wilayah UGM.

1. Perpustakaan Pusat UGM. Bisa dilihat di http://10.13.200.13/digilib/ juga http://digilib.archiplan.ugm.ac.id/, OPAC perpustakaan pusat bisa di lihat di http://10.32.1.5. Selain itu katalog induk juga ada di http://lib.ugm.ac.id/exec.php?app=simpus&act=default
Untuk sirkulasi koleksi perpustakaan pusat UGM menggunakan SIPPUS versi dekstop, sedangkan untuk OPAC menggunakan Sippus versi web. Selain Perpustakaan Pusat UGM, SIPPUS juga digunakan oleh perpustkaaan Teknik Arsitektur UGM dan perpustakaan Kedokteran Hewan UGM, Geografi, MIPA UGM.


2. Perpustakaan FISIPOL UGM. http://192.168.2.107/opac/

Perpustakaan Fisipol UGM menggunakan IBRA. Ibra merupakan produk dari Teratama, sebuah perusahaan komersial yang mengembangkan software aplikasi. IBRA ini memppunyai fitur untuk sirkulasi, absensi pengunjung, manajemen koleksi monograf, tugs akhir, audio dan juga Video.

3. Perpustakaan MEP UGM. Di http://www.mep.ugm.ac.id/sipus/home/index.php
Menggunakan Openbiblio. Openbiblio merupakan produk opensource yang dibuat oleh Dave Stevent.

4. Perpustakaan MAP UGM

MEnggunakan Software produk dalam negeri berbandrol Opensource pula, yaitu IsisONline. Isisonline merupakan kreasi dari mas Ismail Fahmi dari KMRG ITB. BEliau sekarang sedang menyelesaikan program doktoralnya di Belanda. ISISOnline merupakan aplikasi berbasis web, dimana database yang digunakan adalah ISIS. OPAC MAP UGM bisa di lihat di http://10.30.10.60/isisonline/search.php

5. Teknik ELektro UGM.

Sebagai jurusan yang bergelut (salah-satunya) di bidang teknologi informasi, jurusan ini punya aplikasi pengembangan sendiri. Perpustakaan Jurusan Teknik Elektro ini menggunakan aplikasi http://ref.te.ugm.ac.id/ Selain itu untuk koleksi digitalnya menggunakan aplikasi http://diglib.te.ugm.ac.id/

6. Teknik Sipil UGM.
Setahu penulis, jurusan ini sudah mengembangkan sistem informasi perpustakaan yang integral dengan akademik dan berbasis web jauh-jauh hari dibanding perpustakaan lain di wilayah UGM. Nama aplikasinya saya kurang tahu persis, tapi bisa intip di http://akd.tsipil.ugm.ac.id/pps_katalog.html

7. Jurusan Teknik Geologi UGM
Untuk OPAC di internet jurusan ini mengembangkan scrip php. Scrip ini merupakan scrip yang di dapatkan dari sebuah buku dan dikembangkan sendiri. OPAC ada di http://geologi.ugm.ac.id/lib
Sedang untuk koleksi digital, ada beberapa koleksi tugas akhir berikut abstraknya yang dapat di lihat di http://geologi.ugm.ac.id/gdl42/ Aplikasi yang digunakan adalah GDL 4.2. Serumah dengan ISISOnline, GDL juga merupakan produk dari KMRG ITB. Sedangkan untuk OPAC di lingkungan internal perpustakaan, digunakan IGLOO 6.0. Igloo merupakan aplikasi berbasis web yang juga dapat digunakan sebagai sarana sirkulasi.




Update:
Sejak Maret 2009 Perpustakaan Teknik Geologi UGM menggunakan Senayan. Baik untuk sirkulasi, OPAC internal maupun pada website.




8. Perpustakaan Fakultas Ekonomi UGM.
Sepertinya perpustakaan ini baru saja mengembangkan aplikasi yang integral untuk kegiatan akademiknya. Perpustakaan FE menggunakan aplikasi yang di berinama SINTESIS. APlikasi ini dapat dilihat di http://academics.feb.ugm.ac.id/sintesis/lib/, didalamnya lengkap dengan informasi status koleleksi (dipinjam atau tersedia)

9. Perpustakaan FIB UGM
Opac yang digunakan di FEB UGM adalah hasil coding dari penyedia jasa software Gramaweb. OPAC FIB UGM bisa dilihat di http://antropologi.fib.ugm.ac.id/perpus/searchadv.php



Selain aplikasi diatas, beberapa perpustakaan di UGM menggunakan aplikasi SIPISIS

Mohon koreksi jika ada kekeliruan.

Friday 5 September 2008

, , ,

Pake Igloo 6.0



Lama sudah perpustakaan kami menggunakan SIPISIS untuk OPAC dan Sirkulasi. Untuk sirkulasi digunakan sejak 2002, sedang OPAC untuk mahasiswa menggunakan SIPISIS sejak akhir 2004.

Khusus untuk OPAC, penggunaan SIPISIS di awali dengan adanya komputer "jadul" yang tidak terpakai. Setelah diliat, ternyata mampu dipake untuk ISIS. Atas bantuan seorang master ISIS di fakultas, akhirnya jadilah memakai komputer itu untuk OPAC.

Waktu terus berlalu (cie...), akhirnya pada minggu pertama bulan september 2008 ini ada permasalahan pada memori komputer OPAC. Akhirnya terbesit ide, saya kurangi saja komputer internet, satu buah untuk OPAC.

Komputer yang digunakan untuk internet tidak banyak, hanya 3 unit. Dua diantaranya memakai Ubuntu sebagai OSnya, sedang satu kompi menggunakan Window XP.

Emmm, akhirnya yang memakai XP saya boyong untuk dipakai sebagai sarana OPAC. Lalu memakai apa OPACnya? Mau pake SIPISIS lagi, ah sayang komputer P IV kok pake SIPISIS.

Akhirnya saya kopikan kopimanis yang didalamnya ada IGloo 6. Dengan sedikit seting, kemudian kopikan file data ISIS di dalamnya, jadi deh OPAC.

Akhirnya kami memakai Igloo 6.0 untuk OPAC di perpustakaan kami.

Awalnya para mahasiswa agak canggung. Ada yang berkata kaget "Wah programnya baru ya mas?" "Wah, mas Pur memasukkan ulang semua datanya lagi ya?" "Wah keren ni, mas Pur ya yang bikin?" serta berbagai komentar lainnya.

Padahal, memang programnya baru di pasang, meski sudah ada sejak lama. Padahal, saya tidak memasukkan ulang ribuan buku itu, cukup copy paste saja. Padahal bukan saya yang bikin, tinggal ambil saja diinternet.

Tapi akhirnya, mereka merasakan bahwa menggunakan Igloo 6.0 sebagai sarana penelusuran koleksi terasa lebih nyaman dibandingkan ketika menggunakan SIPISIS.

Selain tidak perlu pencat-pencet tombol (hehehe kan tinggal klik saja), dengan interface web terasa lebih nyaman.

So... bagi pemakai ISIS/SIPISIS, Igloo bisa dijadikan alternatif, ya paling tidak untuk OPAC nya. Pasti akan lebih menarik... :)

Tuesday 26 August 2008

, ,

Pengguna Senayan

[update 7/5/2009, pengguna senayan selengkapnya silakan lihat di Pengguna Senayan]

Berikut daftar pengguna Software Senayan


http://pustaka.unsa.ac.id
http://pf.uad.ac.id/perpus
http://pustakamaya.dinpendikpkp.go.id/
http://www.ciidjkt-library.co.cc/
http://www.icwbuku.co.cc/
http://library.ivaa-online.org/
http://elibrary.sman1pare.sch.id/
http://www.kemitraan.or.id/library/

serta beberapa perpustakaan lainnya yang belum online atau belum terdeteksi

salam

Monday 28 July 2008

, ,

BIBLIOTHECA ALEXANDRINA EGYPT; Perpustakaan Pertama di Dunia

dari Kedaulatan Rakyat 28/07/2008 08:05:47

KETIKA Alexander The Great (Iskandar Yang Agung) menginjakkan kakinya di pantai barat Mesir pada 332 SM, ia tercengang dengan keindahan alamnya. ”Di sinilah kota impianku akan kubangun”, katanya. Alexandria atau Iskandaria, nama kota itu kemudian menjadi ibukota Mesir selama hampir 1.000 tahun, sebuah kota kosmopolitan yang dihuni bukan saja oleh bangsa Mesir, tetapi juga Turki, Itali dan Yunani. Bersama Athena di Yunani dan Anthiocia di Syiria yang kini punah, Alexandria menjadi pusat intelektual imperium Iskandar yang membentang dari India hingga Mesir.
Berbeda dengan Kairo yang terkenal sebagai Kota Seribu Masjid, atau Luxor (al-Aqshar, 750 Km dari Kairo), pusat peradaban Mesir 3.000 SM yang kental nuansa Pharonic, Alexandria hampir sepenuhnya bercorak Barat. Tak mengherankan jika sebagian orang menyebutnya sebagai kota Eropa yang terdampar di Mesir dan letaknya yang di pinggir pantai, berhawa sejuk, bersih dan tertata menjadikan Alexandria tempat favorit liburan musim panas.
Di antara peninggalan Hellenic yang masih bisa disaksikan sampai sekarang adalah perpustakaan legendaris pertama di dunia, Bibliotheca Alexandrina.
Manuskrip Aristrophanes di perpustakaan Calligio Romano, Roma, mengisahkan perpustakaan Mesir yang dibangun pada 300 tahun SM ini. Atas usul seorang filsof Yunani dan ahli politik bernama Demitrius Valiery, Ptolemi I penerus Alexander membangun pusat pengembangan ilmu pengetahuan bernama Mouseion (tempat ibadah semua Dewa Pengetahuan dan Seni). Ia belanjakan harta kerajaan untuk membeli buku dari seluruh pelosok negeri hingga terkumpul 442.800 buku dan 90.000 lainnya berbentuk ringkasan tak berjilid. Hingga masa Ptolemi III tercatat sekitar 700.000 buku tersimpan di sana. Selain mengoleksi pustaka Yunani, perpustakaan ini juga menyimpan berbagai manuskrip Mesir kuno dan bangsa Phoenix, serta sebagian kitab Hindu dan Budha. Bukti lain keseriusan mereka adalah upaya penerjemahan, seperti Septuagint (Sab’iniyyat) terjemahan dari kitab suci Yahudi, Taurat.
Simbol peradaban Mesir ini telah melahirkan ilmuwan besar seperti Archimides, Euclide, Kalimakhus, Hypatia, Apollonius dan sebagainya.
Namun 3 abad kemudian keemasan ini berakhir. Redupnya pelita ilmu Alexandria ini ditandai dengan tragedi pembakaran perpustakaan oleh Julius Caesar saat invasi ke Mesir di tahun 48 SM. Berdasar catatan Sinika, sejarawan yang turut dalam ekspedisi itu, tak kurang dari 400.000 buku dibakar. Dunia ilmu berduka, dan Julius Caesar minta maaf. Untuk menebusnya, Marx Antonio yang datang setelah Caesar menghadiahkan 200.000 buku dari Roma kepada Cleopatra yang berlanjut pada kisah cintanya.
Sejak tragedi pembakaran tersebut, perpustakaan tidak terurus. Atas prakasa UNESCO bekerja sama dengan pemerintahan Mesir, munculah ide menghidupkan kembali perpustakaan legendaris ini. Pembangunan dimulai 1990an dan menghabiskan dana US$ 220 juta, US$ 120 juta ditanggung Mesir, sisanya dari bantuan internasional dan negara-negara lain.
Setelah terbengkalai 2.000 tahun, perpustakaan Alexandria kini berdiri lagi dengan arsitek unik dan megah. Bangunan utama berbentuk bulat beratap miring, terbenam dalam tanah. Di bagian depan sejajar atap, dibuat kolam untuk menetralkan suhu pustaka, terdiri lima lantai di dalam tanah, perpustakaan ini dapat memuat sekitar 8 juta buku. Namun yang ada saat ini baru 250.000 buku dan akan terus bertambah tiap tahun.Selain itu juga menyediakan berbagai fasilitas, seperti 500 unit komputer berbahasa Arab dan Inggris untuk memudahkan pengunjung mencari katalog buku, ruang baca berkapasitas 1.700 orang, conference room, ruang pustaka Braille Taha Husein khusus tuna netra, pustaka ana-anak, museum manuskrip kuno, lima lembaga riset, dan kamar-kamar riset yang bisa dipakai gratis.
Yang juga menarik, lantai tengah yang gallery design dan bisa dilihat dari berbagai sisi. Di lantai kayu yang cukup luas itu terpajang berbagai prototype mesin cetak kuno dan berbagai lukisan dinding. Penulis mengamati perpustakaan ini relatif penuh pengunjung, meski di Alexandria tidak banyak universitas seperti di Kairo. Ini menunjukkan tingginya minat baca masyarakat Mesir dan perpustakaan yang dulu dihancurkan Julius Caesar itu kini menjadi salah satu objek wisata sebagaimana Piramid Giza, Mumi, Karnax Temple, Kuburan para Firaun di Luxor atau Museum Kairo yang menyimpan timbunan emas Tut Ankh Amon.
(Farid Mustofa - Dosen Filsafat UGM yang ke Mesir untuk penjajagan kerja sama internasional UGM dengan ‘Cairo University dan Canal Suez University’)-b

Thursday 12 June 2008

Pustakawan beneran...?

Hari itu Senin tanggal sembilan, bulan ke enam tahun dua ribu delapan. Sesuai dengan kegiatan keseharian saya, saya masuk kerja, sebagai pustakawan di Teknik Geologi UGM.

Satu hal yang membuat hari itu begitu berharga buat saya adalah sebuah kerja yang jarang, dan baru beberapa kali saya lakukan. Pagi itu ada seorang dosen yang datang kepada saya, mengatakan bahwa beliau diminta membawakan makalah tentang sumberdaya alam. Namun, presentasi harus beliau sampaikan pada hari berikutnya, alias harinya sangat mepet. Nah waktu itu beliau meminta saya untuk membuat slide sederhana sesuai rancangannya. Sebelumnya beliau meminta saya mencarikan beberapa gambar contoh batuan. gambar-gambar itu menjadi pelengkap dari slide yang saya buat.

Akhirnya pencarian informasipun saya lakukan, dengan bantual Om Google, semua gambar batuan saya temukan, kemudian saya gabungkan dalam slide, di tambah beberapa gambar hasil memindai di buku...

Slide itupun jadi....ah senangnya... apalagi ada tambahan sedikit honor... :) hehehe

Terimakasih pak....

Tuesday 10 June 2008

tentang polisi :: joke saja

Polisi-oh polisi....

Tulisan ini berkaitan dengan pengalaman dan cerita yang saya dapatkan tentang polisi. Singkatnya adalah pengalaman berinteraksi dengan polisi karena sesuatu hal, entah itu pelanggaran atau operasi di jalan raya atau sekedar cerita dari temen.

Pengalaman ini kadang membuat saya tertawa geli, atau sekedar tersenyum :). Mungkin dialognya sudah tidak sama persis seperti yang saya alami, atau seperti cerita yang sampai ke saya.

1. Ini terjadi di jalan kawasan Muntilan jawa tengah, ketika itu ada operasi polisi lalulintas pada jalan searah dari magelang. Banyak sepeda motor yang sudah ada disana. Kadang ketika ada operasi seperti ini saya ingin menanyakan apakah benar mereka memegang surat perintah dari atasan mereka. Tapi karena pengen segera pulang akhirnya tidak jadi. Saat ini saya bersama temen-temen lain yang juga naik motor. Bersama saya ada dua orang berboncengan, yang ternyata tidak membawa SIM. Saking bingungnya, dalam keadaan berhenti saja dia hampir jatuh dari motor. Nah, ternyata sewaktu mau jatuh ini membuat polisi mendekatinya. Tanpa babibu polisi langsung bertanga "Siapa yang belum?" maksudnya belum di periksa STNK dan SIM nya. Merasa saya lengkap saya langsung menjawab "Saya yang belum pak". Dengan jawaban ini ternyata si polisi langsung mendekati saya, bukan temen saya yang lebih dekat dengan si polisi. SIM dan STNK saya serahkan, beres. Kemudian saya beranjak pergi dengan mengajak teman saya yang tidak membawa SIM dan tadi. Ehh ternyata memang benar, dengan jawaban "Saya yang belum pak' tadi si polisi beranggapan bahwa saya sajalah yang belum di periksa, sementara temen saya sudah diperiksa, hasilnya temen saya tidak kena tilang :).

2. Ini cerita seorang temen di Jakarta. Ketika naik motor, karena sesuatu hal dihentikan polantas, tanpa basa-basi lagi si polisi ini langsung mematikan paksa mesin dan mengambil kuncinya, dan berjalan menuju pos. Tapi apa yang terjadi? ternyata si pengendara motor membawa kunci doble, akhirnya dia "on" kan kembali motornya, kemudian tancap gas.... brum brum brum...............Hilang di tengah kemacetan..

3. Dua orang berboncengan, yang depan memakai helm sedang yang di belakang tanpa mengenakan helm. Sesampainya di pos polisi, tentunya karena ada yang tidak berhelm, maka harus berhenti. Si polisi yang menghentikan pengendara ini mengajak yang tidak memakai helm untuk ke pos polisi. Sesampainya disana dia ditanya;
Polisi: "anda melanggar ketentuan karena tidak memakai helm"
Penumpang: "melanggar gimana pak, saya cuma membonceng, nunut pak"
Polisi: " Lha teman anda, yang memboncengkan anda itu siapa?"
Penumpang: "Ndak tahu pak, wong saya cuma ketemu dijalan, kebetulan satu jalur, trus saya ngikut, makanya tanpa helm"
Polisi: "Teman anda tadi mana?"

Tiba-tiba keduanya bengong, ternyata setelah polisi dan penumpang ini masuk POS Polisi, si pengendara motor ngacir, langsung tancap gas....

4. Ada mahasiswa pulang kampung, akhir pekan. Sesampainya di lampu merah, dia melanggar rambu. Akhirnya dia dipanggil Polisi yang jaga disana. Sesampainya di Pos, si mahasiswa di dakwa melanggar rambu lalulintas. Dia mesti di denda sekian ribu. Dengan penuh mengiba, si mahasiswa ini mengatakan "bapak tahu kalau saya pulang akhir pekan ngapain?". "Kalau saya pulang akhir pekan itu berarti uang saya habis pak, saya ndak ada uang. Ini saya ada 20.000, tapi mesti beli bensin. Jadi mohon dikembalikan 5000 untuk beli bensin". Akhirnya si polisi mengembalikan 5000 untuk beli bensin. Ah ada ada saja...

5. Ini sebenarnya trik lama. Intinya ketika bepergian jauh, dan tidak punya SIM, diakali dengan meminjam SIM kepada orang yang wajahnya mirip. Ketika ada operasi, tunjukkan saja SIM dan STNKnya dengan percaya diri. jarang polisi akan mencocokkan wajah dengan SIM yang ditunjukkan.

6. Ada seorang yang melanggar lalu lintas. Sebut saja dari arah barat... ketika lampu berada diantara kuning dan merah, di pertigaan yang semestinya dia berhenti, dia tidak berhenti. Saat polisi menangkapnya, maka terjadi dialog:
Polisi: "Anda melanggar lampu lalu lintas"
Pengendara: "Tidak pak, lampunya blum merah kok"
Polisi: "Tidak itu sudah merah"
Pengendara: "bapak ada di sebelah mananya lampu?"
Polisi: "timurnya"
Pengendara: "Nah, bagaimana bapak tahu kalau itu merah pak? wong lampu itu ada disebelah baratnya bapak dan menghadap kebarat, saya yang dari baratnya saja melihat lampu belum merah kok!!!"

Dengan logika ini, polisi kalah.... :)

Ada yang mau praktek?

Friday 6 June 2008

, , , ,

Upgrade Senayan (senayan stable 3 ke 4)

Buat rekan pustakawan maupun bukan pustakawan, yang sedang ngoprek Senayan, berikut panduan sederhana untuk migrasi antar senayan

Upgrade Senayan (senayan stable 3 ke 4)


1.Ekstraklah File source senayan anda, misalnya senayan-stable4.tar.gz
Di windows anda dapat menggunakan program winzip, winrar atau 7zip. Sedangkan di Linux anda dapat menggunakan tar, atau dengan klik kanan pada file kemudian pilih exstract here

2.Hasil ekstrak adalah folder senayan

3.Kopikan folder senayan hasil ekstrak tadi di /htdocs/
Fodler htdocs ini di psenayan ada di:
psenayan/apache/htdocs, sedangkan jika menggunakan xampp for windows ada di /xampp/apache/htdocs
Sedangkan di Linux dapat bervariasi, misal
/var/www/ , atau jika menggunakan xampp for linux ada di
/opt/lampp/htdocs/

4.Langkah berikutnya adalah setting konfigurasi database, supaya aplikasi senayan yang baru dapat membaca database yang sudah di buat.
Seting ini dilakukan di file sysconfig.inc.php
Jika anda tidak mau repot-repot menseting ulang, bisa dengan mengkopikan file sysconfig.inc.php dari aplikasi senayan versi lama ke aplikasi senayan versi baru. File sysconfig.inc.php ini terletak di /htdocs/senayan/sysconfig.inc.php.

Baris yang perlu diubah adalah:
define('DB_HOST', 'localhost');
define('DB_PORT', '3306');
define('DB_NAME', 'senayan');ïƒ sesuaikan dengan database anda
define('DB_USERNAME', 'senayanuser');ïƒ username database mysql
define('DB_PASSWORD', 'password_senayanuser');ïƒ passrword database


Selain itu dapat juga dengan:

1. Install senayan versi baru, tentunya dengan nama database baru (berbeda dengan database sebelumnya)

2. Ekport database lama, kemudian restore ke database senayan baru..... Selesai..

3. Kalau anda ingin menghemat ruang, database dan source senayan yang lama dapan anda hapus :)

Thursday 5 June 2008

, , , , ,

Seminar BBM :: tumben nih...

Saat saya membaca pengumuman seminar tt BBM tanggal 23 Mei 2008, yang mengambil topik 'menyikapi kenaikan BBM dari berbagai disiplin ilmu' saya sempat memastikan, serasa tidak percaya. ternyata si penyelenggara adalah mahasiswa geologi (HMTG) dalam rangka lustrum. dilaksanakan 23 Mei tahun 2008. Dalam seminar ini di hadirkan Pak Sukusen Sumarinda (pertamina), kemudian Pak Soeprapto dari Sosiologi dan terakhir Pak Awan Santosa dari Pusat Studi ekonomi kerakyatan UGM.

"wah tumben anak geologi ngadain acara kayak gini, cerdas!!". Selama saya 'mengabdi' di jurusan ini baru kali ini saya melihat acara dengan format seperti ini --ato kurang gaul kali ya--. Biasanya yang di usung adalah hal-hal yang kegeologian, tentang seismik, nyari minyak bla-bla-bla.

Pada hari H, saya sempatkan untuk ke lokasi seminar, tepatnya di University Center UGM. "Ah bakalan menarik ni seminar".

Lhadalah, sampe disana, ternyata kapasitas UC yang ratusan itu cuma berisi seperlimanya -mungkin kurang-. Kurang lebih pada pukul 10-an saya sampe sana. Waktu itu yang presentasi adalah Sukusen Sumarinda dari Pertamina, dan disampingnya ada moderator. Saya sempat bertanya-tanya, "kemana dua pembicara lainnya". Usut punya usut, ternyata acara berjudul seminar ini di bagi tiga sesi, masing-masing sesi satu pembicara dari disiplin ilmu yang berbeda-beda.

Wah.... gdubrak.... jadi hambar nih seminar. Kalau dibagi tiga gini apa menariknya? Sama saja kayak baca buku ato pemikiran ketiga pembicara, ndak usah ikutan seminar saja. Dialektika menarik, pertukaran ide dari disiplin ilmu berbeda yang saya bayangkan akan saya saksikan pupus sudah.....

Ketika saya tanyakan kepada ketua HMTGnya, beliaupun mengiyakan. Mestinya memang menarik jika dipanelkan. Akan lebih hidup dan berbobot seminar ini. Tapi ya bagaimana lagi, wong saya cuma penikmat kok, bukan konseptor...

Namun demikian ide-ide acara seperti ini pantas di acungi jempol. Ketika ketemu dengan ketua HMTGnya juga saya lontarkan, bahwa perlu bagi mahasiswa baru selain di bekali dengan dasar geologi juga perlu dibekali dengan wacana sumberdayaalam di Indonesia. Siapa sih pengelola sumberdaya alam kita? Sumberdaya alam kita itu untuk siapa tho? Kata UUD untuk kemakmuran rakyat? dimana posisi sumberdaya alam dalam perpolitikan dunia? Apa benar ada rebutan 'ladang'? Awal Freeport masuk Indonesia itu seperti apa tho? Katanya Freeport itu tambang besar kelas dunia, kok kita tetep miskin gini ya? Kok Cepu bisa jatuh ke Exxon tho? ....... Sebagaimana fakta, bahwa mengelelola sumberdaya alam (minyak, dll) itu bertautan dengan banyak aspek, ada sosial politik, hukum. Apalagi bagi para calon penjaga gawang sumberdaya alam Indonesia....menurut saya sih penting...


salam

Monday 2 June 2008

, , ,

Igos Summit 2

Beruntung, ketika terjadi perhelatan Igos Summit tanggal 27-28 Mei 2008 ini saya berkesempatan datang ke sana. Tepatnya ikut andil di stand Senayan Library Automation, yang merupakan software aplikasi untuk perpustakaan. bareng temen-temen yang lebih idealis -dari pada saya--, saya belajar banyak tt FOSS.

Igos Summit ini merupakan yang kedua. Selain menghadirkan stand-stand juga ada seminar bertema FOSS. Di arena Igos Summit ini pula, saya berkesempatan ketemu -lagi- dengan pak Onno, selain itu tak disangka ketemu pula dengan pak Bambang Prastowo. Hal yang lucu terjadi adalah ketika stand Senayan didatangi oleh sosok berpostur tinggi besar berkacamata dan yang disambangi pertama kali adalah mas Hendro. Setelah terlibat percakapan, selesai dan beliau meninggalkan stand Senayan... lha ternyata itu Mas Romi Satria Wahono.. halah...tak kirain siapa. Temen-teman yang biasanya ketemunya lewat dunia maya, baik email ataupun YM pun ketemu juga di sini. Beberapa temem-temen alumni UI, bahkan dengan temen satu kantor (UGM) malah ketemunya di Jakarta..

Cerita lainnya adalah ketika pak Hanjar Basuki datang di stand Senayan... karena saya tidak kenal, maka saya sodori saja brosur Senayan dan perpustakaan Diknas. Setelah beliau pergi... eh mas Yono (Wardiyono) cerita bahwa setelah saya memberikan brosur kepada beliau mas Yono ketawa. "Itu pak Hanjar Basuki, Pur. Penanggungjawab/koordinator perpustakaan Diknas" walah... wong "pemilik" sendiri kok saya beri brosur.

Berbagai produk dan inovasi di tawarkan oleh stand yang gabung di Igos Summit ini. Senayan sendiri menawarkan Senayan stable 4 yang sudah mendukung multi bahasa, selain itu juga Igloo versi 6.0. "Igloo ini sudah bisa youtube-youtube-an" begitu kata mas Hendro. Igloo yang diberikan cuma-cuma ini memang mendukung pengelolaan koleksi video dengan model seperti youtube. Igloo ini dikemas dalam Kopimanis, dan merupakan hasil dari implementasi dari sebuah perpustakaan. Disinilah indahnya semangat opensource. Pesan--> implementasi--> lempar ke publik dengan semangat opensource.

Stand BPPT, mengembangkan perintah suara di Linux. Dari demo yang dilakukan komputer (OS nya Linux) mampu "mendengar" dan menerjemahkan perintah lisan. "Buka Console" "Buka Firefox" "Jelajah detik" "Jelajah kompas" "tutup aplikasi" dan berbagai perintah lainnya. Kambingnya UI bagi-bagi CD distro, pak Onno dengan Wajanboliknya, Sisfokampus dengan FOSS sisfokampunyanya, kemudian ada POSS UGM, POSS Presiden university, POSS UPI dengan berbagai inovasi sesuai karakternya masing-masing.

Selain itu --ini kebiasaan pengunjung, apalagi dari luar kota-- mencari gratisan merupakan misi wajib. Ada beberapa stand yang menyediakan gratisan. Ada Cd linux berbagai distro, buku, CD OSS, berbagai aplikasi, sampai yang kecil-kecil seperti ngobrol dan keluh kesah atau konsultasi tt OSS.

Sunday 25 May 2008

, ,

Freeport Mengangkangi Emas Papua

Di ketinggian 4200 m di tanah Papua, Freeport McMoran (FM), perusahaan induk PT. Freeport Indonesia mengangkangi tambang emas terbesar di dunia dengan cadangan terukur kurang lebih 3046 ton emas, 31 juta ton tembaga, dan 10 ribu ton lebih perak tersisa di pegunungan Papua. Berdasarkan perhitungan kasar, cadangan ini diperkirakan masih akan bisa dikeruk hingga 34 tahun mendatang.

Menurut catatan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sejak 1991 hingga tahun 2002, PT Freeport memproduksi total 6.6 juta ton tembaga, 706 ton emas, dan 1.3 juta ton perak. Dari sumber data yang sama, produksi emas, tembaga, dan perak Freeport selama 11 tahun setara dengan 8 milyar US$. Sementara perhitungan kasar produksi tembaga dan emas pada tahun 2004 dari lubang Grasberg setara dengan 1.5 milyar US$.

Berdasarkan laporan pemegang saham tahun 2005, nilai investasi FM di Indonesia mencapai 2 milyar dollar. Freeport merupakan perusahaan emas penting di Amerika karena merupakan penyumbang emas nomor 2 kepada industri emas di Amerika Serikat setelah Newmont. Pemasukan yang diperoleh Freeport McMoran dari PT Freeport Indonesia, dan PT. Indocopper Investama (keduanya merupakan perusahaan yang beroperasi di Pegunungan Tengah Papua) mencapai 380 juta dollar (hampir 3.8 trilyun) lebih untuk tahun 2004 saja. Keuntungan tahunan ini, tentu jauh lebih kecil pendapatan selama 37 tahun Freeport beroperasi di Indonesia...

selengkapnya klik di sini

Sunday 18 May 2008

, , ,

Terjajah ExxonMobil di Cepu

postingan ini saya salinkan dari http://ketikataku.wordpress.com
juga tersedia di Jatam.org

Saya memang "seneng" membaca berita tt minyak, energi, pertambangan, lapindo dll. Salah satu sebabnya adalah karena saya bekerja pada institusi yang mempersiapkan para calon pengelola sumberdaya alam, mungkin ada semacam keterkaitan emosional :) . Keterkaitan emosional ini, kadang juga saya sampaikan kepada mahasiswa. Misalnya pada suatu ujian, pernah saya mengatakan kepada mahasiswa, bahwa "Bertindaklah jujur, karena Anda adalah calon pengelola dan penjaga gawang sumberdaya alam Indonesia".

Berlebihankan apa yang saya sampaikan itu? ah semoga saja tidak... Apa yang saya katakan itupun juga bukan berarti saya teleh jujur... hehe :)
Meskipun ini artikel lama, tapi semoga bermanfaat...

------------------------------------//-----------------------

Oleh: Kwik Kian Gie

Kali ini saya tidak akan membahas tentang pengertian subsidi -apakah itu sama dengan uang tunai yang harus keluar atau tidak- dan hal-hal teknis lain seperti itu. Saya akan membahas tentang negara kaya yang menjadi miskin kembali karena terjerumus ke dalam mental kuli yang oleh penjajah Belanda disebut mental inlander. Mental para pengelola ekonomi sejak 1966 yang tidak mengandung keberanian sedikit pun, yang menghamba, yang ngapurancang ketika berhadapan dengan orang-orang bule.

Ibu pertiwi yang perut buminya mempunyai kandungan minyak sangat besar dibanding kebutuhan nasionalnya, setelah 60 tahun merdeka hanya mampu menggarap minyaknya sendiri sekitar 8 persen. Sisanya diserahkan kepada eksplorasi dan eksploitasi perusahaan-perusaha an asing.

Apa pekerjaan dan sampai seberapa jauh daya pikir para pengelola ekonomi kita sejak merdeka sampai sekarang? Istana Bung Karno dibanjiri para kontraktor minyak asing yang sangat berkeinginan mengeksplorasi dan mengeksploitasi minyak bumi di Indonesia. Bung Karno menugaskan Chairul Saleh supaya mengizinkannya hanya sangat terbatas. Putrinya, Megawati, bertanya kepada ayahnya, mengapa begitu? Jawaban Bung Karno kepada putrinya yang baru berumur 16 tahun, “Nanti kita kerjakan sendiri semuanya kalau kita sudah cukup mempunyai insinyur-insinyur sendiri.”

Artinya, Bung Karno sangat berketetapan hati mengeksplorasi dan mengeksploitasi minyak oleh putra-putri bangsa Indonesia sendiri. Mengapa sekarang hanya sekitar 8 persen? Lebih menyedihkan ialah keputusan pemerintah memperpanjang kerja sama dengan Exxon Mobil (Exxon) untuk blok Cepu selama 20 tahun sampai 2030.

Begini ceritanya. Exxon membeli lisensi dari Tommy Soeharto untuk mengambil minyak dari sebuah sumur di Cepu yang kecil. Exxon lalu melakukan eksplorasi tanpa izin. Ternyata ditemukan cadangan dalam sumur yang sama sebanyak 600 juta barel. Ketika itu Exxon mengajukan usul untuk memperpanjang kontraknya sampai 2030. Keputusan ada di tangan Dewan Komisaris Pemerintah untuk Pertamina (DKPP). Dua dari lima anggota menolak. Yang satu menolak atas pertimbangan yuridis teknis. Yang lain atas pertimbangan sangat prinsipil.

Dia sama sekali tidak mau diajak berargumentasi dan juga sama sekali tidak mau melihat angka-angka yang disodorkan Exxon beserta para kroninya yang berbangsa Indonesia. Mengapa? Karena yang menjadi pertimbangan pokoknya, harus dieksploitasi bangsa Indonesia sendiri, yang berarti bahwa Exxon pada 2010 harus hengkang, titik. Alasannya sangat mendasar, tetapi formulasinya sederhana. Yaitu, bangsa yang 60 tahun merdeka selayaknya, semestinya, dan seyogianya mengerjakan sendiri eksplorasi dan eksploitasi minyaknya. Bahkan, harus melakukannya di mana saja di dunia yang dianggap mempunyai kemungkinan berhasil. Menurut peraturan yang berlaku (sebelum Pertamina berubah menjadi Persero), kalau DKPP tidak bisa mengambil keputusan yang bulat, keputusan beralih ke tangan presiden. Maka, bola ada di tangan Presiden Megawati Soekarnoputri. Beliau tidak mengambil keputusan, sehingga Exxon kalang kabut. Exxon mengirimkan executive vice president-nya yang langsung mendatangi satu anggota DKPP yang mengatakan “pokoknya tidak”.

Dia mengatakan, sejak awal sudah ingin bertemu satu orang anggota DKPP ini yang berinisial KKG, tetapi dilarang kolega-koleganya sendiri. KKG tersenyum sambil mengatakan karena para koleganya masih terjangkit mental inlander.

Lalu dia berargumentasi panjang lebar dengan mengemukakan semua angka betapa Indonesia diuntungkan. KKG menjawab bahwa kalau dia ngotot sampai seperti itu, apa lagi latar belakangnya kalau dia tidak memperoleh untung besar dari perpanjangan kontrak sampai 2030? Karena itu, kalau mulai 2010, sesuai kontrak, Exxon harus hengkang dan seluruhnya dikerjakan Pertamina, semua laba yang tadinya jatuh ke tangan Exxon akan jatuh ke tangan Indonesia sendiri. Lagi pula, KKG menjelaskan bahwa sudah waktunya belajar menjadi perusahaan minyak dunia seperti Exxon. KKG bertanya kepadanya, “Bukankah kami berhak mulai merintis supaya menjadi Anda di bumi kita sendiri dan menggunakan minyak yang ada di dalam perut bumi kita sendiri?”

Eh, dia mulai mengatakan tidak bisa mengerti bagaimana orang berpendidikan Barat bisa sampai seperti itu tidak rasionalnya! Jelas KKG muntap dan mulai memberi kuliah panjang lebar bahwa orang Barat sangat memahami dan menghayati tentang apa yang dikatakan EQ, dan bukan hanya IQ. Apalagi, kalau dalam hal blok Cepu ini ditinjau dengan IQ juga mengatakan bahwa mulai 2010 harus dieksploitasi oleh Indonesia sendiri.

Bung Karno juga berpendidikan Barat dan sejak awal beliau mengatakan, “Man does not live by bread alone.” Dalam hal blok Cepu, dua argumen berlaku, yaitu man does not live by bread alone, dan diukur dengan bread juga menguntungkan Indonesia, karena laba yang akan jatuh ke tangan Exxon menjadi labanya Pertamina.

Pikiran lebih mendalam dan bahkan dengan perspektif jangka panjang yang didasarkan materi juga mengatakan bahwa sebaiknya blok Cepu dieksploitasi oleh Pertamina sendiri. Mengapa? Jawabannya diberikan oleh mantan Direktur Utama Pertamina Baihaki Hakim kepada Menko Ekuin ketika itu bahwa Pertamina adalah organisasi yang telanjur sangat besar. Minyak adalah komoditas yang tidak dapat diperbarui. Penduduk indonesia bertambah terus seiring dengan bertambahnya konsumsi.

Kalau sekarang saja terlihat bahwa konsumsi nasional sudah lebih besar daripada produksi nasional, di masa mendatang kesenjangan ini menjadi semakin besar, dan akhirnya organisasi Pertamina yang demikian besar itu akan dijadikan apa?

Apakah hanya menjadi perusahaan dagang minyak, dan apakah akan mampu berdagang saja dalam skala dunia, bersaing dengan the seven sisters? Maka visi jangka panjang Baihaki Hakim, mumpung masih lumayan cadangannya, sejak sekarang mulai go international dan menggunakan cadangan minyak yang ada untuk sepenuhnya menunjang kebijakannya yang visiuner itu.

Menko Ekuin ketika itu memberikan dukungan sambil mengatakan, “Pak Baihaki, saya mendukung sepenuhnya. Syarat mutlaknya ialah kalau Anda ingin menjadikan Pertamina menjadi world class company, Anda harus juga memberikan world class salary kepada anak buah Anda.” Sang Menko Ekuin keluar dari kabinet Abdurrahman Wahid. Setelah itu dia kembali ke kabinet sebagai kepala Bappenas dan ex officio menjabat anggota DKPP. Maka pikirannya masih dilekati visi jangka panjangnya Pak Baihaki Hakim dan kebetulan direktur utama Pertamina ketika itu juga masih Pak Baihaki Hakim. Tetapi, kedudukan kita berdua sudah sangat lemah, karena dikreoyok para anggota DKPP dan anggota direksi lain yang mental, moral, dan cara berpikirnya sudah kembali menjadi inlander.

Baihaki Hakim yang mempunyai visi, kemampuan, dan telah berpengalaman 13 tahun menjabat direktur utama Caltex Indonesia langsung dipecat begitu Pertamina menjadi persero. Alasannya, kalau diibaratkan sopir, dia adalah sopir yang baik untuk mobil Mercedes Benz. Sedangkan yang
diperlukan buat Pertamina adalah sopir yang cocok untuk truk yang bobrok. Bayangkan, betapa inlander cara berpikirnya. Pertamina diibaratkan truk bobrok. Caltex adalah Mercedez Benz. Memang sudah edan semua.

Ada tekanan luar biasa besar dari pemerintah Amerika Serikat di samping dari Exxon. Ceritanya begini. Dubes AS ketika itu, Ralph Boyce, sudah membuat janji melakukan kunjungan kehormatan kepada kepala Bappenas, karena protokolnya begitu. Tetapi, ketika sang Dubes tersebut mendengarkan pidato sang kepala Bappenas di Pre-CGI meeting yang sikap,isinya pidato, dan nadanya bukan seorang inlander, janjinya dibatalkan.

Eh, mendadak dia minta bertemu kepala Bappenas. Dia membuka pembicaraan dengan mengatakan akan berbicara tentang Exxon. Kepala Bappenas dalam kapasitasnya selaku anggota DKPP mengatakan bahwa segala sesuatunya telah dikemukakan kepada executive vice president-ya Exxon, dan dipersilakan berbicara saja dengan beliau.

Sang Dubes mengatakan sudah mendengar semuanya, tetapi dia hanya melakukan tugasnya. “I am just doing my job”. Kepala Bappenas mengatakan lagi, “Teruskan saja kepada pemerintah Anda di Washington semua argument penolakan saya yang diukur dengan ukuran apa pun, termasuk semua akal sehat orang-orang Amerika pasti dapat diterima.”

Kepala Bappenas keluar lagi dari kabinet karena adanya pemerintahan baru, yaitu Kabinet Indonesia Bersatu, dan Exxon menang mutlak. Ladang minyak di blok Cepu yang konon cadangannya bukan 600 juta barrel, tetapi 2 miliar barrel, oleh para inlander diserahkan kepada Exxon penggarapannya.

Saya terus berdoa kepada Bung Karno dan mengatakan, “Bung Karno yang saya cintai dan sangat saya hormati. Janganlah gundah dan gelisah, walaupun Bapak sangat gusar. Istirahatlah dengan tenang. Saya juga sudah bermeditasi di salah satu vihara untuk menenangkan hati dan batin saya. Satu hari nanti rakyat akan bangkit dan melakukan revolusi lagi seperti yang pernah Bapak pimpin, kalau para cecunguk ini sudah dianggap terlampau lama dan terlampau mengkhianati rakyatnya sendiri.”
*) Mantan Menteri Negara PPN/kepala Bappenas

Tuesday 6 May 2008

Sunday 4 May 2008

,

Perpustakaan Gunung Kidul

Ketika pulang kampung minggu lalu, ada yang tidak terduga.

Niat awalnya adalah "tilik" orang tua sambil membawa titipan temen yang belum saya sampaikan. Akhirnya pulang, karena sabtu tidak bisa, ya minggu.

Di kota wonosari, karena terhadang iring-iringan Konvoi Partai G****R, terpaksa jalan muter lewat di depan perpustakaan daerah Gunungkidul, nama tepatnya adalah UPTD (Unit Pelaksana Teknik Daerah) Perpustakaan. Tidak disangka ternyata perpustakaan buka pada hari minggu. Karena titipan temen itu mesti saya antarkan ke perpustakaan, kebetulan sekali sekalian mampir. Sebenarnya juga ingin sekali ke almamater, tapi....ndak jadi.

Stelah masuk dan sedikit basa-basi akhirnya saya meluangkan waktu untuk melihat ruang, membaca buku dan sekedar ngobrol dengan pustakawannya.

Saya tidak bisa cerita banyak tt perpustakaan ini, tidak banyak data yang saya dapatkan.

Di perpustakaan ini sudah ada komputer untuk internet sejumlah emm kira-kira 6 unit, kemudian ruang multimedia dan ruang baca. Di ruang multimedia terdapat dua televisi besar yang bisa untuk main game dan nonton film, sementara di ruang internet (menurut) peraturan pengguna hanya bisa mencari informasi, tidak boleh untuk game, buka film, apalagi film porno :) Untuk menjadi anggotapun murah, cuma 1000 rupiah selama setahun (ingat-ingat lupa) CMIIW

Yang membuat saya heran adalah peraturan di ruang internet yaitu LAB BUKAN UNTUK BERLATIH INTERNET.
Pikir saya lab internet di perpustakaan, untuk para anggota perpustakaan, perpustakaan untuk belajar, lha kok kita nggak boleh belajar internet, kok lucu ya..

Ah...semoga saya berkesempatan kesana lagi (paling tidak untuk mengembalikan buku) dan menanyakanya...

Peraturan lab komputerGerbang Perpustakaan
Rak  buku-bukuAnak-anak lagi nontong bareng

Monday 21 April 2008

, , , , ,

Ngobras :: liat elims :: nonton pameran (estafet dalam sehari)

Pagi itu (20/4/2008) saya janjian dengan beberapa temen jurusan ilmu perpustakaan dan informasi UIN Sunan kalijaga untuk Ngobras (Ngobrol santae Senayan). Jam sembilan lebih saya datang ke UIN. Telat memang, karena janjinya pukul 09:00 (afwan jiddan). Namun sesampainya disana, saya kepikiran untuk ke PKSI-nya UIN guna mendapat lisensi menggunakan fasiltas wifi di lingkungan UIN.

Walah, ternyata ini sabtu ya, kok jadi pelupa gini, UIN kan 5 hari kerja.... Akhirnya guagual, gak berhasil. Kembali ke Perpustakaan, tepat di lokasi parkir ketemu dengan Mas Tarto dan Ari Suseno. Bareng-bareng masuk ke perpustakaan, tambah satu lagi temen, mas Nurwahid.

Akhirnya kamipun ngobrol, nginstall bareng aplikasi Senayan --baik psenayan maupun install sourcenya di xampp--. Mencoba bersama, begitulah kira-kira.

Dari percobaan ini, kita sama-sama mendapatkan manfaat. Ada beberapa "kebingungan" yang sama-sama terpecahkan. Ditemukaannya solusi kegagalan mas Tarto saat instalasi psenayan dan source di xampp, kemudian yang tidak kalah pentingnya dalah ditemukannya bugs baru. Penemuan bugs ini sangat berguna dalam pengembangan Senayan berikutnya...
dsc02114.JPG
Pada pertemuan itu pula, mas Tarto saya daulat untuk ngajari Athenaeum. Jujur saya belm bisa mengoperasionalkan aplikasi ini. Namun, dengan tanpa ragu-ragu mas Tarto berkenan mengajari saya Athenaeum. Kebingungan saya sedikit-demi sedikit mulai terkurangi....

Ditengan-tengah kami asyik ngobrol, datanglah kang Budhi, yang pustakawan double degree sekaligus tentor komputer --hebat kan--, beliaupun kemudian bergabung.

Ah indah memang jika kita mau saling berbagi ilmu....

selesai Ngobras, muncul ide untuk keliling perpustakaan, lihat e-Lims yang diterapkan di UIN. Kami -empat orang- meninggalkan beberapa bawang bawaan kami di ruang multimedia, minta tolong mas Khusairi --yang lagi jaga internet-- untuk menjaga. Akhirnya dengan percaya diri kami naik ke lantai dua. Tapi karena tidak menemukan alat yang kami cari, kami naik lagi menuju lantai tiga.

Disana kami mendekati seonggok alat, yang dijaga dua orang akhwat --cakep lho :) --. Ternyata mereka mahasiswa yang sedang PKL. Dengan penampilan sok akrab, kami bertanya macem-macem tentang alat itu. Beruntung pula, ada mahasiswa yang akan meminjam buku. Hingga kami dapat melihat cara kerja alat tersebut.
dsc02122.JPGdsc02124.JPG
Alat tersebut -yang terlihat jelas dari kejauhan-- hanya monitor, ternyata di depannya terdapat tempat yang kira-kira berukuran 20x20 cm. Monitor memperlihatkan langkah-langkah opesasionnalnya, canggihnya alat ini, touch screen. Baru kali ini saya melihat langsung. Peminjaman menggunakan KTM --single sign on-- dan buku yang dipinjam diletakkan di atas tempat didepan monitor, maksimal 4 buku. Ini dilakukan untuk membaca RFID-nya buku.

Layanan canggih ini, dilengkapi pula dengan ruang perpustakaan yang megah, luas, nyaman. Dengan berbagai corner yang mendukung.

Ah andai semua perpustakaan -minimal- seperti perpustakaan UIN ini...

Setelah puas cuci mata di perpustakaan UIN, saya -sendiri- pergi ke Jogja gallery. Informasi dari temen, disana ada pameran lukisan-foto dan benda kenangan ibu Fatmawati.

Akhirnya sampailah saya disana. Tidak bisa saya ceritakan detail pameran itu. Beberapa kesimpulan dari pameran itu adalah:
Bu Fat adalah sosok ibu yang sederhana dan penyayang
Bu Fat adalah sosok istri yang setia --beliau tidak mau dimadu--
Bu Fat adalah sosok pejuang yang diterima semua
Bu Fat adalah sosok wanita yang Cerdas, dan
Bu Fat adalah sosok wanita yang Cantik... :)

terimakasih
salam

Thursday 17 April 2008

, ,

Perpustakaan MAN 3 Yogyakarta...

Iseng sebenarnya, tapi karena sangat penasaran akhirnya berusaha datang juga saya ke sana. Kata orang perpustakaan MAN 3 Yogyakarta itu bagus. Juara 1 tingkat nasional.... Hemmmm.

Akhirnya pada hari selasa, 15 April 2008, pada waktu istirahat kerja, setelah workshop SIPUS di UPT Perpuskaan UGM saya sempatkan ke MAN 3.

Kebetulan ada dua teman yang manjadi pustakawan di MAN 3, jadi lebih leluasa dan tidak canggung. :)

Hendak saya ceritakan sekilas tentang perpustakan MAN 3, baik dari pengamatan saya, dari cerita teman saya yang kerja disana (Bu Rita dan Mbak Nuzul), serta dari brosur perpustakaan MAN 3. Wuih keren kan, perpustakaan sekolah punya brosur segala, berwarna lagi.

Saya sampai sekitar pukul duabelas lebih limabelas menit. Para siswa masih istirahat...

Langsung saya menuju ke perpustakaan. Tidak begitu banyak yang ada di sana, kecuali ruang multimedia yang sedang dipakai untuk KBM, beberapa pustakawan dan guru yang sedang asyik membaca. Ah menarik.. setelah berkenalan dengan salah satu pustakawan, saya utarakan bahwa saya mencari Mbak Nuzul/Mbak Rita "Saya teman kuliahnya dulu pak". Sambil menunggu, saya keliling dan mengambil gambar. Wah benar-benar baru kali ini saya menemukan perpustakaan sekolah sebagus ini (apa karena kurang gaul aja ya :) ).

Akhirnya saya ketemu dengan dua pustakawan yang dulu satu angkatan dengan saya (Mbak Rita -pengantin baru nih....--- dan mbak Nuzul). Beberapa hal saya dapatkan dari beliau...
dsc02103.JPGlorong intelektual
Ternyata perpustakaan ini juga di fungsikan sebagai ruang KBM, "kalau pagi sampai siang kadang penuh, sampai nolak-nolak bahkan" kata mbak Rita dalam logat jawa yang begitu kental. "Para gurupun juga dituntut paham tentang perpustakaan" sambungnya. Dari sinilah hubungan antara KBM dan perpustakaan muncul.

Selain itu, beberapa program menjadi unggulan perpustakaan ini:
1. Lomba resensi buku
2. Pendampingan Mayoga Books Lover, dimana perpustakaan dijadikan sebagai tempat kongkow-kongkow (basecamp)
3. Pemilihan best reader dengan kriteria: frekuensi kunjungan, keaktifan mengkomunikasikan bahan bacaannya, dan kesinambungan membaca.
4. Gerakan wakaf buku. Ini diberlakukan bagi siswa yang akan lulus. Mulai 2007 gerakan ini juga diberlakukan bagi guru dan karyawan. --ini ni yang namanya berbagi, jadi kalo punya buku gak cuma dibaca sendiri--
dsc02106.JPG
Oya, untuk sirkulasi perpustakaan ini sudah memakai sarana komputer, atau lazim disebut sistem automasi. Software yang digunakan adalah Siprus. Katalognya dapat diakses lewat internet lho, keren kan.

Sedikit catatan tentang sistem ini:
Menurut saya lebih baik server untuk sirkulasi ditempatkan di lingkungan perpustakaan/Sekolah, sehingga akses menjadi lebih cepat. Bukan lewat jaringan internet dan tidak tergantung jaringan internet. Sementara OPAC bisa disatukan dalam web MAN 3 yogyakarta sendiri. Sehingga urlnya akan lebih enak dibaca dan mencerminkan MAYOGA. Misalnya http://mayoga.sch.id --> untuk web sekolah, sedang OPACnya http://mayoga.sch.id/lib atau http://pustaka.mayoga.sch.id

Konsekwensinya memang karus menyediakan operator khusus untuk maintenance server koleksi/sirkulasi dan updating web.

Ini sekedar cerita.... jika masih ada waktu dan bahan nanti akan ada kelanjutannya...semoga

salam pustaka dan SEMAGAT :)
maaf foto-fotonya belum di unggah :(

Thursday 10 April 2008

, , ,

Senayan..........

Saya tidak juga tahu, kenapa SENAYAN yang dipilih untuk menandai aplikasi ini.

Lepas dari itu semua, di sini saya ingin bercerita sedikit tentang aplikasi ini.

Senayan merupakan perangkat lunak untuk pengelolaan perpustakaan. Pengembang utama perangkat lunak ini adalah HEndro Wicaksono (Pemimpin Pengembang sekaligus Pereka Disain Database), Wardiyono (Pereka Disain Database), Arie Nugraha (Penulis Utama Program).

Perangkat ini berjalan dengan model jejaring (web). Cukuplah kita mengaksesnya dengan menggunakan Firefox 2., IE > 6, atau secara garis besar browser yang mendukung AJAX (Java).

Dari manual, serta diskusi dalam kelompok diskusi Senayan, diketahui bahwa Senayan dikembangkan berpijak pada OS Linux namun juga dapat dijalankan di Windows, Solaris, dan FreeBSD, menggunakan bahasa program PHP 5, database Mysql 5, serta AJAX dan berproses sempurna pada server apache 2.

Senayan menawarkan fitur dasar untuk pengelolaan perpustakaan, mulai dari sirkulasi, katalogisasi, laporan, OPAC. Namun demikian Senayan juga menawarkan beberapa fitur unggulan. Fitur tersebut antara lain:

1. Logging, untuk mengetahui jejak pekerjaan aplikasi Senayan - dalam modul System
2. Stock Take, merupakan fitur untuk pekerjaan pemutakhiran koleksi (stock op name).
3. Master file, untuk mencantumkan data babon - ini berguna sekali untuk menguradi pengulangan penulisan data-data yang ada dalam bibliografi (Pengarang, Topik, Penerbit, Tempat Terbit)
4. Pendefinisian hari libur, ini berguna untuk proses penghitungan masa pinjam dan denda.
5. Piranti untuk proses membuat cadangan data (backup) yang begitu mudah
6. Piranti untuk membuat barcode dan juga label koleksi.
7. Fasilitas XML, data lengkap, unggah image dan unggah file koleksi.
8. Didukung pula dengan tampilah mewah yang tentunya dapat kita "obrak-abrik" sesuai dengan keinginan kita.

-------------

Tercatat, selama pengembangan Senayan, tidak hanya ketiga orang diatas yang terlibat.

Sistem pelaporan lobang (bugs) yang dibuat, baik ver 1 http://senayan.diknas.go.id/bugsreport maupun ver 2 http://senayan.diknas.go.id/bugsreport2 telah menampung banyak laporan dan permintaan fasilitas (feature). Hal inilah yang membuat Senayan dapat berkembang. Selain itu, adanya Percobaan Bersama yang dilaksanakan di Perpustakaan Pendidikan Nasional (library@senayan), pada 23 Maret, yang sebelumnya didahului oleh SDD (Senayan Developers Day=Hari bagi Pengembang Senayan), juga menjadi tonggak pengembangan Senayan.


Bagaimana Senayan nantinya, itu tergantung kita semua... khususnya para Pustakawan.

Satu waktu dalam sebuah forum pelatihan saya pernah mengatakan "Belajar Otomasi (meskipun cuma ngoprek) bagi pustakawan adalah Sunat Mu'akad", -- sunat yang mendekati wajib-- (bener nggak ya?), bukan bermaksud apa-apa (saya bukan ahli fiqh), selain memacu para pustakawan dan calon pustakawan untuk dapat bersama-sama belajar....

terimakasih dan mohon maaf.....

Thursday 3 April 2008

Saturday 1 March 2008

Nilai Esensial Perpustakaan ===> Oleh : Ana Nadhya Abrar

Lama saya tidak menulis sendiri, hingga harus comot sana sini untuk mengisi blog ini.... Gak papalah, sekalian buat arsip..

di ambil dari Kedaulatan Rakyat
29/02/2008 08:56:45 Hari itu, seorang Wakil Rektor sebuah Universitas Negeri di Yogyakarta memanggil kepala perpustakaan universitas tersebut. Dia lantas bertanya tentang jumlah uang yang bisa disumbangkan perpustakaan untuk universitas. Rupanya dia berhasrat agar perpustakaan bisa menghasilkan uang.
Mendengar pertanyaan sang wakil rektor, kepala perpustakaan itu bingung sesaat. Setelah itu, dia menjawab terus-terang bahwa perpustakaan tidak mungkin menghasilkan uang. “Perpustakaan hanya menghabiskan uang,” tambahnya.
Kita tidak mengerti apa yang terlintas dalam pikiran sang wakil rektor setelah mendengar jawaban kepala perpustakaan itu. Yang jelas, perpustakaan adalah sebuah proyek rugi dari segi uang. Tapi, manfaatnya sangat banyak buat peradaban manusia. Itulah sebabnya seluruh buku yang terbit di Amerika Serikat (AS) tercatat di Katalog Perpustakaan Kongres (Library of Congress Cataloging)nya. Lalu, apa sesungguhnya nilai esensial yang dimiliki perpustakaan?
Membuka Kesadaran
Seluruh mantan Presiden AS di zaman modern memiliki perpustakaan pribadi yang terbuka untuk umum. Perpustakaan tersebut disiapkan oleh negara. Tetapi, koleksinya disiapkan oleh mantan presiden yang bersangkutan. Maka kita mengenal Perpustakaan John F Kennedy, Perpustakaan Ronald Reagan dan sebagainya.
Perpustakaan pribadi mantan Presiden AS menyimpan banyak buku. Buku-buku tersebut ada yang dibeli secara pribadi, ada juga yang berupa sumbangan dan bahkan ada pula yang merupakan hadiah. Semuanya mendokumentasikan pengetahuan. Semakin banyak jumlah koleksi bukunya, semakin banyak pula pengetahuan yang tersimpan di perpustakaan itu.
Melalui perpustakaan pribadinya, mantan Presiden AS bisa memperdalam pengetahuannya. Setelah tidak lagi menjadi presiden, dia bisa mendalami pengetahuan di perpustakaan pribadinya. Dia bahkan bisa menemukan sesuatu yang kelak bisa disampaikannya kepada masyarakat. Itulah sebabnya seorang mantan Presiden AS tetap bisa mengikuti perkembangan zaman dan bahkan meresponsnya dengan tepat.
Kalau ditanyakan kepada pemerintah AS tentang alasan pembuatan perpustakaan pribadi mantan Presiden AS, tentu jawaban yang segera muncul adalah: untuk memberikan penghargaan kepada sang mantan presiden. Tetapi, mengapa harus perpustakaan? Bukankah banyak penghargaan lain? Jawaban yang masuk akal adalah, perpustakaan bisa menjadi sekolah hidup. Para pengunjungnya bisa belajar kapan saja di sana. Pembelajaran itu akan membuka kesadaran mereka tentang sebuah zaman, kekuatan bangsanya, perkembangan pengetahuan dan sebagainya. Semakin banyak orang yang memiliki kesadaran semacam ini semakin bermanfaat mereka buat kemajuan bangsa mereka.
Lalu, sudahkah pemerintah Indonesia membuatkan perpustakaan pribadi untuk mantan presidennya? Sepertinya belum. Perpustakaan pribadi yang dimiliki mantan Presiden RI adalah hasil kerja keras sang mantan presiden. Wajar kalau perpustakaan itu tertutup untuk umum. Akibatnya, masyarakat tidak tahu sejauh mana sebenarnya perpustakaan itu menyimpan pengetahuan. Lebih dari itu, masyarakat juga tidak mengerti minat mantan presiden tersebut terhadap pengetahuan.
Mengenal Potensi
Melalui buku-buku yang menjadi koleksi perpustakaan, kita bisa mengetahui bagaimana generasi pendahulu kita menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi. Sekalipun persoalan itu tergolong besar, toh mereka berhasil menyelesaikannya tanpa kekerasan. Mereka mampu mengendalikan diri dan mengedepankan rasa kasih sayang.
Dalam buku-buku yang lain, kita juga bisa melihat bagaimana generasi pendahulu kita bekerja keras membangun negara ini. Mereka tidak cengeng dalam berkarya. Mereka tidak berhenti belajar demi menggapai cita-cita mereka. Lebih dari itu, mereka senantiasa mengasah kecerdasan mereka agar bisa memenangkan persaingan dengan sehat.
Semua petuah ini tentu saja membangkitkan kesadaran bahwa kita sebenarnya memiliki potensi untuk menyelesaikan persoalan secara damai. Kita pernah memiliki etos kerja yang kuat dan senantiasa berusaha demi memuaskan obsesi kita. Kenyataan ini tentu menjadikan kita bersemangat untuk meniru apa yang sudah dilakukan oleh generasi pendahulu kita. Kita pun sadar bahwa sebenarnya kita punya potensi untuk itu.
Menyadari bahwa perpustakaan bisa membangkitkan potensi masyarakat Irak, AS menghancurkan perpustakaan negara milik Irak. AS membumihanguskan semua perpustakaan Irak yang sebenarnya menyimpan karya besar peradaban Islam masa lampau. AS tidak ingin generasi mendatang Irak mengetahui persis potensi yang dimiliki bangsa mereka. Tegasnya, AS memutus mata rantai generasi lama dengan generasi baru Irak.
Bagaimana dengan Indonesia? Belum ada negara lain yang membumihanguskan perpustakaan milik bangsa Indonesia. Tetapi, perpustakaan kita tidak selalu terawat dengan baik. Tidak jarang perpustakaan kita berlokasi di tempat yang tidak strategis dan suasana di dalamnya tidak nyaman. Akibatnya, perpustakaan tersebut sepi pengunjung. Kalau sudah begini, bagaimana mungkin masyarakat bisa mengenali potensi bangsa ini?
Memperoleh Rujukan
Sesungguhnya kita tidak bisa berpendapat tanpa mengetahui pendapat orang lain. Pendapat kita, sekalipun berbeda dengan pendapat orang lain, dipicu oleh pendapat orang lain. Tetapi, tidak berarti bahwa kita harus menunggu pendapat orang lain dulu sebelum berpendapat. Pendapat kita hanya tidak pernah lahir begitu saja.
Keadaan seperti ini menyebabkan kita tidak pernah berhenti mencari rujukan. Kita akan merasa tidak percaya diri bila tidak memiliki rujukan dalam berpendapat. Kita bahkan akan disebut sombong bila tidak punya rujukan dalam berpendapat. Maka mencari rujukan menjadi semacam keniscayaan bagi manusia sebelum membuat keputusan.
Rujukan itu bisa kita peroleh melalui buku-buku yang disimpan di perpustakaan. Rujukan tersebut sangat luas. Bagi orang-orang yang sangat tekun, mereka bisa memperoleh rujukan yang sangat lengkap di perpustakaan. Bagi yang tidak, mereka juga bisa menemukan rujukan di perpustakaan. Tegasnya, mereka yang memang berniat mencari rujukan, perpustakaan memang tempatnya.
Bagi mereka yang menulis makalah, skripsi, laporan penelitian, rujukan menjadi sangat penting. Ini bisa dilihat dari kenyataan bahwa pada akhir tulisan tersebut tertulis “daftar pustaka”. “Daftar pustaka” di sini tidak berarti nama-nama pustaka yang mereka kunjungi, melainkan daftar buku yang mereka pakai sebagai rujukan. Buku-buku ini bisa dibaca di perpustakaan.
Pentingnya perpustakaan sebagai tempat mencari rujukan disampaikan secara plastis oleh sebuah film berjudul “National Treasure: Book of Secrets” yang dibintangi oleh Nicolas Cage. Di film itu diceritakan, untuk memperoleh informasi tentang rujukan tentang kota yang hilang (lost city), Nicolas Cage harus menyandera Presiden AS. Dari Presiden AS inilah dia mengetahui rujukan yang dia cari ternyata tersimpan di Pustaka Kongres AS. Berdasarkan rujukan itulah dia kemudian berhasil menemukan kota yang hilang dan membersihkan nama kakek buyutnya yang dituduh sebagai pembunuh Abraham Lincoln. q - m. (3172-2008).
*) Ana Nadhya Abrar, Pengajar Fisipol UGM dan kandidat doktor dari Universiti Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia.

Wednesday 13 February 2008

Catatan kecil hatiku...

Awalnya tulisan ini saya terima cukup panjang, namun karena sesuatu hal, hanya puisinya saja yang saya postingkan.


menjelajah dunia, menelisik warnanya
mencari....tantangan, untuk menempa kedewasaan
saat kembali, kuingin bercerita
langit itu biru
hujan itu air bukan sembarang air
sungai itu mengalir mengalunkan nada
pohon itu hijau
dan gunung itu tinggi
semua kuceritakan dengan cerita yang akan berbeda
bercerita dengan cinta, karena penjelajahan itu telah kudapati cintaNYA
dan yang paling ingin kucerita.....adalah tentang pelangi
biar tinggi di langit, dia terasa dekat
biar menjulang ke angkasa, dia seakan dapat diraih
biar beda tiap warnanya, dia tetap satu….INDAH
di biru langitNYA
semua ingin kuceritakan, di sebuah rumah
yang kubangun dengan cintaku dan cintaNYA


(Bidadari Syurga)

Monday 11 February 2008

Kisah Jumat sore.....

ditulis atas saran dari Fitri S.

Mulai dari rabu malem, saya bersama dua temen, Mas Heri dan Mas Arif disibukkan dengan beberapa persiapan untuk membantu sebuah pelatihan perpustakaan di UIN Sunan Kalijaga. Tepatnya Rabu malem, lembur burning CD yang akan dibagikan pada hari Kamis. Kamis pagi sampe sore, seharian penuh di UIN. Malemnya masih harus bertemu lagi dengan peserta, sampe sekitar jam 9 malem.

Sampailah pada hari jum'at. Kantor sedang libur, hingga bisa digunakan untuk istirahat. Setelah merasa cukup istirahat, sore harinya saya mempersiapkan hal-hal untuk pelatihan perpustakaan di UAD. Pelatihan ini kami lakukan bertiga, atas nama Jogjasoft.com (saya, Mas Heri Abi, dan Mas Arif Surachman). Satu hal yang mesti saya lakukan adalah mengantarkan inventaris printer ke rumah Mas Arif, yang kami jadikan tempat kongkow-kongkow. Menjelang magrib saya sampe disana. Ternyata Mas Arif, Mbak Fafa (Istrinya) dan Nada (anaknya) tidak ada. Kata Mbak yang jaga rumah, sedang keluar sebentar.

Saya titipkan dulu printer di dalam rumah, kemudian saya sempatkan membeli kertas HVS. Setelah kembali ke rumah Mas Arif, beberapa saat kemudian beliau bertiga datang.

Di dalam rumah, saya dan mas Arif membuka printer yang memang masih di segel, kemudian memasang di komputer. Sambil menunggu intalasi driver kami ngobrol ngalor ngidul. Mendadak Nada (anak mas Arif) datang sambil bawa mainan uang-uangan dari kertas. Sambil bermain dia memperlihatkan keluguan dan kelucuan anak kecil.

Tiba-tiba "om uangnya kejepit" seru Nada. Ternyata uang-uangan Nada keinjek kaki kursi yang saya duduki. Kemudian saya berdiri memberi kesempatan Nada untuk mengambil uangnya.

Saya kira uang-uangannya sudah diambil, saya berniat duduk lagi. Baru beberapa persen badan saya mau duduk, Nada teriak "aduhhhhh sakitttttttt" Dalam hati saya bertanya "Kenapa sih". Lha ternyata jari Nada keinjek kursi yang saya duduki. Dia langsung menjerit menangis, wajahnya memerah pula. Ya Allah salah saya ini.

Mbak Fafa langsung menggendongnya dalam keadaan terus menangis. "Maafin Om ya Nada" hanya kata-kata itu yang bisa muncul dari mulut saya. Dalam kamar saya mendengar dia masih saja menangis. Sumpah, jadi belingsatan saya waktu itu. Kacau.... Saya bilang ke mas Arif, "bawa ke dokter saja mas". "Nggap papa kok, paling cuma memar sedikit, nanti juga sembuh sendiri" jawab mas Arif.

Setelah magrib saya pulang. Pikiran saya gak karuan...betapa jahatnya saya, bikin anak kecil menangis keras, dengan wajah memerah pula. Pasti sakit sekali.

Di jalan, sya merasa ada sms masuk ke hp saya. Saya buka, ternyata mas Arif yang SMS dengan mengatas namakan Nada. Bunyinya gini "om tangan Nada da sembuh kok, ni sudah main game HP. maafi Nada ya om, tadi nabok Om". Kemudian saya balas "Alhamdulillah, Om yang minta maaf, om kurang hati-hati. Satu pelajaran yang om dapet sore ini, bahwa om harus lebih hati-hati. Om doa moga tangan Nada cepat sembuh dan Nada jadi anak pinter"

Sesampainya di kos, saya coba taruh jadi di bawah kaki kursi, kemudian saya sedikit duduk. Ternyata memang sakit... bagi saya saja sakit, apalagi bagi Nada yang masih 4 tahunan.

Nada, maafin om ya... :)

Friday 1 February 2008

Membunuh Kreativitas --tentang HAKI--

sumber jawa pos

Oleh Nurul Barizah

Tulisan ini mencermati fatwa MUI tentang Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang dikeluarkan sebagai respons atas permohonan Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP). Prinsipnya, mendukung usaha pemerintah memerangi banjir pembajakan di Indonesia.

Berdasarkan fatwa tersebut, pelanggaran HKI di Indonesia sudah berada pada taraf mengganggu, merugikan, dan membahayakan berbagai pihak, terutama para pemegang hak, negara, dan masyarakat. Karena itu, MUI mengeluarkan fatwa tentang status hukum Islam HKI sebagai petunjuk bagi umat Islam.

Intinya, pertama, HKI yang mendapat perlindungan hukum Islam adalah HKI yang tidak bertentangan dengan hukum Islam. Kedua, setiap bentuk pelanggaran, termasuk pembajakan, adalah zalim. Status hukumnya haram.

Permasalahan

Lalu, apa permasalahannya? Tentu, ada beberapa hal yang perlu dicermati dalam fatwa tersebut.

Pertama, ditetapkan bahwa HKI yang mendapat perlindungan adalah yang tidak bertentangan dengan hukum Islam, secara incontrario, berarti MUI mengakui bahwa tidak semua HKI itu sesuai dengan Islam, atau ada HKI yang bertentangan dengan hukum Islam.

Namun, fatwa itu tidak menjelaskan lebih lanjut, mana HKI yang sesuai dengan Islam dan mana yang tidak, dan apa batasannya. Pada ketentuan umum, MUI menjelaskan cakupan HKI, namun tidak menjelaskan bagian mana yang tidak Islami.

Kedua, penjatuhan status hukum haram terhadap pelanggaran hukum publik (hukum tentang HKI) sama artinya dengan menganggap bahwa penggunaan HKI tanpa izin pemegang hak adalah zalim dan melanggar hukum Allah bagi setiap pelanggarnya.

Mencampurkan konsep haram (hukum Allah) dengan pelanggaran hukum positif adalah kurang tepat karena seseorang dianggap melanggar hukum positif jika telah ada putusan pengadilan yang tetap. Hukum positif adalah hukum yang dinamis, dapat berubah setiap waktu.

Jika konsep haram dikaitkan dengan hukum positif, maka konsep haram juga akan berubah-rubah sesuai dengan kondisi. Bukankah hal ini tidak malah membinggungkan?

Ketiga, sifat pelanggaran HKI itu termasuk innocent infringement atau passive infringement. Artinya, pelanggaran bisa terjadi tanpa adanya niat untuk melanggar atau tanpa adanya kesengajaan. Apakah passive infringement ini termasuk HKI yang sesuai dengan Islam menurut fatwa tersebut?

Jika passive infringement juga haram karena melanggar hukum positif, pertanyaannya, bagaimana seseorang yang di luar prediksinya atau secara kebetulan menciptakan desain atau merek tertentu dan ternyata hasilnya sama dengan desain yang sudah ada sebagai perbuatan yang zalim dan haram? Tidakkah ini akan membunuh kreativitas?

Bagi yang mengikuti fatwa tersebut, barangkali, lebih baik memilih tidak kreatif daripada melakukan dosa. Karena itu, fatwa MUI tersebut menjadi kontraproduktif.

Keempat, dalam invensi di bidang bioteknologi, sumber daya genetik, varietas tanaman, pelanggaran pasif merupakan masalah yang serius. Kasus Monsanto v Percy Schemeiser jadi keprihatinan berbagai pihak. Scheimeiser, seorang petani Kanada, mengembangkan canolanya sendiri, sedangkan tetangga petani lainnya membeli bibit Roundup Ready Canola dari perusahaan Monsanto. Dia juga menyimpan sebagian hasil panen untuk ditanam pada musim tanam berikutnya seperti petani Indonesia.

Ternyata berdasarkan investigasi pihak Monsanto, ditemukan Roundup Ready Canola tanpa lisensi tumbuh di ladang miliknya. Meski bukti di pengadilan meyakinkan Canola tersebut menyebar ke ladang Schemeiser tanpa disengaja, secara alamiah dengan proses; (1) penyerbukan silang oleh serangga dan angin; (2) bibit terbang dari truk tetangga yang tutupnya lepas dan kantong bibit yang bocor; dan (3) bibit yang menempel dari alat-alat pertanian yang tidak dibersihkan.

Namun, putusan pengadilan tetap menyatakan Schemeiser bersalah dan menghukum membayar denda serta ganti rugi miliaran.

Jika kasus tersebut terjadi di Indonesia dan menimpa petani kecil, apakah petani yang di lahannya tumbuh secara tidak sengaja suatu tanaman yang dilindungi HKI tanpa lisensi termasuk dalam kategori haram berdasarkan pandangan MUI? Dan petaninya dianggap melakukan dosa?

Jika demikian, betapa tidak fairnya perlindungan HKI itu, betapa tidak adilnya aturan Islam yang dimanifestasikan dalam fatwa tersebut. Bukankah Islam itu agama yang adil? Kenapa yang dipermasalahkan cuma VCD bajakan, software bajakan, kepentingan siapa sebenarnya di balik itu semua? Kepentingan negara Indonesia? Kepentingan masyarakat Indonesia? Tentu MUI sudah tahu jawabannya.

Pengguna Hak

Terakhir, maraknya pembajakan HKI seharusnya tidak semata-mata dilihat dari perspektif pemegang hak saja, tetapi juga pengguna hak. HKI tidaklah hanya norma hukum positif yang melindungi karya intelektual dan alat untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi.

HKI juga mesti dipahami menyeluruh dari berbagai perspektif, filosofi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Juga dampaknya bagi masyarakat secara keseluruhan dalam akses terhadap barang-barang publik dan vital lainnya.

HKI bukan hanya pembagian kue ekonomi dan wealth creation bagi pemegang hak, tetapi juga berkaitan langsung dengan distribusi sumber daya langka. Lebih-lebih di bidang kesehatan, HKI merupakan masalah hidup dan mati.


Nurul Barizah, dosen Hukum Hak Kekayaan Intelektual pada Fakultas Hukum Unair, sedang menempuh program PhD pada University of Technology, Sydney

Sunday 13 January 2008

,

HAKI... sekedar pendapat

Link terkait http://www.halalguide.info

Pengantar
Proses kehidupan manusia, mengantarkan manusia pada fase-fase dimana manusia mampu menghasilkan karya-karya monumental. Karya-karya agung manusia inilah, sebagai produk dari akal yang dikaruniakan oleh Allah swt. yang membedakan dengan berbagai makhluk lainnya. Sebagaimana kita ketahui, manusia hidup selalu bersinggungan dengan manusia lain. Sehingga saling melengkapi, saling mambantu, dan saling memberikan manfaat merupakan sebuah aktifitas yang tidak akan bisa dielakkan. Tentunya dalam kegiatan yang bermanfaat dan dalam kebaikan.
Sebagaimana firman Allah dalam Al Maidah ayat 2:
“Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. “

Dalam kehidupan modern sekarang ini, banyak hal yang telah dihasilkan oleh ummat manusia, meneruskan apa yang telah dihasilkan oleh para ilmuan pada jaman dahulu. Ide, pemikiran dan berbagai bentuk alat banyak tercipta. Perkembangan teknologi maju demikian pesatnya. Pada perkembangannya, kemudian muncul ide untuk melindungi berbagai temuan dan ciptaan manusia. Ide ini kemudian dirangkum pada peraturan perundangan-undangan mengenai Hak Cipta dan Hak paten.

Hak Cipta, menurut Undang-undang Hak Cipta no 19 tahun 2002 adalah hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hak ekslusif adalah hak yang dimiliki oleh pemegangnya sehingga tidak ada orang lain yang memanfaatkan tanpa ijinnya.

Ide mengenai hak cipta dan perlindungan atas hak cipta berasal dari ideologi kapitalisme. Termasuk juga paten. Sangat bersemangatnya negara pendukung kapitalisme ini dalam mengurusi hak cipta maka mereka mendirikan WIPO (World Intelectual Properti Organization), yang menjaga dan mengontrol rekomendasi dan kesepakatan yang diratifikasi oleh banyak negara di berbagai belahan bumi. Tiap negara yang ingin masuk pada WTO maka negara tersebut harus membuat undang-undang yang mengatur hak cipta.
Hak cipta sebenarnya diawali dengan munculnya revolusi cetak, setelah ditemukannya mesin cetak. Penemuan mesin cetak memungkinkan orang dengan mudah menggandakan sebuah buku, dan akibatnya buku tersedia amat banyak di Eropa. Jenisnya pun mulai beragam. Di Inggris, pada awal tahun 1700an, pihak kerajaan mulai khawatir akan munculnya buku buku politik berbahaya. Untuk mengurangi risiko ini, pihak kerajaan memberikan monopoli kepada penerbit tertentu untuk menerbitkan materi penerbitan dan hak istimewa lain. Karena bergantung pada kemurahan kerajaan, penerbit pun hanya menerbitkan sesuatu yang tidak akan mengganggu pihak kerajaan. Sebaliknya, apabila ada penerbit lain yang diberi hak menerbitkan sebuah buku, penerbit itu sepakat untuk menghentikan persaingan terhadap buku sejenis. Perjanjian dua belah pihak itu merupakan bentuk awal copyright. Baru pada 1710 perjanjian itu disempurnakan oleh parlemen Inggris. Inilah bentuk copyright dalam pemahaman manusia modern sekarang, yaitu memberi pengarang hak istimewa untuk mengesahkan pencetakan atau cetak ulang suatu buku untuk beberapa tahun tertentu. Pada praktiknya di masa kini, pemilik copyright bisa pengarang, penerbit, dan kelak pewarisnya.

Pembahasan
Kepemilikan dalam Islam, diartikan sebagai ijin syari untuk memanfaatkan barang. Ijin syar'i ini antara lain waris, jualbeli, hadiah dan lain-lain. Dalam hal kekayaan intelektual/pemikiran yang belum ditulis dalam kertas, belum direkam dalam kaset itu merupakan hak kekayaan bagi pemiliknya. Ia boleh menjualnya atau mengajarkannya kepada orang lain, dan orang yang mendapatkannya dengan sebab yang dibenarkan oleh syariat, maka ia boleh mengelolanya tanpa terikat oleh pemilik pertama sesuai dengan syariat. Namun demikian orang kedua yang mendayagunakaan pemikiran tersebut tidak boleh mengaku bahwa karya intelektual itu adalah hasil dari pemikirannya. Ini tidak boleh karena merupakan kebohongan. Sehingga perlindungan atas hak kekayaan intelektual adalah perlindungan maknawi, yaitu penyandaran suatu karya pemikiran pada pemiliknya, bukan kulit atau wadah dari pemikiran itu yang berupa buku, kaset dan lain sebagainya.
Pemindahan kepemilikan dari si penemu kepada penerima (bisa jual beli, hibah dah hadiah) hanyalah satu kali. Menjual hak cipta, hak terbit beberapa kali tidak diperbolehkan menurut syariat. Ilmu pengetahuan dan ilmu agama tidak berhak dimiliki oleh seseorang dan tidak boleh memonopolinya untuk kepentingan pribadi sebagai barang mubah dalam jual-beli yang senantiasa berpindah dari penjual kepada pembeli dengan imbalan harga.
Rosullullah bersabda:
“Janganlah menjual makanan hinggal kamu membeli dan membayarnya” (HR. Ahmad dan Nasai dari Hakim bin Hizam).
Para ulama terdahulu, setelah menyelesaikan karya maka karya mereka diganti dengan emas yang sama beratnya dengan benar karya/buku yang mereka hasilkan. Ini pernah dipraktikkan oleh khalifah Al Makmun kepada Hunain bin Ishak pada masa Daulah Abbasiyah.

Dalam khazanah Islam Rosul pernah bersabda bahwa Apabila manusia mati putuslah amalnya kecuali tiga perkara..... salah satunya beliau sebutkan ilmu yang bermanfaat. Dari sini maka kita bisa garis bawahi bahwa kedudukan ilmu dalam islam sungguh sangat penting. Ilmu yang bisa bermanfaat bagi banyak orang itulah yang menjadi salah satu sebab bertambahnya amalan kita meskipun kita telah meninggal.
Dalam hadis yang lain Nabi bersabda “ Barang siapa yang mengerti suatu ilmu, kemudian ia menyembunyikannya, maka Allah swt. akan mengikatnya dengan suatu kendali dari api neraka (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Al Hakim dari Abu Hurairah ra.).
Jelas bahwa menyembunyikan ilmu adalah suatu hal yang terlarang dalam Islam.
Dalam tradisi keilmuan Islam, kekayaan intelektual lebih dititik beratkan pada kepuasan bathin dan iman. Kekayaan intelektual didedikasikan kepada kemaslahatan ummat, bukan untuk kepentingan pribadi saja.
Satu contoh menarik ada pada diri Imam Syafii. Beliau mengatakan “Tidak pernah terbesit dalam hatiku agar seseorang bersalah bila berdiskusi denganku, malah aku menginginkan agar semua ilmu yang aku miliki juga dimiliki oleh semua orang tanpa menyebut namaku”. Dalam kesempatan lain dikala terbaring sakit, Sang Imam juga sempat menyebutkan buku-buku yang ditulisnya dan mengatakan “ Aku ingin semua orang membacanya tanpa mengaitkan dengan namaku”.
Contoh diatas merupakan contoh nyata bahwa dalam dunia Islam, materi bukan tujuan akhir. Tujuan akhir karya manusia adalah didedikasikan untuk ummat manusia dan untuk beribadah.

Ada beberapa fakta singkat yang dalam hal ini mempolitisir hak kekayaan intektual untuk kepentingan pribadi. Di Jepang, 45% perusahaan mendaftarkan paten dalam rangka mencegah pengembangan, pembuatan, dan penjualan produk sejenis; 41% perusahaan mendaftarkan paten untuk kepentingan defensif, yaitu paten terhadap teknologi-teknologi yang perusahaan tersebut sendiri tidak punya rencana untuk menggunakannya, tapi hanya ingin mencegah perusahaan lain agar tidak menggunakannya; 10% perusahaan mendaftarkan paten dengan harapan mendapat keuntungan dari pengaturan lisensinya. Pada 1996, Hitachi memperoleh pemasukan 455 juta dolar dari royalti paten. Pada tahun yang sama ia membayar 91 juta dolar untuk membayar lisensi paten. Jadi dari lisensi saja Hitachi sudah memperoleh keuntungan 364 juta dolar, yang menjadikannya perusahaan Jepang dengan pendapatan hasil paten terbesar. Nilai total aset paten di Jepang sendiri diperkirakan mencapai 29 triliun dolar.

Hal ini sangat kentara sekali, mamang khususnya Amerika serikat ternyata memiliki kekayaan dalam segmen intelektual ini menduduki peringkat paling tinggi, jadi wajar jika mereka ingin mempertahankannya. Sebagaimana terlihat dalam tabel berikut
Penjualan Luar Negeri/Ekspor untuk Industri Terpilih
2001 and 2002 (dalam milyar dolar AS)
INDUSTRY
PENJUALAN LUAR NEGERI/EKSPOR

INDUSTRY
2001
2002
Selected Core Copyright Industries
$88,28
$89,26
Chemicals and Related Products
$82,32

$83,59
Food and Live Animals
$41,17

$40,30
Motor Vehicles, Parts, and Accessories
$47,53
$50,36
Aircraft and Associated Equipment
$44,69
$43,88

Sumber Siwek (2004) dalam Adhi (2004)


Akhirnya korban terakhir adalah para negara berkembang. Mahalnya barang asli, yang tidak sebanding dengan kantong para penduduk negara miskin akan menghambat Research and Development, karena tidak ada bahan untuk itu. Hingga kemudian sangat sulit menghasilkan teknologi, yang akhirnya hanya akan menjadi pasar dari para pemegang modal atau para negara kapitalis.
Selain itu, penerapan HaKI, pada akhirnya memperlambat laju perkembangan informasi dan laju pertumbuhan ilmu pengetahuan. Informasi hanya akan menumpuk pada area tertentu yang otomatis didalamnya orang juga bisa mengembangkan teknosains. Hal ini sangat ironis. Kiranya kita juga perlu berfikir politis untuk mengahapi HaKI, selain dengan mengkaji HaKI secara lebih intens, kita juga bisa melihat bagaimana sejarah membuktikan bahwa di negara seperti Jepang, Korea, atau India pada awal awal pembentukan sebagai negeri industri berbasiskan teknologi dan ilmu pengetahuan, juga melakukan praktik pembajakan besar besaran terhadap seluruh produk Eropa dan Amerika, dan berupaya menyerap pengetahuan sebanyak mungkin, bagaimanapun caranya. Baru ketika negara itu memiliki dasar industri yang kuat, mereka bersama-sama duduk membenahi perjanjian hak cipta, royalti, dan paten.


Penutup
Pembahasan mengenai hak cipta khususnya dak hak atas kekayaan intelektual pada umumnya, tentu saja haruslah kita runut dari awal hak cipta itu muncul, kenapa dan siapa yang pertamakali memunculkan. Hak atas kekayaan intelektual sebagaimana kita ketahui bersama dimunculkan oleh kaum barat, yang tujuan utamanya adalah perlindungan dari pembajakan yang bisa berakibat fatak pada perekonomian negara-negara yang memang telah mapan secara materi. Penerapan hak cipta ini digunakan untuk memantapkan posisi mapan mereka.
Lain halnya dengan tradisi keilmuan Islam. Islam memandang dunia bukan hanya materi saja, namun juga ada aspek non materi. Aspek kepuasan bathin dan kebanggaan karena pengabdian kepada Allah dengan mengembangkan ilmu dan menyebarluaskannya untuk kemaslahatan ummat manusia menjadikan modal untuk mengganpai surgaNya. Konsep ini yang tidak dimiliki oleh kaum sekuler yang merupakan perumus dari hak atas kekayaan intelektual.

Oleh karena itu sudah seharusnya kita ummat terbaik ini, berpacu untuk menghasilkan yang terbaik dan di peruntukkan bagi kebaikan bersama, sebagai bentuk Rahmatan lil 'Alamiin.
Wallahu a'lam













Daftar Pustaka

Abu Fuad. 2003. 36 Soal-Jawab tentang ekonomi Politik dan Dakwah Islam. Bogor: Pustaka Thariqul Izzah

Anwar Cholid. Copyright: begitu banyak aspek yang harus diperhatikan. Dalam www.mizan.com akses 17 Desember 2005 pukul 07:21

Abdurrahman al Bagdadi. 1996. Sistem pendidikan dimasa khilafah Islam. Bangil: Al Izzah

Yang Jatuh dimata Imam Syafii. Dalam majalah Islamia tahun II no 6 Juli-September 2005.

M. Ramdhan Adhi.2006. Hak Kekayaan Intelektual: alat penjajahan baru ? Dalam http://hizbut-tahrir.or.id akses 1 september 2006

Raharjo, Budi. 2004. Perlukah Perlindungan HaKI bagi negara berkembang?. Dalam http://budi.insan.co.id/presentations/perlukah-haki.ppt akses 21 September 2006 pukul 07:18

Friday 11 January 2008

,

Untuk Calon Istriku Kelak

dari http://www.kebunhikmah.com


Ukhti....
Jikalau tiba saatnya bertemu...
bersabarlah dikau dengan kekuranganku....
bersabarlah dikau dengan apa yang tampak sekilas....
sesungguhnya aku ini hanyalah seseorang anak adam yang
biasa-biasa saja....
yang biasa dipandang sebelah mata....

Ukhti....
Jika Allah memang memilihku tuk mendampingimu....
Kumohon....
Hendaklah dikau selalu mengingatkan diriku ini yang
lemah ini....
Yang mungkin menelantarkan hak-hakmu....
Yang mungkin lupa diri dan tak tau diri....
Yang mungkin lupa akan kewajibanku ini....

Ukhti....
Terimalah salamku ini....
Jagalah dirimu dengan sebaik-baiknya ukhti....
Berimanlah pada Allah swt....
dan bertakwalah pada Allah....
Patuhilah Allah dan Rasulnya....
Jangan terbawa oleh arus musuh-musuh Islam ukhti....

Ingatlah.....
Sesungguhnya Allah swt. bersama orang-orang yang
sabar....

Jikalau bukan takdir kita untuk bertemu....
Doaku semoga Allah mempertemukanmu dengan Ikhwan yang
lebih baik dariku....
Yang akan membahagiakanmu di dunia dan membimbingmu menuju
kebahagiaan akhirat....


Akhir kata....
Wassalam.